Jumat, 10 Maret 2017

SYI'AH WAJIB BERBOHONG UNTUK MENJAGA KEYAKINAN MEREKA



SYI’AH WAJIB BERBOHONG UNTUK 
MENJAGA KEYAKINAN MEREKA 

Oleh : Azwir B. Chaniago 

Taqiyah, berasal dari kata taqiya atau ittiqa’ yang berarti takut. Makna yang lebih luas tentang taqiyah ini adalah : Sikap berhati-hati demi menjaga keselamatan jiwa karena khawatir akan bahaya yang dapat menimpa dirinya. Dalam kehati-hatian ini terkandung sikap penyembunyian identitas dan ketidak terus terangan atau BERBOHONG.

Salah satu sikap kaum Syi’ah yang rusak  adalah boleh bahkan wajib untuk melakukan taqiyah atau berbohong untuk menjaga keyakinan mereka. Begitulah disebutkan dalam beberapa kitab mereka.  Al Mufid salah seorang ulama Syi’ah mendefinisikan taqiyah yaitu menyembunyikan kebenaran (berbohong kepada ahlussunnah, pen), menutup-nutupi keyakinan terhadap kebenaran tersebut. Menyembunyikannya dari orang-orang yang menyimpang dan tidak menampakkannya karena akan menimbulkan mudharat dalam agama atau urusan dunia. (Syarh Aqaidush Shadiq). 
  
Yang dimaksud dengan orang yang menyimpang disini adalah Ahlussunah karena mereka sangat sering menggunakan kata-kata ini dan ditujukan kepada Ahlussunnah.

 Taqiyah (berbohong) ini bagi Syi’ah adalah bagian penting dari agama mereka. Abu Abdillah berkata : Sesungguhnya sembilan puluh bagian (persen, pen.) dari agama ini adalah taqiyah. Tidak ada agama bagi orang yang tidak bertaqiyah. Taqiyah adalah dalam segala hal kecuali urusan Nabi dan mengusap khuf. Jagalah agama kalian, tutupilah dengan taqiyah atau berbohong. Tidak dianggap beriman seseorang sebelum ia bertaqiyah. (Kitab Syi'ah,  Ushul Kaafi). 
 
Taqiyah ini adalah kewajiban penting bagi kaum Syi’ah. Mereka berkeyakinan bahwa agama ini tidak akan tegak tanpa taqiyah. Dan mereka berdakwah dengan dasar taqiyah dengan terang-terangan dan sembunyi serta bermuamalah dengan taqiyah, khususnya ketika mereka dalam kondisi terdesak dan membahayakan.

Ibnu Babawaih berkata : Keyakinan kami dalam taqiyah, dia (taqiyah, berbohong) adalah wajib. Siapa yang meninggalkannya  maka dia seperti meninggalkan shalat. Taqiyah adalah wajib, tidak dihapus sampai keluarnya al Qa’im (yaitu Imam Mahdi, Imam ke 12, pen.).  

Dengan pemahaman taqiyah, tampaklah bahwa keyakinan atau agama mereka ditegakkan dengan dasar kebohongan dan kemunafikan. Sungguh hakikat taqiyah adalah jauh lebih buruk dari munafik.

Ketahuilah bahwa munafik menyembunyikan dalam hatinya  sesuatu yang bathil dan menampakkan keislaman. Syi’ah dengan taqiyahnya memandang apa yang mereka sembunyikan adalah kebenaran.

Oleh karena itu orang beriman jangan percaya secuil pun dengan propaganda kaum Syiah.  yang dipenuhi dengan taqiyah atau kebohongan. Wallahu A’lam. (979)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar