Minggu, 12 Maret 2017

SYI'AH MEYAKINI ADANYA SIFAT BADA'



SYIAH MEYAKINI ADANYA SIFAT BADA’

Oleh : Azwir B. Chaniago

Diantara keyakinan aqidah Syi’ah yang sangat bathil dan menyimpang adalah lancangnya mereka menisbatkan kekurangan kepada Allah Ta’ala. Mereka meyakini dan menetapkan sikap bada’. Apa itu bada’ ?.

Bada’ memiliki dua pengertian. Pertama : Tampak setelah sebelumnya tersembunyi. Kedua : Munculnya atau mencetuskan pendapat baru (Qamus al Muhith). Makna tersebut berkait erat dengan didahuluinya ketidaktahuan (sebelumnya tidak tahu) dan muncul pengetahuan baru. Sungguh kedua sifat itu sangatlah mustahil bagi Allah.
 
Ternyata orang-orang Syi’ah dengan lancang dan berani menisbatkan kekurangan dan ketidak tahuan kepada Allah. Padahal Allah telah mengabarkan tentang pengetahuanNya kepada makhluknya. Allah berfirman : “Qul laya’lamu man fissamawati wal ardhil ghaiba illallah” Katakanlah bahwa tidak ada seorangpun dilangit dan dibumi yang mengetahui perkara ghaib kecuali Allah. (Q.S. An Naml 65).

Tokoh Syi’ah yang mencetuskan keyakinan ini adalah al Kulaini dalam Kitabnya Ushul al Kaafi bahwa Allah tidak mengutus seorang Nabipun kecuali dengan mengharamkan khamr dan menetapkan bagiNya sifat bada.

Sementara itu, sungguh sangat  aneh orang-orang Syi’ah yang berkeyakinan bahwa para imam mereka mengetahui segala ilmu pengetahuan. Tak ada ada yang samar bagi mereka. Dengan kata lain imam mereka diyakini sebagai orang orang yang mengetahui ilmu ghaib

Ja’far ash Shadiq berkata : Imam bisa mengetahui apa saja jika memang ia menghendakinya. Mereka mengetahui kapan mereka akan mati. 
 
Orang-orang Syi’ah bukan sekedar meyakini sifat bada’ ini kepada Allah tapi mereka dengan tidak malu pernah berkelit dengannya. Dalam kitab Tafsir mereka, al ‘Iyasyi disebutkan bahwa para Syaikh Syi’ah memberi harapan kepada pengikutnya bahwa imamah (pemerintahan) akan kembali kepada mereka dalam waktu 70 tahun mendatang. Setelah lewat 70 tahun ternyata tidak terbukti maka pengikutnya protes. Maka pencetus pemikiran tadi berkelit dengan berkata : (Belakangan) telah nampak bagi Allah adanya sebab yang mengharuskan janji tersebut mesti diubah.

Demikianlah gambaran bathilnya sifat bada’ yang diyakini kaum Syi’ah. Na’udzubillah.
Wallahu A’lam. (983)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar