Senin, 29 Oktober 2018

SUNGGUH BERUNTUNG ORANG YANG MENSUCIKAN DIRINYA


SUNGGUH BERUNTUNG ORANG  YANG 
MENSUCIKAN DIRINYA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan bahwa seorang hamba tak boleh mengatakan dirinya suci karena mereka tak tahu keadaan yang sebenarnya.  Allah berfirman : 

فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى

Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dia mengetahui tentang orang orang yang bertakwa. (Q.S an Najmu 32)

Mengenai ayat ini, Syaikh Abdurrahman As-Sa’di menerangkan bahwa terlarangnya orang-orang beriman untuk mengabarkan kepada orang-orang akan dirinya yang merasa suci dengan bentuk suka memuji-memuji dirinya sendiri. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam juga telah mengingatkan perkara ini dalam sabda beliau :

لاَ تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمُ اللَّهُ أَعْلَمُ بِأَهْلِ الْبِرِّ مِنْكُمْ

Janganlah kalian merasa diri kalian suci, Allah lebih tahu akan orang-orang yang berbuat baik diantara kalian. (H.R Imam Muslim).

Ketahuilah bahwa manusia yang suka mengatakan dirinya suci adalah orang orang kafir, yaitu Yahudi dan Nasrani. Allah menyebutkan dalam  firman-Nya :

وَقَالُوا لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ إِلَّا أَيَّامًا مَعْدُودَةً

Dan mereka berkata : Neraka tidak akan menyentuh kami  kecuali selama beberapa hari saja. (Q.S al Baqarah 80).

Bahkan, saking merasa sucinya, mereka mengatakan  bahwa hanya mereka sajalah yang bisa  masuk surga.

وَقَالُوا لَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ كَانَ هُودًا أَوْ نَصَارَى

Dan mereka Yahudi dan Nasrani) berkata : Tidak akan masuk surga kecuali orang Yahidi dan Nasrani. (padahal) itu (hanya) angan angan mereka. (Q.S al Baqarah 111).

Sungguh  Allah Ta’ala mencela kebiasaan dan perkataan buruk  mereka ini dalam firman-Nya :

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يُزَكُّونَ أَنْفُسَهُمْ بَلِ اللَّهُ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ وَلَا يُظْلَمُونَ فَتِيلًا

Tidakkah engkau memperhatikan orang yang menganggap dirinya suci ? (yaitu orang Yahudi dan Nasrani). Sebenarnya   Allah mensucikan siapa yang Dia kehendaki-Nya dan mereka tidak dizhalimi sedikit pun. (Q.S an Nisa 49).

Jadi sungguh sangatlah beruntung orang yang benar benar berusaha untuk mensucikan dirinya. Allah Ta’ala berfirman :

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّىٰ

Sungguh beruntung orang yang mensucikan diri (dengan beriman). Q.S al A’laa 14.

Syaikh as Sa’di berkata tentang ayat ini : Yakni menang dan beruntunglah orang yang membersihkan diri dari KESYIRIKAN, KEZHALIMAN DAN AKHLAK AKHLAK TERCELA. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Syaikh Utsaimin berkata : Tazakka artinya MEMBERSIHKAN DIRI LAHIR DAN BATHIN, yaitu :

Pertama : Berhubungan dengan hak Allah Ta’ala.

Dia membersihkan diri dari kesyirikan. Dia hanya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Tidak berbuat riya’ dan sum’ah. Tidak punya keinginan mengejar penghormatan dan kedudukan dari ibadah yang dia lakukan. Dia semata mata mengharapkan pahala dari Allah dan kampung akhirat.   

Kedua : Berhubungan dengan hak Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam

Dia juga membersihkan diri dalam mengikuti Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dengan tidak berbuat bid’ah atau sesuatu yang baru dalam syariat, banyak maupun sedikit, dalam keyakinan, ucapan maupun amal perbuatan. Ini merupakan bentuk tazkiyah terhadap Rasuullah Salallahu ‘alaihi Wasallam.

Ketiga : Berhubungan dengan hak manusia.

Demikian pula dia membersihkan dalam hubungannya dengan orang lain. Dia membersihkan diri dari sifat hasad, khianat, permusuhan dan kebencian terhadap saudara sesama muslim. Hatinya selalu bersih dan mencintai saudaranya apa apa yang dia cintai bagi dirinya.

Dia menjaga lisan dan tubuhnya dari mengganggu hamba hamba Allah. Tidak menggibah dan mengadu domba orang lain. Tidak menyakiti, tidak memukul atau merampas harta orang lain. Tidak rela melihat saudaranya disakiti. Bahkan dia berkeinginan agar semua orang terhindar dari keburukan dan mendapat taufik untuk berbuat kebaikan.  
(Tafsir Juz ‘Amma, Syaikh Utsaimin, dengan diringkas, insya Allah tanpa mengurangi makna).

Oleh karena itu maka orang orang beriman haruslah berusaha sungguh sungguh untuk membersihkan diri agar menjadi orang yang beruntung. Dan juga tidak lupa berdoa agar diberi kebersihan diri lahir dan bathin. Diantara doa yang diajarkan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dalam perkara ini adalah :

اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا

Ya Allah ! Berikanlah ketaqwaan kepada jiwaku dan sucikanlah jiwaku, sesungguh Engkau sebaik baik Pembersih jiwa. (H.R Imam Muslim dan an Nasa’i, dari Zaid bin al Arqam).    

Jadi berusahalah  mensucikan dirinya terutama yang berhubungan dengan hak Allah dan Rasul-Nya serta mensucikan diri terhadap hal hal yang berhubungan dengan hak manusia. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.441).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar