Rabu, 20 Januari 2016

MEMPEROLEH KEMULIAAN DENGAN SHALAT MALAM



MEMPEROLEH KEMULIAAN DENGAN SHALAT MALAM

Oleh : Azwir B. Chaniago

Setiap orang menginginkan dirinya menjadi manusia yang mulia. Berbagai usaha telah dilakukan manusia untuk mendapatkannya. Memang ada banyak cara untuk menjadi orang mulia. Tapi ketahuilah bahwa ada satu cara yang sangat baik dan bisa dilakukan seorang hamba untuk mencapai kemuliaan yaitu dengan melazimkan shalat malam bagi dirinya.

Allah berfirman : “Wa minal laili fa tahajjad bihii naafilatan laka, ‘asaa aiyab’atsaka rabbuka maqaaman mahmuudaa” . Dan pada sebagian malam lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu. Mudah mudahan Rabb-mu mengangkatmu ketempat yang terpuji. (Q.S al Isra’ 79).
  
Rasulullah bersabda : “Ataanii jibriilu faqaala : Ya Muhammad, isy maa syi’ta fainnaka mayyitun, wa ahbib maa syi’ta fainnaka mufariquhu, wa’mal maa syi’ta fainnaka majziyun bihi, wa’lam anna syafaral mu’minin qiyaamuhu billaili wa ‘izzahustighnaa uuhu ‘aninnasi”. Jibril mendatangiku, lalu berkata : Wahai Muhammad, hiduplah sesukamu karena kamu akan mati, cintailah apa saja sekendakmu karena kamu akan berpisah dengannya, dan beramallah sekehendakmu karena kamu akan diberi balasan, dan ketahuilah bahwa kemuliaan seorang mukmin itu ada pada shalat malamnya dan tidak merasa butuh terhadap manusia (H.R Imam al Hakim dan Imam al Baihaqi, dihasankan oleh Syaikh al Albani).

Ketahuilah bahwa  shalat ini menjadi kebiasaan orang orang shalih dari dahulu hingga sekarang. Mereka dengan sungguh sungguh dan istiqamah melaksanakannya karena ingin mendapat kemuliaan dan keutamaannya yang banyak. Rasulullah bersabda : … Wa afdhalush shalaati ba’dal faridhati shalaatul laili” … Dan sebaik baik shalat setelah shalat fardhu adalah shalat malam. (H.R Imam Muslim).

Lihatlah bagaimana kesungguhan  sahabat dengan shalat malamnya diantaranya adalah sebagaimana yang dikabarkankan oleh Abu Utsman an Nahdi. Dia berkata : Aku pernah bertamu pada Abu Hurairah beberapa hari. Aku lihat Abu Hurairah, istrinya dan pembantunya senantiasa membagi malam menjadi tiga untuk shalat. Apabila yang satu telah shalat lalu membangunkan yang lain. (Kitab Hiyatul Auliyaa’).

Dengan pembagian itu maka rumah Abu Hurairah  selalu dihiasi dengan shalat malam secara bergantian semenjak selesai shalat Isya sampai shalat Shubuh. 
 
Selanjutnya adalah tentang shalat malam Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz. Beliau adalah seorang Ulama besar, bekas Rektor Universitas Islam Madinah dan bekas Mufti Besar Kerajaan Saudi Arabia. Dalam kitab Akhlak dan Keutamaan Syaikh bin Baz disebutkan bahwa  Ahmad salah seorang anak Syaikh bin Baz berkata : Semenjak aku mengenal ayahku, beliau bangun satu jam sebelum subuh dan beliau selalu shalat malam 11 rakaat.  

Lalu bagaimana dengan kita di zaman ini. Fastabiqul khairaat. Berlombalah untuk melakukan kebaikan dan mencapai kemuliaan. Insya Allah bermanfaat fid dun-ya wal aakhirah.

Wallahu A’lam (547)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar