Senin, 01 Oktober 2018

BERJIHAD DI JALAN ALLAH DENGAN BELAJAR ILMU


BERJIHAD DI JALAN ALLAH DENGAN BELAJAR ILMU

Oleh : Azwir B. Chaniago

Syaikhul Islam,  Ibnu Taimiyah, berkata : Jihad itu hakikatnya berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menghasilkan sesuatu yang diridhai Allah berupa amal shalih, keimanan dan menolak sesuatu yang dimurkai Allah berupa kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan.

Makna jihad sebenarnya lebih luas cakupannya daripada aktivitas perang melawan musuh musuh Islam. Jihad meliputi pengertian perang, membelanjakan harta, segala upaya dalam rangka mendukung agama Allah, berjuang melawan hawa nafsu, dan menghadapi setan.

Jadi makna jihad adalah sangat luas. Jihad adalah mencakup segala aspek kehidupan : (1)  Baik bersifat moral maupun yang bersifat  material. (2) Terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain di tengah tengah masyarakat. Jihad seperti ini  dilakukan dengan pengorbanan harta, jiwa, tenaga, waktu dan ILMU YANG DIMILIKI.

Jihad  juga bersifat berkesinambungan, tanpa dibatasi ruang dan waktu. Bisa dilakukan terhadap musuh musuh yang nyata yaitu syaithan dan hawa nafsu. Dan pengertian musuh yang nyata disini DISAMPING PERANG, juga berarti semua tantangan yang dihadapi umat Islam seperti KEMISKINAN, KEBODOHAN DAN KETERBELAKANGAN. (Lihat Ensiklopedi Islam).

Diantara jihad yang PALING PENTING disetiap waktu dan keadaan adalah BELAJAR ILMU TERUTAMA ILMU SYAR’I. Ketahuilah bahwa orang yang belajar ilmu laksana mujahid di Jalan Allah Ta’ala

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam  bersabda :

مَنْ دَخَلَ مَسْجِدَنَا هَذَا لِيَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ لِيُعَلِّمَهُ كَانَ كَالْـمُجَاهِدِ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ، وَمَنْ دَخَلَهُ لِغَيْرِ ذَلِكَ كَانَ كَالنَّاظِرِ إِلَى مَا لَيْسَ لَهُ.

Barangsiapa yang memasuki masjid kami ini (masjid Nabawi) dengan tujuan mempelajari kebaikan atau mengajarkannya, maka ia laksana orang yang berjihad di jalan Allah Ta’ala. Dan barangsiapa yang memasukinya dengan tujuan selain itu, maka ia laksana orang yang sedang melihat sesuatu yang bukan miliknya. (H.R Ibnu Hibban, Ibnu Majah, Imam Ahmad, Ibnu Abi Syaibah dan al Hakim).

Jadi diantara makna jihad adalah (sungguh sungguh) melawan hawa nafsu agar semangat belajar ilmu terutama ilmu syar’i dan juga ilmu ilmu lainnya yang bermanfaat bagi kaum muslimin.   

Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullaah mengatakan : Jihad melawan hawa nafsu (dalam belajar ilmu, peny.) memiliki empat tingkatan:

Pertama : Berjihad untuk mempelajari petunjuk (ilmu yang bermanfaat) dan agama yang benar (amal shalih). Seseorang tidak akan mencapai keberhasilan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat kecuali dengannya.

 Kedua: berjihad untuk mengamalkan ilmu setelah mengetahuinya.

Ketiga : Berjihad untuk mendakwahkan ilmu dan mengajarkannya kepada orang yang belum mengetahuinya.

Keempat: berjihad untuk sabar dalam berdakwah kepada Allah Ta’ala dan sabar terhadap gangguan manusia. Dia menanggung kesulitan-kesulitan dakwah itu semata-mata karena Allah.

Apabila keempat tingkatan ini telah terpenuhi pada dirinya, maka ia termasuk orang-orang yang Rabbani. (Zaadul Ma’aad).

Abu Darda radhiyallaahu ‘anhu mengatakan : Barangsiapa berpendapat bahwa pergi mencari ilmu tidak termasuk jihad, sungguh, ia kurang akalnya. (Ibnul Qayyim al Jauziyah).

Sungguh salah satu tujuan dan keutamaan belajar ilmu adalah agar bisa berjihad dengan hujjah (dalil). Ketahuilah bahwa berjihad  dengan hujjah, ilmu atau  keterangan didahulukan atas jihad dengan pedang dan tombak.

Imam Ibnul Qayyim rahimahullaah berkata : Jihad dengan hujjah (dalil) dan keterangan didahulukan atas jihad dengan pedang dan tombak.

Allah Ta’ala berfirman kepada Rasul-Nya shallallaahu ‘alaihi wa sallam agar berjihad dengan Al-Qur an  melawan orang-orang kafir.

فَلَا تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَجَاهِدْهُم بِهِ جِهَادًا كَبِيرًا

Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al-Qur an dengan jihad yang besar. (Q.S al Furqaan 52).

Dalam ayat ini, Rasulullah  Shallallaahu ‘alaihi wa sallam diperintahkan berjihad melawan orang-orang kafir dan munafik dengan cara menyampaikan hujjah (dalil) dan keterangan.

Semoga Allah Ta’ala memberi kekuatan dan kemauan yang kuat kepada kita untuk selalu BERJIHAD YAITU DENGAN SELALU BELAJAR ILMU YANG BERMANFAAT. 
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.403)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar