Senin, 18 Januari 2016

KETEGUHAN IMAM AHMAD MEMEGANG SUNNAH



KETEGUHAN IMAM AHMAD MEMEGANG SUNNAH NABI

Oleh : Azwir B. Chaniago

Imam Ahmad bin Hambal adalah salah seorang diantara ulama mazhab yang empat dan dikenal dengan sebutan Mazhab Hambali. Beliau adalah ulama besar di zamannya. Beliau adalah ahli ibadah yang zuhud, ahli fiqih dan ahli hadits. Tulisan beliau yang paling monumental adalah Musnad Imam Ahmad berisi kumpulan hadits. Ini adalah Kitab Hadits yang sangat besar. Kitab ini terdiri dari 14 sub kitab dan memuat 26.363 hadits yang beliau seleksi dari 150.000 hadits. 

Keahlian beliau dibidang hadits memang sangat menonjol. Sampai sampai salah seorang guru beliau yaitu Imam asy Syafi’i memuji kelebihan Imam Ahmad dalam bidang hadits. Pada suatu kali Imam asy Syafi’i berkata kepada Imam Ahmad : Wahai Abu Abdillah (kun-yah Imam Ahmad), apabila engkau menemukan hadits yang menurut engkau shahih maka tolong beritahukan kepadaku agar aku mengikutinya, baik hadits itu dari Kuffah, Bashrah maupun Syam. Sesungguhnya engkau lebih tahu tentang hadits daripada aku.

Diantara ulama hadits yang sangat terkenal dan pernah belajar kepada beliau adalah Imam Muhammad bin Ismail al Bukhari, Imam Muslim al Hajjaj an Naisaburi dan Imam Abu Dawud as Sijistani. 

Beliau benar benar seorang yang sangat teguh dalam memegang dan menjalankan Sunnah Rasulullah, sehingga beliau disebut sebagai Imam Ahlus Sunnah.

Imam Abu Nu’aim berkata bahwa Imam Ahmad adalah Imam : (1) Yang selalu mengikuti dan berpegang kepada Sunnah. (2) Merupakan teladan bagi orang orang sesudahnya (untuk berpegang kepada Sunnah). (3) Tidak pernah berpaling dari tuntunan Sunnah. (4) Tidak suka mengotak-atik Sunnah dengan logika.

Keteguhan Imam Ahmad dalam mengikuti dan mengamalkan Sunnah Rasulullah antara lain seperti perkataan beliau :

Pertama : Aku tidak pernah menulis satupun hadits Rasulullah kecuali hadits itu sudah aku amalkan.

Kedua : Ketika aku menjumpai hadits : “Annan Nabiya Salallahu ‘alahi wasallam ahtajama wa ‘atha aba thaibatan dinaaran”. Sesungguhnya Nabi Salallahu ‘alaihi wasallam pernah berobat dengan berbekam dan memberi upah Abu Thaibah satu dinar. (H.R Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam malik, ad Darimi dan Imam Ahmad). Maka akupun telah mengamalkannya dengan memberi upah satu dinar kepada orang yang  mem-bekam. (Lihat Kitab Biografi 60 Ulama Salaf, Syaikh Ahmad Farid, Mesir).

Imam Ahmad wafat tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun 241 H dalam usia 77 tahun. Semoga Allah memberikan tempat yang paling baik bagi beliau.

Insya Allah tulisan singkat ini ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam (545).
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar