Sabtu, 30 Januari 2016

SIAPAKAH MANUSIA YANG DIDOAKAN MALAIKAT ?



SIAPAKAH MANUSIA YANG DIDOAKAN MALAIKAT ?

Oleh : Azwir B. Chaniago

Malaikat adalah makhluk yang bersifat gaib, diciptakan dari nur (cahaya), yang selalu taat kepada Allah Ta’ala, tidak pernah ingkar kepada-Nya dan tidak membutuhkan makan, minum atau tidur. Mereka tidak mempunyai keinginan apa pun yang bersifat fisik dan juga kebutuhan kebutuhan yang bersifat materil. Mereka menghabiskan waktunya siang dan malam untuk mengabdi kepada Allah Ta’ala. (Ensklopedi Islam 3/135)  

Allah Ta’ala  berfirman : "Sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka dan yang di belakang mereka, dan mereka tidak memberikan syafa'at melainkan kepada orang-orang yang diridhai Allah, dan mereka selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya". (Q.S al-Anbiyaa' 26-28).

Ketahuilah saudaraku bahwa  orang orang yang beriman dan melakukan bermacam macam ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala akan senantiasa didoakan oleh para malaikat. Diantaranya adalah :

Pertama : Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan saudara yang didoakan
Doa malaikat adalah mustajabah, maka kita bisa mengatakan bahwa mendoakan sesama muslim tanpa sepengetahuannya termasuk dari doa-doa mustajabah. Karenanya jika seseorang mendoakan untuk saudaranya  maka doa yang sama akan kembali kepadanya melalui doa malaikat. Ketahuilah bahwa doa malaikat lebih besar potensinya untuk  dikabulkan.

Dari Abu Ad-Darda’ dia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam bersabda : “Maa min ‘abdin muslimin yad’u li akhiihi bi zhahril ghaibi illaa qaala malaku wa laka bimitslin” Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata : Dan bagimu juga kebaikan yang sama (seperti yang kamu minta dalam doamu itu). (H.R Imam Muslim). 

Kedua : Orang yang menyambung shaf sehingga tidak ada shaf yang renggang dalam salat berjamaah
Salah satu keutamaan dan juga menjadi kewajiban makmum dalam shalat berjamaah adalah merapatkan shaf. Dan ternyata orang yang merapatkan shaf mendapat keuntungan  sangat besar yaitu shalawat dari Allah Ta’ala dan malaikat-Nya. 

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata : Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat atas orang orang yang menyambung shaf. Barang siapa yang menutupi kerenggangan (dalam shaf), niscaya dengannya Allah Ta’ala akan meninggikannya satu derajat. (H.R Imam Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah dan al Hakim, dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Shahiihut Targhib wa Tarhib)   

Ketiga : Orang yang tidur dalam keadaan bersuci
Diantara kebiasaan Rasulullah yang sangat baik untuk kita amalkan adalah beliau senantiasa berwudhu’ sebelum tidur. Beliau bersabda : “Idza ataita madhja’aka fatawadha’ wudhu-aka lishshalati tsummadh taji’ ‘ala syiqqikal aiman….” Jika engkau mendatangi pembaringanmu, maka berwudhu’lah seperti engkau hendak mengerjakan shalat, kemudian berbaringlah pada sisi tubuhmu sebelah kanan (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Dan ternyata bahwa tidur dalam keadaan berwudhu’ mendapat doa dari malaikat. Rasulullah bersabda : “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa :  Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci. (H.R  Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar)

Keempat : Orang yang berada pada shaf depan di dalam shalat berjamaah
Sungguh shaf pertama adalah merupakan shaf paling utama dalam shalat berjamaah. Rasulullah bersabda : “Walau ya’lamuuna maa fii shaffil muqaddami lastahamuu” Dan seandainya mereka mengetahui kebaikan yang ada pada shaf pertama tentulah mereka akan berlomba untuk mendapatkannya (H.R Imam Bukhari)

Diantara keutamaan shaf pertama adalah mendapat doa dari malaikat. Rasulullah bersabda : “Innallaha wa malaikatahu yushalluuna ‘ala shaffal awwal” Sungguh Allah dan para MalaikatNya bershalawat kepada (orang orang) yang berada pada shaf pertama. (H.R. Abu Dawud dan dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam shahih Sunan Abu Dawud).

Kelima : Orang-orang yang melakukan shalat shubuh dan shalat 'asar. secara berjamaah.

Rasulullah bersabda : Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat 'asar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat 'ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka : Bagaimana kalian meninggalkan hambaku ?. Mereka menjawab :  Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat.(HR Imam Ahmad dari Abu Hurairah).

Keenam : Orang orang yang senantiasa berinfak.
Dalam sebuah hadits Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menggambarkan keuntungan yang bakal diraih seseorang yang rajin berinfaq di pagi hari sekaligus kerugian yang bakal diderita bilamana ia tidak peduli berinfaq di pagi hari.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alahi wasallam bersabda: “Tidak ada satu subuh-pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa : Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfaq, sedangkan yang satu lagi berdoa : Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya).  (H.R Imam Bukhari) 

Itulah sebagian orang orang yang beruntung dengan amal ibadahnya, yakni memperoleh doa dari para malaikat. 

Insya Allah bermanfaat bagi kita semua. Wallahu A‘lam (559)




















-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar