Selasa, 23 Oktober 2018

KEBERUNTUNGAN YANG SEBENAR BENARNYA


KEBERUNTUNGAN YANG SEBENAR BENARNYA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Orang orang beriman berusaha mencari  keberuntungan di dunia adalah  sebagai sarana untuk mendapatkan keberuntungan yang abadi  yaitu keberuntungan di akhirat. Jadi  keberuntungan dunia bagi orang beriman bukanlah  dijadikan tujuan. 

Oleh karena itu berapapun  keberuntungan dunia  selalu dianggap cukup meskipun dengan yang sedikit. Orang beriman senantiasa  berdoa diantaranya  sebagaimana kalimat doa yang disebut dalam surat al Baqarah ayat 201 yakni :

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari adzab neraka.

Sungguh   keberuntungan yang hakiki ATAU YANG SEBENAR BENARNYA adalah DIMASUKKAN KE SURGA DAN DIJAUHKAN DARI NERAKA yaitu sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya :

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Tiap tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari Kiamat sajalah disempurnakan pahalamu.Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan kedalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu hanyalah kesenangan yang memperdayakan (Q.S Ali Imran 185). 

Syaikh as Sa’di menjelaskan bahwa ayat yang mulia ini mengandung penjelasan tentang zuhud dari dunia karena bersifat sementara dan tidak kekal. Dan bahwa dunia itu adalah perhiasan yang menipu, membuat fitnah dengan keindahannya, menipu dengan kecantikan dan kemolekannya.

Kemudian dunia itu akan berpindah dan ditinggalkan menuju negeri yang abadi. Jiwa jiwa manusia akan dipenuhi dengan dengan apa yang telah diperbuatnya di dunia ini berupa kebaikan maupun keburukan. 


Selanjutnya dijelaskan pula oleh beliau bahwa : Maka barang siapa dijauhkan artinya dikeluarkan, dari neraka dan dimasukkan kedalam surga, maka sungguh dia telah beruntung, maksudnya dia telah memperoleh kemenangan yang besar dan selamat dari yang siksa yang pedih dan sampai kepada surga yang penuh nikmat. (Surga) yang berisikan segala keindahan yang tak pernah dilihat oleh mata, tak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas pada pikiran dan hati seseorang.

Pemahaman sebaliknya dari ayat ini adalah bahwa barangsiapa yang tidak dikeluarkan dari neraka dan tidak masuk kedalam surga maka ia tidaklah beruntung bahkan dia celaka dengan kesengsaraan yang abadi dan disiksa dengan hukuman yang kekal. (Kitab Tafsir Kariimir Rahman).

Demikianlah  tentang makna orang yang beruntung secara hakiki. Kita bermohon kepada Allah Ta’ala agar dikumpulkan bersama orang orang yang beruntung. Untuk itu orang beriman akan terus menjaga imannya. Iman yang melahirkan amal shalih sehingga meraih keuntungan yang hakiki di akhirat kelak.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.428)    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar