Minggu, 10 Januari 2016

HADITS HADITS PALSU TENTANG BATU AKIK



HADITS HADITS PALSU TENTANG BATU AKIK

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sejak  lima atau enam tahun yang lalu batu akik atau gemstone mulai diminati lagi oleh banyak orang. Sehingga bisnis dibidang ini jadi meningkat. Toko atau kios bahkan lapak yang menjual batu akik muncul dibanyak lokasi. Koleksi berbagai jenis batu akik muncul. Mulai dari harga yang sangat murah sampai kepada yang  mahal sekali. 

Tujuan membeli dan memakai batu akik pada umumnya adalah sekedar perhiasan yang dipakai berupa cincin, kalung dan gelang ataupun yang lainnya. Memakai cincin batu akik hukum asalnya adalah suatu hal yang mubah atau boleh boleh saja dengan catatan tidak dikaitkan dengan berbagai kepercayaan yang tidak syar’i. 

Tapi tidak jarang pula seseorang  membeli batu akik karena keinginan dan kepercayaan tertentu. Bahkan sampai ada yang memposisikan batu akik tidak pada tempatnya atau melebihi dari yang sepatutnya. Adapula yang membeli  karena keyakinan keyakinan khusus kepada batu akik jenis tertentu.

Ketahuilah bahwa yang namanya batu ya tetap batu meskipun batu yang satu  terlihat lebih bagus dari yang lain dan itupun relatif. Tergantung selera yang melihat. Mungkin ada yang suka jenis kalimaya atau black opal. Ada yang suka jenis merah delima, kecubung, sungai dare dan yang lainnya.

Lalu kenapa timbul kepercayaan yang berlebihan dalam memberi nilai kepada batu akik. Diantaranya adalah karena promosi yang hebat dari sebagian penjualnya sehingga ada yang mau membeli dengan harga mahal. Misalnya ada jenis batu tertentu  yang katanya memiliki kelebihan ini dan itu. Pada hal kelebihan kelebihan yang disebutkan itu tidaklah pantas dan bahkan tidak mungkin dimiliki oleh sebuah benda mati yang bernama batu. Keyakinan yang demikian terkadang sampai  merusak akidah dan mengantarkan seseorang kepada perbuatan syirik. Na’udzubillah.

Rupanya kepercayaan yang berlebihan terhadap batu akik itu sudah ada sejak dulu. Bahkan kelebihan kelebihan batu ada yang mereka dukung dengan banyak hadits. Tetapi ternyata hadits haditnya adalah maudhu’ atau palsu.  

Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani, seorang Ulama besar ahli hadits, dalam Kitab beliau Silsilatul Ahaadiits adh Dhaifah wal Maudhu’ah, mengungkapkan beberapa hadits maudhu’ atau palsu tentang batu akik.

Pertama : “Takhattamuu bil ‘aqiiqi fa innahu mubarakun” Pakailah cincin dengan batu akik karena batu akik itu diberkati.
Syaikh al Albani berkata : Dalam perawi hadits ini terdapat Ya’qub bin al Walid al Madani atau dalam riwarat lain disebutkan Ya’qub bin Ibrahim. Dalam biografi Ya’qub ini, Imam adz Dzahabi  berkata  : Imam Ahmad mengatakan bahwa Ya’qub termasuk deretan pendusta besar pemalsu hadits ranking atas.
Syaikh al Albani menegaskan bahwa hadits ini maudhu’ atau palsu.

Kedua : “Takhattamuu bil ‘aqiiqi fa innahu yunfiil faqra”. Gunakanlah cincin  akik karena sesungguhnya cincin akik itu dapat menolak kefakiran.
Syaikh al Albani mengatakan bahwa adz Dzahabi dalam  Kitab al Mizan berkata : Ini adalah hadits maudhu’. Pernyataan ini dikuatkan oleh Ibnu Hajar dalam al Lisan dan Ibnul Jauzi dalam al Maudhu’at.

Ketiga :  Takhattamuu bil aqiiqi fa innahu anjahu lil amar, wal yumna ahaqqu bizziinah”  Gunakanlah cincin akik karena ia dapat mensukseskan segala urusan dan tangan kanan lebih patut untuk dihiasi.
Syaikh al Albani mengatakan bahwa Ibnu Hajar dalam al Lisan berkata : Tidak diragukan lagi bahwa hadits ini maudhu’, namun saya tidak mengetahui siapa yang memalsukannya. Pernyataan ini dikukuhkan oleh Imam  as Suyuthi dalam Kitab al La’ali.

Keempat : Takhattamuu bil khawaatimil ‘aqiiqi fa innahu laa yushiibu ahadukum ghammu maa daama ‘alaihi”. Pakailah cincin akik karena seseorang tidak akan ditimpa kesedihan selama ia memakainya.
Syaik al Albani berkata : Hadits ini maudhu’. Diriwayatkan oleh Ali bin Mahrawiyah. Dalam sanadnya  terdapat seorang bernama Daud bin Sulaiman al Ghazi al Jarjani yang oleh Ibnu Ma’in dinyatakan sebagai pendusta. Imam adz Dzahabi berkata : Dia adalah syaikh kadzdzabin atau biangnya pembohong.

Kelima : “Man takhattama bil ‘aqiiqi lam yazak yaraa khairan”. Barangsiapa memakai cincin akik ia akan selalu menjumpai kebaikan.
Syaikh al Albani berkata : Hadits ini maudhu’. Ibnul Jauzi meriwayatkannya dalam al Maudhu’at dengan sanad dari Ibnu Hibban yakni dalam Kitab adh Dhu’afa’.

Syaikh al Albani mengatakan bahwa : Hadits hadits (maudhu’ atau palsu) ini  sangat menyesatkan akidah yang sehat dan murni.
 (Lihat Kitab Silsilah Hadits Dha’if dan Maudhu’ oleh Syaikh al Albani).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.  Wallahu A’lam (536)   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar