Rabu, 10 Oktober 2018

MENCINTAI DAN MEMBENCI KARENA ALLAH


MENCINTAI DAN MEMBENCI HANYA KARENA ALLAH TA’ALA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Islam mengajarkan  seorang beriman untuk mempersembahkan cinta sejatinya yang paling hakiki hanya kepada Allah Ta’ala.  Diantara penjabarannya adalah  :  (1) Bahwa orang orang beriman tak boleh mencintai sesuatu ataupun membenci sesuatu kecuali karena Allah Ta’ala. (2) Orang beriman tak boleh mencintai apa yang dibenci Allah dan tak boleh mencintai  apa yang dibenci oleh Allah Ta’ala. Bahkan ini berkaitan dengan iman seorang hamba.

Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda :

أَوْثَقُ عُرَى اْلإِيْمَانِ الْحُبُّ فِي اللهِ وَالْبُغْضُ فِي اللهِ. .

Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah. (H.R at Tirmidzi).

Dalam riwayat lain disebutka, Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam   bersabda :

مَنْ أَحَبَّ لِلَّهِ وَأَبْغَضَ لِلَّهِ وَأَعْطَى لِلَّهِ وَمَنَعَ لِلَّهِ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ اْلإِيْمَانَ.

Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah, maka sungguh telah sempurna imannya. (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan hadits hasan)

Dari dua hadits di atas kita bisa mengetahui bahwa kita harus memberikan kecintaan dan kesetiaan kita hanya kepada Allah semata. Kita harus mencintai sesuatu yang dicintai Allah, membenci terhadap segala yang dibenci Allah, ridha kepada apa yang diridhai Allah, tidak ridha kepada yang tidak diridhai Allah.

Memerintahkan kepada apa yang diperintahkan Allah, mencegah segala yang dicegah Allah, memberi kepada orang yang Allah cintai untuk diberi dan tidak memberi kepada orang yang Allah tidak suka jika ia diberi.

Ketahuilah bahwa dalam pengertian  syariat yang dimaksud dengan al hubbu fillah (mencintai karena Allah) adalah mencurahkan kasih sayang dan kecintaan kepada orang orang yang beriman dan taat kepada Allah ta’ala karena keimanan dan ketaatan yang mereka lakukan.

Sedangkan yang dimaksud dengan al bughdu fillah (benci karena Allah) adalah mencurahkan ketidaksukaan dan kebencian kepada orang-orang yang mempersekutukan-Nya dan kepada orang-orang yang jauh dari ketaatan kepada-Nya karena mereka telah melakukan perbuatan yang mendatangkan kemurkaan  dan kebencian Allah, meskipun barangkali mereka itu adalah orang-orang yang dekat hubungan dengan kita.

Oleh karena itu  cintailah seseorang karena ketakwaannya dan ketaatannya kepada Allah karena Allah mencintai mereka. Jangan mencintai seseorang   karena hartanya, karena pangkat dan  jabatanya ataupun karena kepentingan duniawi.  Sesungguhnya harta akan habis, pangkat dan jabatan akan berakhir dan kepentingan dunia akan sirna.

Jadi, cintailah, berkumpulah dengan orang orang yang shalih  karena mereka  akan mengajak untuk mencintai Allah dan mereka dicintai oleh Allah. Mereka selalu mengajak untuk mengikuti perintah  Allah dan menjauhi larangan Allah.

Ketahuilah jumlah mereka ini sedikit, karena memang orang yang taat, orang yang shalih  itu tidak banyak. Mereka adalah orang yang bersyukur dan orang yang bersyukur  sedikit sekali. Sungguh Allah Ta’ala mengingatkan dalam firman-Nya :

إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ

Sesungguhnya Allah memberikan karunia kepada manusia tetapi KEBANYAKAN MEREKA TIDAK BERSYUKUR. (Q.S al Baqarah 243).

Jadi jangan terpukau dengan yang banyak. Kebanyakan manusia menyesatkan. Allah berfirman :

وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ

Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di muka bumi niscaya mereka akan menyesatkan kamu dari jalan (kebenaran)  Allah. Mereka hanyalah mengikuti sangkaan belaka. Dan mereka hanyalah berkata bohong. (Q.S al An’am 116).  

Oleh karena orang orang  beriman haruslah menjaga dirinya untuk mencintai segala sesuatu karena Allah dan membenci sesuatu karena Allah. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.411)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar