Senin, 24 Oktober 2016

RIYA' LEBIH DITAKUTI DARI FITNAH DAJJAL



RIYA' LEBIH DITAKUTI DARI FITNAH DAJJAL

Oleh : Azwir B. Chaniago

Riya’ adalah salah satu penyakit berbahaya yang menimpa sebagian manusia ketika melakukan kebaikan atau amal shalih. Menurut istilah riya’ adalah bermakna : Memperlihatkan suatu ibadah atau amal shalih kepada orang lain, bukan karena Allah tetapi karena sesuatu selain Allah, dengan keinginan untuk  mendapat pujian atau penghargaan dari orang lain.

Syaikh Muhammad Shalih al Utsaimin berkata : (Orang yang riya’ adalah) : Ia melakukan ketaatan kepada Allah Ta’ala hanya ingin mengambil perhatian orang lain dan agar mendapat nama di tengah tengah masyarakat, bukan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ia bersedekah karena ingin dikatakan dermawan, menyempunakan shalatnya agar orang mengatakan shalatnya bagus dan lain lain. Seharusnya ibadah hanya untuk Allah akan tetapi menginginkan dengan itu pujian dari orang lain. Mereka mendekatkan diri kepada manusia dengan cara melaksanakan ibadah kepada Allah Ta’ala. Seperti inilah yang disebut riya’. (Tafsir Juz ‘Amma).

Riya’ tidak diragukan lagi akan membatalkan dan menghapuskan amalan seseorang. Dalam sebuah hadits  qudsi disebutkan bahwa  Allah Ta’ala berfirman : ”Aku paling kaya, tidak butuh tandingan dan sekutu. Barangsiapa beramal menyekutukan-Ku kepada yang lain, maka Aku tinggalkan amalannya dan tandingannya”  (H.R Imam Muslim).
Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali berkata :  Sesungguhnya ikhlas dalam ibadah sangat mulia. Amalan yang dipenuhi riya’ tidak diragukan lagi bagi seorang muslim akan sia-sia belaka, tidak bernilai, dan tentu pelakunya berhak mendapatkan murka dan balasan dari Allah Ta’ala.

Bahkan penyakit riya adalah sangat dikhawatirkan Rasulullah akan menimpa umatnya. Beliau bersabda : ”Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan kepada kalian adalah syirik kecil.” Para sahabat bertanya, ”Apa yang dimaksud dengan syirik kecil ?.” Rasulullah  menjawab : ”Yaitu riya’. (H.R Imam Ahmad)   
                    
Ketahuilah bahwa Nabi lebih takut fitnah riya’ yang menimpa sahabat daripada fitnah Dajjal. Rasulullah bersabda : “Maukah aku kabarkan kepada kalian tentang perkara yang lebih aku takutkan menimpa kalian daripada Dajjal ?. Kami (para sahabat) berkata : Tentu wahai Rasulullah. Beliau berkata : “Syirik yang samar yaitu seseorang berdiri melakukan shalat lalu ia perindah shalatnya  karena dia tahu ada orang lain yang sedang melihatnya. (H.R Imam Ahmad dan Ibnu Majah, dihasankan oleh Syaikh al Albani).

Paling tidak ada dua perkara yang menunjukkan bahwa fitnah riya’ lebih ditakuti dari fitnah Dajjal, yaitu :

Pertama : Syaikh Muhammad bin Shalih al  Utsaimin berkata : Fitnah yang paling besar di dunia ini adalah fitnah Dajjal. Tetapi ketakutan Nabi terhadap fitnah syirik yang samar ini (riya’) lebih besar daripada ketakutan beliau terhadap fitnah Dajjal. Hal ini dikarenakan sangat sulitnya menghindarkan diri dari riya’. (Majmu’Fatawa wa Rasail).

Kedua : Fitnah Dajjal hanya muncul di akhir zaman menjelang  hari kiamat. Adapun fitnah riya’ selalu mengancam. (Mirqatul Mafatih).

Oleh karena itu mari sama sama kita berusaha menjauhkan  diri dari perbuatan riya’ mengingat bahayanya yang begitu besar. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (847).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar