Senin, 25 Januari 2016

SHALAT ADALAH SEBAIK BAIK AMAL



SHALAT ADALAH SEBAIK BAIK AMAL

Oleh : Azwir B. Chaniago.

Kewajiban utama seorang muslim dalam beribadah yang fardhu terutama dijelaskan dalam rukun Islam yang lima diantaranya adalah menegakkan shalat. Dan juga sangatlah banyak ayat ayat al Qur-an dan as Sunnah yang memerintahkan seorang muslim supaya menegakkan shalat yang wajib dan juga sangat dianjurkan untuk melakukan shalat shalat yang tidak wajib atau shalat sunnah. 

Allah berfirman : Aqimish shalaata liduluukisy  syamsyi ilaa ghasaqil laili wa qur aanal fajri inna qur-aanal fajri kaana masyhuudaa” Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) shubuh. Sesungguhnya shalat shubuh itu disaksikan (oleh malaikat) Q.S al Isra’ 78. 

Syaikh as Sa’di berkata : Allah memerintahkan Nabinya, Muhammad salallahu ‘alaihi wasallam untuk menegakkan shalat dengan sempurna baik secara fisik maupun bathin pada waktu waktunya, dari sesudah matahari tergelincir. Masuk pada waktu itu adalah shalat zuhur dan ashar, sampai gelap malam, yaitu hingga gelap. Masuk dalam waktu ini adalah shalat magrib dan isya dan (dirikanlah pula shalat) fajar, yaitu shalat shubuh.
Rasulullah bersabda : “Wa’lamuu anna khaira a’maalikumush shalaah”. Dan ketahuilah bahwa sebaik baik amal kalian adalah shalat. (H.R Imam Ahmad, Ibnu Hibban dan ad Daarimi). 

Shalat disebut amalan terbaik karena memiliki banyak sekali keutamaan, diantaranya adalah : 

Pertama : Shalat adalah cahaya dan keselamatan di hari kiamat.
Rasulullah bersabda : “Barangsiapa yang menjaga shalat maka baginya cahaya, dalil dan keselamatan pada hari kiamat. Dan barang siapa yang tidak menjaganya maka dia tidak memiliki cahaya, dalil dan keselamatan. Dia pada hari kiamat akan berkumpul bersama Qarun, Fir’aun, Haman dan Ubay bin Khalaf” (H.R Imam Ahmad).

Hadits ini menjelaskan kepada kita tentang keutamaan shalat yang akan memberikan cahaya dan keselamatan pada hari kiamat. Dalam hadits ini kita juga diingatkan agar menjaga shalat. Dan ternyata ancaman yang berat disediakan bagi orang yang melalaikannya   yaitu akan dikumpulkan bersama manusia manusia yang sangat ingkar kepada Allah dan telah disediakan tempatnya di neraka. Na’udzubillah.

Kedua : Amalan yang pertama kali akan dihisab.
 Diriwayatkan dari Syuraik dan Ashim dan Abi Wail dari Abdullah dia berkata, Rasulullah bersabda : “Awwalu yuhasabu bihil ‘abdush shalaah.” Amalan pertama yang akan dihisab dari  seorang hamba adalah shalat. (H.R an Nasa’i dan ath Thabrani). 

Jika seorang hamba shalatnya baik maka baik pulalah amal amalnya yang lain. Oleh karena itu amal yang pertama akan diperiksa nanti di akhirat adalah shalat. 

Ketiga : Mencegah perbuatan keji dan mungkar.
Allah berfirman : “Wa aqimish shalaata, innash shalaata tanhaa ‘anil fahsyaa-i wal mungkar.” Dan tegakkanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan perbuatan) keji dan mungkar. (Q.S al Ankabut 45). 

Dalam Kitab Tafsir ath Thabari disebutkan bahwa Ibnu Abbas berkata : Barangsiapa yang shalatnya tidak dapat memerintahkan kepada yang ma’ruf dan tidak bisa mencegah dari yang mungkar, maka tidaklah shalat melainkan menjadikan bertambah jauh kepada Allah.

Imam Ibnu Katsir berkata tentang ayat ini : Dalam shalat terkandung dua perkara yaitu meninggalkan perbuatan keji dan perbuatan mungkar. Sesungguhnya menekuni shalat akan membawa untuk meninggalkan perbuatan tersebut. (Kitab Tafsir Ibnu Katsir).

Syaikh as Sa’di berkata : ”Perbuatan keji adalah segala dosa yang tergolong besar dan terhitung keji, berupa segala bentuk maksiat yang dikehendaki oleh nafsu. Sedangkan mungkar adalah setiap maksiat yang diingkari oleh akal sehat dan fitrah.  
 
Dan sisi keberadaan shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar adalah bahwa seorang hamba yang menegakkan shalat, menunaikan rukun rukun, syarat syarat dan ke khusyu’annya, maka hatinya akan bersinar, jiwanya menjadi suci, imannya bertambah dan kemauannya pada keburukan berkurang atau habis. Secara pasti, konsisten atau istiqamah pada shalat dan memeliharanya seperti itu akan mencegah perbuatan keji dan mungkar. Demikianlah di antara tujuan shalat dan buahnya.

Dan di sisi lain shalat juga mempunyai tujuan yang lebih besar daripada itu dan lebih agung yaitu apa yang terkandung didalam shalat itu sendiri yaitu berupa dzikrullah, mengingat Allah dengan hati, lisan dan badan. Hal itu karena sesungguhnya Allah menciptakan manusia agar beribadah kepada-Nya dan ibadah yang paling utama yang mereka kerjakan adalah shalat. Dan didalam shalat juga terdapat penghambaan seluruh anggota tubuh yang tidak terdapat dalam ibadah yang lain. (Kitab Tafsir Karimur Rahman) 

Keempat : Salah satu sarana untuk minta pertolongan kepada Allah.
Jika menghadapi masalah besar maka Rasulullah melakukan shalat sunat. Ini adalah sebagaimana kesaksian para sahabat. Diriwayatkan dari Hudzaifah bin Yaman : “Pada malam perang Ahzab, saya menemui Rasulullah dan senantiasa beliau shalat dan menutup tubuhnya dengan jubah. Hudzaifah juga berkata : “Inna nabiyyu salallahu ‘alaihi wasalam idzaa hazabahu amrun shalla”  Nabi salallahu ‘alaihi wasallam apabila dirundung masalah  maka beliau mengerjakan shalat”. (H.R Imam Abu Dawud, dihasankan oleh Syaikh al Albani)

Ali bin Abi Thalib berkata : “Pada malam (sebelum) perang Badar, semua kami tertidur kecuali Rasulullah. Beliau shalat dan berdoa sampai subuh”.

Sungguh Allah Ta’ala telah berfirman : “Wasta’iinuu bish shabri wasshalaah”. Dan jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu (Q.S al Baqarah 45).

Kelima : Penghapus dosa.
Sungguh ibadah shalat akan memberikan pahala yang besar bagi yang melakukannya. Selain itu ibadah shalat juga akan merupakan penghapus dosa. Dari ‘Utsman, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah bersabda : “Bagaimana pendapat kalian jika di halaman rumah salah seorang dari kalian terdapat sungai yang mengalir. Kemudian setiap harinya ia mandi lima kali di sana. Apakah (masih) ada kotoran yang tersisa di badannya ?. Para sahabat menjawab : Tidak tersisa sama sekali. Beliau bersabda : Sesungguhnya shalat lima waktu dapat menghapus dosa dosa sebagaimana air dapat menghilangkan kotoran (Lihat Silsilah Hadits Shahih, Syaikh al Albani No. 1614) 

Keenam : Menghapus kesalahan dan meninggikan derajat.
Rasulullah bersabda : “Barangsiapa yang bersuci dari rumahnya kemudian berangkat ke rumah Allah untuk menunaikan kewajiban yang Allah wajibkan, maka kedua langkah kakinya menghapuskan kesalahan dan yang lainnya meninggikan derajat” (H.R Imam Muslim)

Imam Ibnul Qayyim berkata : Sesungguhnya shalat itu bisa menghapus keburukan bagi orang yang menunaikan hak hak shalat, dia menyempurnakan kekhusyu’an shalat. Dan dia berdiri dihadapan Allah dengan hati yang hadir dan berfikir. Orang semacam ini jika selesai shalat akan menjumpai semangat dan kelapangan hati setelah shalat.

Insya Allah bermanfaat bagi kita semua. Wallahu A’lam (552)





1 komentar: