Selasa, 16 Oktober 2018

JANGAN MELAKUKAN SESUATU YANG MENGUNDANG BURUK SANGKA


JANGAN MELAKUKAN SESUATU YANG MENGUNDANG
BURUK SANGKA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Tidaklah patut seorang muslim mengikuti prasangka buruknya kepada sesama muslim. Allah Ta’ala berfirman :

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ

Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan) karena sebagian prasangka itu adalah dosa. (Q.S al Hujurat 12)

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

 إياكم والظنَّ، فإنَّ الظنَّ أكذب الحديث

Jauhilah prasangka, karena prasangka itu adalah perkataan yang paling dusta (H.R Imam  Bukhari dan Imam Muslim).

Kenapa terjadi buruk sangka ?. Penyebab paling mungkin adalah seseorang tidak mengetahui tentang orang lain lalu me-reka reka bahwa orang lain itu telah melakukan atau mengatakan begini dan begitu dari sesuatu yang tidak jelas. Disinilah pangkal kerusakan prasangka buruk.

Ketahuilah bahwa prasangka  itu bisa menjadi pembenaran jika disertai bukti atau pertanda yang jelas.  Oleh karena itu orang orang beriman haruslah menjauhkan diri dari ucapan apalagi perbuatan yang dapat menimbulkan prasangka buruk kepadanya.

Ada banyak hal yang bisa membuat seseorang mendapat tuduhan atau prasangka buruk dari orang lain jika berada di satu tempat yang tercela, meskipun sebenarnya dia bisa menahan diri untuk tidak melakukan keburukan dan maksiat ditempat itu, diantaranya adalah :

(1) Berada di tempat tempat yang tak patut dihadiri orang beriman, misalnya tempat hiburan malam atau semacam kafe. (2) Berada ditempat tempat manusia yang menghalalkan pergaulan bebas. (3) Berada ditempat tempat yang menghidangkan minuman keras. (4) Berada ditempat orang orang yang tak mau mendekatkan diri atau tak mau taat kepada Allah Ta’ala.

Selain itu, jika seseorang berada ditempat tempat semacam ini maka berarti dia menempatkan dirinya  dipinggir jurang yang membahayakan karena manusia itu memiliki hawa nafsu yang cenderung kepada keburukan dan syaithan yang selalu ingin menjerumuskan manusia kepada kemaksiatan. 

Sungguh Rasulullah telah mengingatkan dalam sabda beliau :

فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ اسْتَبْرَأَ لِدِينِهِ، وَعِرْضِهِ، وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِي الْحَرَامِ، كَالرَّاعِي يَرْعَى حَوْلَ الْحِمَى، يُوشِكُ أَنْ يَرْتَعَ فِيهِ، أَلَا وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى، أَلَا وَإِنَّ حِمَى اللهِ مَحَارِمُهُ

Siapa yang menjauhkan diri dari syubhat, sungguh ia telah menjaga agama dan kehormatannya. Siapa yang terjerumus dalam syubhat, ia akan terjerumus dalam keharaman. Sebagaimana pengembala yang mengembalakan hewannya di dekat perbatasan sampai ia hampir saja melewati batasnya. Ketahuilah batas-batas Allah adalah hal-hal yang diharamkan-Nya. (Muttafaqun ‘alaih).

Semoga kita semua bisa menjaga diri untuk melakukan perbuatan yang mendatangkan prasangka buruk dan berusaha menjauhkan diri dari jalan kemaksiatan. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.419).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar