Minggu, 05 Maret 2017

CARA MENGHINDARI PERBUATAN GHIBAH



CARA MENGHINDARI PERBUATAN GHIBAH

Oleh : Azwir B. Chaniago

Ghibah adalah salah satu penyakit hati, sangat berbahaya dan akan mendatangkan mudharat yang  besar bagi pelakunya. Oleh karena itu Allah Ta’ala melarang orang beriman untuk melakukan ghibah.

Allah berfirman “Walaa tajassasu walaa yaghtab ba’dhukum ba’dha. Ayuhibbu ahadukum aiya’ kula lahma akhihi maitan, fakarih tumuuh”. Dan janganlah kamu mencari cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada diantara kamu yang menghibah sebagian yang lain. Apakah ada diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati. Tentu kamu merasa jijik. (Q.S al Hujuraat 12).

Dalam ayat ini Allah memberikan perumpamaan yang sangat buruk bagi pelaku ghibah yaitu seperti memakan daging bangkai manusia. Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin menjelaskan bahwa  ayat ini sebagai bentuk penghinaan terhadap orang yang mengghibah  supaya tidak ada seorangpun yang melakukannya.

Para ulama tidak berbeda pendapat bahwa ghibah atau membicarakan aib orang lain termasuk salah satu dosa besar. Oleh karena itu seorang hamba tentu tidak akan mau ikut duduk di majlis ghibah dan selalu berusaha menjauhinya.

Imam Ibnul Mubarak memberi nasehat : Pergilah (segera menghindarlah) dari orang orang yang mengghibah sebagaimana engkau lari dari kejaran singa. 
Orang bijak berkata : Menghindarlah dari majlis ghibah sebagaimana engkau menghindar dari jilatan anjing.  

Diantara cara untuk menghindar dari ghibah atau majlis ghibah  adalah  sebagaimana dijelaskan oleh Imam Ibnu Qudamah :

Pertama : Hendaklah engkau selalu muhasabah, introspeksi  yaitu dengan melihat aib sendiri lalu berusaha memperbaiki diri.
Kedua : Hendaklah engkau merasa malu mengungkapkan aib orang lain sementara dirimu penuh dengan aib.
Ketiga  : Jika engkau tidak ridha di ghibah, mastinya engkau juga tidak mau mengghibah orang lain.
Keempat : Jika engkau merasa tak punya aib, maka sibukkanlah dirimu dengan bersyukur kepada Allah. Jangan sampai engkau mengotori diri dengan ikut sebagai jamaah di majlis ghibah apalagi jadi fasilitatornya. (Mukhtashar Mihajul Qashidin). 

Selain itu, jika  seseorang kebetulan berada di tempat manusia membicarakan aib dan keburukan orang lain atau majlis ghibah maka ada dua hal yang perlu diketahui dan dilakukan : 

Pertama : Ketahuilah seseorang bahwa yang ikut mendengar ghibah tidak akan selamat dari dosa ghibah, kecuali dia mengingkari dengan lisannya dan minimal dengan hatinya.

Kedua : Berusaha meninggalkan majlis tersebut. Termasuk pula yang harus diingkari dan ditinggalkan adalah acara semacam infotainment  yang menu utamanya  adalah ghibahtainment.

Itulah diantara cara menghindar dari perbuatan buruk yang bernama ghibah. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (970)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar