Sabtu, 06 Oktober 2018

TAKWA MENDATANGKAN RIZKI


TAKWA MENDATANGKAN RIZKI

Oleh : Azwir B. Chaniago

Setiap orang tentu merasa senang mendapatkan rizki yang lebih. Dengan rizki yang lebih orang orang beriman bisa mendapatkan tambahan pahala sebagai tabungan akhirat baginya yaitu dengan berzakat, berinfak dan bersedekah. Dan juga bisa melakukan ibadah yang membutuhkan biaya seperti haji, umrah dan yang lainnya.

Ketahuilah bahwa salah satu cara untuk mendatangkan rizki adalah dengan senantiasa menjaga ketakwaan kepada Allah Ta’ala. Diantara buah dari bertakwa kepada Allah adalah Dia   akan memberi jalan keluar dan membukakan pintu rizki. Allah Ta’ala berfirman :

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ


Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan Dia memberi rezki dari arah yang tidak disangkanya. (Q.S ath Thalaq 2-3).
 
Lalu ada yang bertanya : Kalau ketakwaan bisa melancarkan rizki mengapa orang yang jauh dari Allah terkadang rizkinya melimpah. 

Sungguh dalam perkara ini ada baiknya kita memahami beberapa hal  berikut ini :

Pertama : Allah melapangkan rizki bagi yang Dia kehendaki. 

Allah Ta’ala berfirman :

أَوَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Dan tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rizki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasinya (bagi siapa yang Dia kehendaki) ?. Sesungguh pada yang demikian itu terdapat tanda tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman. (Q.S az Zumar 52).

Pertama : Limpahan rezki bagi orang yang  jauh dari Allah bisa jadi berupa istidraj.

Apa itu istidraj ?.  Salah satu makna  istidraj adalah  semua perbuatan  maksiat yang Allah balas untuk waktu tertentu dengan nikmat, dan Allah membuat dia lupa untuk mengingat-Nya serta lupa bertaubat dan beristighfar. Akibatnya dia semakin dekat dengan adzab, selanjutnya Allah berikan  hukuman yang berat.

Tentang istidraj ini, Rasulullah bersabda : Dari Uqbah bin Amir, dia berkata, 
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

إِذَا رَأَيْتَ اللهَ تَعَالَى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيْهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنهُ اسْتِدْرَاجٌ

Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah.” (HR. Ahmad, di hasankan oleh Syaikh Syu’aib al Arnauth).

Allah Ta’ala berfirman :

فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ

Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka,  sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. (Q.S al An’am 44).

Ketiga : Rizki yang banyak tetapi jauh dari berkah.

Memang mereka orang orang yang jauh dari Allah ada yang diberikan rizki yang secara fisik kelihatan banyak bahkan berlimpah. Tapi ketahuilah bahwa Allah tidak menurunkan berkah terhadap rizkinya tersebut.

Sementara itu, kita saksikan pula bahwa  orang orang yang bertakwa ada yang  mendapat rizki  tidak banyak tetapi Allah turunkan berkah bagi rizkinya itu. Ini tentu lebih baik daripada rizki yang banyak tapi berkahnya tidak ada.

Sungguh orang orang yang bertakwa bukan hanya sekedar mendapat rizki di dunia tetapi mereka akan mendapat kecintaan Allah Ta’ala, sebagaimana firman-Nya :

بَلَىٰ مَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِ وَاتَّقَىٰ فَإِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ

Sebenarnya barangsiapa menepati janji dan BERTAKWA maka sungguh Allah MENCINTAI orang orang yang bertakwa. (Q.S Ali Imran 76)   

Oleh karena itu seorang beriman akan selalu berusaha menjaga dan meningkatkan ketakwaan di semua waktu di semua tempat dan di semua keadaan sehingga akan memperoleh banyak keutamaan karena ketakwaannya.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.408).





Tidak ada komentar:

Posting Komentar