Minggu, 24 Januari 2016

HAKIKAT MEMAKMURKAN MASJID



HAKIKAT MEMAKMURKAN MASJID

Oleh : Azwir B. Chaniago

Allah  Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Wa annal masajida lillahi falaa tad’uu ma’allahi ahadaa”. Dan sesungguhnya masjid masjid itu adalah kepunyaan Allah, maka janganlah kamu menyembah seseorang pun di dalamnya di samping (menyembah) Allah. (Q.S al Jinn 18). Kita mengetahui dengan sangat terang bahwa langit dan bumi beserta apa yang ada diantara keduanya adalah milik Allah. Tetapi dalam ayat ini Allah Ta’ala menyebutkan secara khusus bahwa masjid masjid adalah kepunyaan-Nya karena masjid memiliki  keistimewaan dan keutamaan yang besar. Bahkan masjid disebut pula dengan nama Baitullah, rumah Allah.

Ketahuilah, dalam sebuah hadits shahih disebutkan bahwa masjid adalah tempat yang paling dicintai Allah. Rasulullah bersabda : “Ahabbul bilaadi ilallahi masajiduhaa, wa abghadhul bilaadi ilallahi aswaaquhaa. Tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid masjidnya dan tempat yang paling Allah benci adalah pasar pasarnya. (H.R Imam Muslim, dari Abu Hurairah).

Imam an Nawawi berkata : Tempat tempat yang paling Allah cintai dari sebuah negeri adalah masjid masjidnya, karena masjid merupakan tempat tempat ketaatan dibangun atas dasar takwa. (Syarah Shahih Muslim).   
   
Bahwa diantara kewajiban seorang hamba adalah mencintai apa yang dicintai Allah Ta’ala. Oleh karena itu,  perbuatan mulia yang seharusnya dilakukan seorang hamba adalah mencintai dan menghormati masjid yaitu dengan memakmurkannya. 

Allah berfirman : “Innama ya’muru masajidallahi man amana billahi wal yaumil akhiri wa aqamash shalata wa ataz zakata wa lam yakhsya illallaha. Fa’asaa ulaaika aiyakuunuu minal muhtadiin”. Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang orang  yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan (tetap) melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apapun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang orang yang mendapat petunjuk. (Q.S at Taubah 18).

Ayat yang mulia ini menunjukkan besarnya keutamaan memakmurkan masjid yang didirikan karena Allah Ta’ala dengan semua (bentuk) pemakmurannya. Perbuatan terpuji ini sekaligus menjadi bukti benarnya keimanan yang ada dalam hati seorang hamba. 
Imam al Qurthubi berkata : Firman Allah ini merupakan dalil yang menunjukkan bahwa mempersaksikan orang orang yang memakmurkan masjid itu sebagi orang orang yang beriman adalah (persaksian yang) benar. Karena Allah Ta’ala mengaitkan keimanan dengan perbuatan (terpuji) ini. … Salah seorang Ulama Salaf berkata : jika engkau melihat seorang hamba (yang selalu) memakmurkan masjid maka berbaik sangkalah kepadanya. (Kitab Tafsir al Qurthubi).

Ketahuilah bahwa memakmurkan masjid mempunyai dua sisi yaitu :

Pertama :  Memakmurkan secara fisik diantaranya adalah dengan membangun masjid, merenovasi, memperluas, menyiapkan peralatan yang diperlukan,  memelihara kebersihan, kerapihan dan keamanannya. Alhamdulilah ini sudah dilakukan sehingga, sebagaimana yang kita lihat, sunguh sangat banyak masjid kita yang indah dan megah. Bahkan kita bisa mengatakan bahwa di Jakarta saat ini, tidak ada masjid yang keadaan bangunannya dibawah dari keadaan bangunan masjid Nabawi di zaman Rasulullah. 

Rasulullah bersabda : “Man banayillahi masjidan walau kamafhashi qathatin au ashghara banallahu lahu baitan fil jannah.” Barangsiapa membangun masjid karena Allah (meskipun hanya) sebesar sarang burung atau yang lebih kecil darinya, niscaya Allah akan membangun untuknya rumah di Surga. (H.R Ibnu Majah dan al Baihaqi, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Al Hafizh Ibnu Hajar berkata : “Siapa yang membangun masjid” maknanya bersifat nakirah untuk menyeluruh pada jenisnya, sehingga masuk yang besar dan yang kecil. Bahkan pahala tersebut berlaku pada orang yang bersedekah walaupun hanya satu bata saja atau yang senilainya. Wallahu a’lam. (Fathul Bari)

Hadits ini menjadi sandaran dan berita gembira  bagi orang orang yang senantiasa mengeluarkan tenaga dan  hartanya untuk memakmurkan rumah Allah secara fisik
Kedua : Memakmurkan masjid “secara maknawi” yaitu menghidupkan masjid dengan berbagai kegiatan agama terutama dengan  shalat berjamaah. Melakukan kegiatan pendidikan dalam arti luas, membaca al Qur’an, dzikir dan doa, kegiatan sosial kemasyarakatan, kesehatan dan masih banyak yang lain. Dan pada kenyataannya hal ini masih perlu menjadi perhatian kita semua terutama untuk memakmurkan masjid dengan shalat berjamaah.

Jadi hakikat memakmurkan masjid adalah mencakup semua amal ibadah dan ketaatan kepada Allah Ta’ala yang diperintahkan atau yang dianjurkan untuk dilaksanakan di masjid.

Semoga Allah Ta’ala memberi petunjuk dan kekuatan kepada kita senantiasa memakmurkan masjid sebagai salah satu bukti iman kita.

Wallahu A’lam.  (551)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar