Senin, 22 Oktober 2018

MENGAPA MANUSIA SUKA MENGKHIANATI AMANAH


MENGAPA MANUSIA SUKA MENGKHIANATI AMANAH

Oleh : Azwir B. Chaniago

Dalam surat an Anfal ayat 27, Allah Ta’ala mengingatkan orang orang yang beriman agar tidak mengkhianati amanah yang dipercayakan kepadanya. Allah berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Wahai orang orang yang beriman !. Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul  dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanah amanah yang dipercayakan kepadamu sedang kamu mengetahui.

Syaikh as Sa’di berkata : Barangsiapa menunaikan amanat, maka dia berhak mendapatkan pahala yang besar dari Allah. Dan barangsiapa mengkhianatinya dan tidak menunaikannya, maka dia berhak mendapatkan adzab yang keras dan dia menjadi pengkhianat Allah, Rasulullah dan amanatnya itu sendiri. Dia menodai dirinya sendiri karena dia telah mengambil sifat terburuk  yaitu khianat serta mengabaikan sifat yang paling baik dan sempurna yaitu (menunaikan) amanat. 

Ketahuilah bahwa seseorang yang mengabaikan amanah yang dibebankan kepadanya berarti dia telah mencederai keimanannya dan dia telah merugi karena memelihara amanah adalah merupakan  salah satu indikasi orang beriman yang beruntung. Allah berfirman : 

وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ

(Dan sungguh beruntung orang orang yang beriman) orang orang yang memelihara amanat amanat dan janjinya (Q.S al Mu’minuun 8).

Syaikh as Sa’di berkata : Maksud (ayat ini)  adalah mereka memperhatikan, menjaga lagi memelihara amanah. Sangat bersemangat untuk menjalankan dan menegakkan (amanah).   Lihat Tafsir Karimir Rahman.

Kalau kita perhatikan ternyata dari waktu ke waktu ternyata semakin banyak manusia yang mengabaikan dan mengkhianati amanah yang dipercayakan kepadanya. Pada hal Rasulullah telah mengingatkan bahwa mengabaikan amanah adalah salah satu dari TANDA MANUSIA MUNAFIK. Beliau bersabda :

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

Tanda tanda orang munafik itu ada tiga, jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia ingkar dan jika dipercaya (diberi amanah) ia berkhianat (Mutafaq ‘alaihi).
Dari waktu ke waktu ternyata semakin banyak manusia yang mengabaikan dan mengkhianati amanah yang dipercayakan kepadanya.  Perhatikanlah betapa banyak manusia diberi jabatan sebagai  amanah. Namun   mereka mengkhianatinya sampai sampai merugikan pemberi amanah. Bahkan mereka tidak malu dengan perbuatan buruknya yang dipertonton di berbagai media.

Ketahuilah bahwa paling tidak ada tiga penyebab kenapa manusia mengkhianati amanah yang dipercayakan kepadanya, yaitu : 

Pertama : Berlebihan mencintai dunia.

Orang yang mencintai dunia, apalagi dengan berlebihan, maka dia akan berusaha sekuatnya untuk mendapatkan harta dunia dan segala perhiasannya. Lalu mereka menghalalkan segala cara bahkan termasuk mengkhianati amanah yang dipercayakan kepadanya. 

Padahal dunia ini adalah kehidupan sementara fana dan fatamorgana. Bahkan dalam sebuah hadits disebutkan bahwa dunia ini bukan saja tidak berharga bahkan dilaknat. Rasulullah bersabda : 

إِنَّ الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلَّا ذِكْرُ اللَّهِ وَمَا وَالَاهُ وَعَالِمٌ أَوْ مُتَعَلِّمٌ

Sesungguhnya dunia itu dilaknat dan dilaknat apa yang ada didalamnya, kecuali (1) Dzikir kepada Allah dan (2) Ketaatan kepada-Nya, (3) Orang orang yang berilmu atau (4) Orang yang mempelajari ilmu. (H.R Imam at Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Abdil Barr. Hadits ini Hasan). 

Oleh karena itu tidaklah pantas bagi seseorang untuk mengejar dunia   yang rendah, tidak berharga  dan dilaknat. Apalagi mengejar dan mencintai dunia dengan cara berbuat zhalim kepada diri dan orang lain,  yaitu melalaikan amanah.

Kedua : Tidak merasa diawasi.

Orang yang mengkhianati amanah mungkin merasa perbuatan buruknya akan dibiarkan saja dan tidak diawasi dan dicatat. Sungguh apapun yang kita lakukan di dunia ini terus menerus dibawah pengawasan dan pencatatan oleh malaikat yang ditugaskan  Allah Ta’ala. Allah berfirman :

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

Tidak ada satu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).  Q.S Qaaf 18.

Dan juga firman Allah Ta’ala :

وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحٰفِظِيْنَ كِرَامًا كٰتِبِيْنَ يَعْلَمُوْنَ مَا تَفْعَلُوْنَ

Dan sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat malaikat) yang mengawasi (perbuatanmu). Yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (perbuatanmu). Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S al Infithar).

Ketiga :  Lupa bahwa manusia akan diminta pertanggungan jawab.

Bisa jadi orang tidak amanah atau mengabaikan amanah lupa bahwa setelah kehidupan di dunia berakhir maka semuanya akan dibangkitkan. Lalu semuanya diminta pertanggung jawaban tentang perbuatan baik dan buruknya di dunia termasuk melalaikan amanah yang dipercayakan kepadanya.

Allah Ta’ala berfirman : 

أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى

Apakah manusia mengira dia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban) ?.  Q.S al Qiyaamah 36.

Imam Ibnu Katsir berkata : Barangsiapa yang tidak menunaikan (amanah) di dunia ini maka akan dimintai pertanggung jawabannya di hari Kiamat. (Tafsir Ibnu Katsir).
Itulah sebagian penyebab kenapa ada diantara manusia yang mengabaikan atau mengkhianati amanah yang dipercayakan kepadanya. Wallahu A’lam. (1.426)  




Tidak ada komentar:

Posting Komentar