Rabu, 08 Maret 2017

MEMELIHARA KUMIS DAN/ATAU JENGGOT



MEMELIHARA KUMIS DAN/ATAU JENGGOT

Oleh : Azwir B. Chaniago

Kumis adalah bulu atau sejenis rambut yang tumbuh diatas bibir sedangkan jenggot adalah rambut yang tumbuh di bawah bibir atau di dagu. Kumis dan jenggot hanya Allah Ta’ala berikan kepada kaum laki laki, meskipun ada juga laki laki yang tidak memilikinya.
Kalau kita lihat sebagian lelaki muslim memperlakukan kumis dan jenggot ada beberapa keadaan, diantaranya :

Pertama : Tidak membiarkan kumis dan jenggot. Secara periodik dicukur habis bahkan dikerik sampai licin atau klimis.
Kedua : Membiarkan kumis dan jenggot tumbuh panjang. Hampir tak pernah dipotong kecuali sekedar dirapihkan saja.
Ketiga : Membiarkan kumis  tapi mencukur habis jenggot.
Keempat : Membiarkan jenggot termasuk bulu yang tumbuh di pipi (jambang) dan mencukur atau memotong kumis.

Sungguh Islam adalah agama yang sempurna. Semua aspek kehidupan di dunia dan di akhirat  telah diatur dengan sangat baik. Termasuk urusan kumis dan jenggot pun  diatur dalam syariat Islam.  Ketahuilah bahwa sungguh syariat Islam menyuruh memotong kumis dan dengan tegas melarang memotong jenggot. Ini dicontohkan oleh Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam dan dipraktekkan oleh para sahabat.
Jadi dari empat point diatas ternyata yang disunnahkan adalah  point keempat yakni : Memelihara jenggot dan memotong kumis. Sangatlah banyak hadits yang memerintahkan umat Islam untuk memelihara jenggot. Diantaranya :

Pertama : Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَأَعْفُوا اللِّحَى
Potong pendeklah kumis dan biarkanlah (peliharalah) jenggot.” (H.R Imam Muslim no. 623)

Kedua :dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خَالِفُوا الْمُشْرِكِينَ أَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَأَوْفُوا اللِّحَى
Selisilah orang-orang musyrik. Potong pendeklah kumis dan biarkanlah jenggot. (H.R. Imam Muslim no. 625)

Ketiga : Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,
أَنَّهُ أَمَرَ بِإِحْفَاءِ الشَّوَارِبِ وَإِعْفَاءِ اللِّحْيَةِ.
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk memotong pendek kumis dan membiarkan (memelihara) jenggot.” (H.R Imam Muslim no. 624)

Keempat : Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
جُزُّوا الشَّوَارِبَ وَأَرْخُوا اللِّحَى خَالِفُوا الْمَجُوسَ
Pendekkanlah kumis dan biarkanlah (peliharalah) jenggot dan selisihilah Majusi. (H.R Imam Muslim no. 626)

Kelima : Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
انْهَكُوا الشَّوَارِبَ ، وَأَعْفُوا اللِّحَى
Cukur habislah kumis dan biarkanlah (peliharalah) jenggot. (H.R Imam Bukhari no. 5893)

Keenam : Dari Ibnu Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
خَالِفُوا الْمُشْرِكِينَ ، وَفِّرُوا اللِّحَى ، وَأَحْفُوا الشَّوَارِبَ
Selisilah orang-orang musyrik. Biarkanlah jenggot dan pendekkanlah kumis. (H.R Imam Bukhari no. 5892)

Ketika Raja Kisra dari Persia mengutus dua orang untuk menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka menemui beliau dalam keadaan jenggot yang tercukur dan kumis yang lebat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak suka melihat keduanya. Beliau bertanya : ”Celaka kalian! Siapa yang memerintahkan kalian seperti ini ?”
 
Keduanya berkata : Tuan kami  yaitu Kisra memerintahkan kami seperti ini. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : ”Akan tetapi, Rabb-ku memerintahkanku untuk memelihara jenggotku dan menggunting kumisku.” (H.R ath Thabrani).

Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah  sangat tidak suka melihat orang yang jenggotnya dipotong. Dan ternyata dari  riwayat di atas dengan sangat jelas diketahui pula bahwa Rasulullah memiliki jenggot. Lalu adakah yang mau atau nekad mencela orang yang memelihara jenggotnya. Bertakwalah kepada Allah. Jika seseorang mencela orang berjenggot berarti juga telah mencela Rasulullah beserta sahabat sahabat beliau yang senantiasa memelihara jenggot mengikuti perintah Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya.

Memang ada sebagian orang yang menyematkan gelar yang tidak baik kepada orang orang yang memelihar jenggot. Tapi ketahuilah bahwa mereka barangkali tidak paham tentang apa yang telah disunnahkan oleh Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam. Oleh karena itu seburuk apapun celaan atau predikat yang diberikan manusia kepada orang orang yang memelihara jenggot wajib untuk diabaikan meskipun si pencela itu tidak perlu dimusuhi. 

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (975).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar