Kamis, 16 Maret 2017

MAKNA INFAK DAN SEDEKAH TIDAKLAH SAMA



MAKNA INFAK DAN SEDEKAH TIDAKLAH SAMA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sangatlah sering kita mendengar kata infak dan kata sedekah. Berifaklah, bersedekahlah. Jangan melupakan infak dan sedekah serta ungkapan lain tentang infak dan sedekah. Lalu apakah sama maknanya ?. Adakah perbedaannya. ?. Secara umum orang orang memahami kata infak dan sedekah dianggap sebagai kata yang sama maknanya.

Ketahuilah bahwa dalam suatu keadaan bisa  bermakna sama tapi sebenarnya ada perbedaan makna antara infak dan sedekah, diantaranya :

Pertama : Makna infak.
Kata infak terambil dari akar kata na-fa-qa  yakni nun, fa’, qaf yang berarti keluar. Dari akar kata ini muncul kata nifaq-munafiq yang mempunyai arti  seseorang yang keluar (dari ajaran Islam).

Ketahuilah bahwa 

(1) Kata infak bisa berarti mengeluarkan atau membelanjakan harta untuk suatu kepentingan yang baik antara lain disebutkan dalam firman-Nya : “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan  (menginfakkan) hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (Q.S al Baqarah 261).
 
(2) Kata infak juga bisa berarti mengeluarkan atau membelanjakan harta untuk suatu kepentingan yang buruk antara lain disebutkan dalam firman-Nya : Sesungguhnya orang orang yang kafir itu menafkahkan (menginfakkan) harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah yang benar. Mereka akan menafkahkan harta itu kemudian kemudian menjadi sesalan bagi mereka dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam neraka jahannamlah orang orang yang kafir itu dikumpulkan. (Q.S al Anfaal 36). 

Tetapi ketahuilah bahwa sebenarnya kata infaq menurut istilah syar’i adalah mengeluarkan atau membelanjakan  sebagian harta untuk suatu kepentingan yang diperintahkan oleh Allah Ta’ala baik yang bersifat wajib seperti mengeluarkan zakat yang wajib atau pun yang tidak wajib. Jadi infaq itu intinya berkaitan dengan PENGELUARAN YANG BERBENTUK HARTA ATAU MATERI. 

Kedua : Makna sedekah.
Kata shadaqah terambil dari akar kata sha-da-qa yakni shad, dal, qaf yang berarti satu yang benar atau jujur. Sedekah bisa diartikan MENGELUARKAN HARTA ATAU MATERI DI JALAN ALLAH TAPI BISA JUGA DIARTIKAN MEMBERIKAN SESUATU YANG BERSIFAT NON MATERI. 

Rasulullah telah menjelaskan  bahwa semua kebaikan adalah bernilai sedekah. Beliau bersabda :  “Kullu ma’ruufin shadaqatun” Setiap kebaikan adalah sedekah. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim, dari Abu Ayyub).

Imam an Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim antara lain menyebutkan  maksudnya adalah bahwa setiap kebaikan memiliki hukum yang sama dengan sedekah dalam hal pahala.

Jadi menolong orang lain dengan tenaga dan pikiran, mengajarkan ilmu, bertasbih, berdzikir juga termasuk sedekah. Bahkan melakukan hubungan suami istri juga disebut sedekah, sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam : “Sesungguhnya setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap ucapan tahlil adalah sedekah, memerintahkan yang baik dan mencegah dari  yang mungkar juga sedekah dan hubungan badan salah seorang di antara kalian (dengan istrinya) adalah sedekah”. (H.R Imam Muslim).

Disamping itu, dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Dzar, Rasulullah bersabda : “(1) Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah. (2) Engkau menyuruh kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran adalah sedekah. (3) Engkau menunjuki orang yang tersesat adalah sedekah. (4) Engkau menuntun atau menunjuki orang yang lemah penglihatannya adalah sedekah. (5)  Engkau menyingkirkan batu, duri dan tulang dari jalan adalah sedekah (6) Dan engkau menuangkan air dari embermu (dan diberikan) ke ember saudaramu adalah saudaramu adalah sedekah”. (H.R Imam at Tirmidzi dan Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad).

Syaikh Atiyah Muhammad Salim berkata : Sedekah itu tidak sebatas pada harta atau senilai harta saja akan tetapi mencakup semua amalan shalih. Termasuk berupa ucapan yang baik, bermanis muka, menolong orang lain dengan membawakan barangnya ke kendaraan atau memberi keringanan kepada orang yang kesulitan. Bahkan ibadah kepada Allah bisa jadi sedekah seorang Muslim kepada saudaranya. 

Seperti diriwayatkan dalam satu hadits ketika ada orang yang datang saat para sahabat telah selesai shalat ashar, Rasulullah bersabda : “Siapakah yang mau bersedekah kepada orang ini dengan shalat bersamanya ?”. (H.R at Tirmidzi, Abu Dawud dan yang selainnya, dishahihkan oleh Syaikh al Albani). Maka Abu Bakar bersedekah dengan menemani orang itu shalat bersamanya. (Fi Zhilali Arsy Rahman).

Al Hafizh Ibnu Rajab al Hambali berkata : Sedekah dengan selain harta ada dua macam, yaitu :

Pertama : Segala sesuatu yang ada didalamnya manfaat kebaikan untuk orang lain maka hal itu sama dengan sedekah kepada mereka. Bahkan bisa lebih afdhal dari sedekah dengan harta. Misalnya memerintahkan yang baik dan mencegah dari kemungkaran, mengajarkan ilmu yang bermanfaat dan mengajarkan al Qur an kepada yang belum bisa, menghilangkan gangguan dari jalan, mendoakan kaum muslimin dan memintakan ampun bagi mereka.

Kedua : Segala sesuatu yang manfaatnya hanya terbatas bagi pelakunya sendiri. Seperti macam macam dzikir berupa takbir, tasbih, tahmid, tahlil dan istighfar, berjalan menuju masjid semuanya adalah sedekah. (Jami’ul Ulum wal Hikam) 

Semoga Allah memberi kekuatan dan kemampuan kepada kita semua untuk senantiasa bisa berinfak dan bersedekah dengan ikhlas. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (989)     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar