Sabtu, 01 Oktober 2016

MENGAPA SAYA MELARANG DIRI SAYA MEMILIH PEMIMPIN KAFIR



MENGAPA SAYA MELARANG DIRI SAYA
MEMILIH PEMIMPIN KAFIR 

Oleh : Azwir B. Chaniago

Saya bersyukur kepada Allah Ta’ala karena telah memberi saya nikmat yang paling besar dari segala nikmat yaitu beragama Islam. Sungguh Islam adalah agama disisi Allah,  sempurna dan agama yang Allah ridha dengannya.

Allah berfirman :  “Innad diina ‘indallahil islam” Sesungguhnya agama disisi Allah adalah Islam. (Q.S Ali Imran 19).

Allah berfirman :  Al yaumal akmaltu lakum diinakum wa atmamtu ‘alaikum ni’mati wa radhitu lakumul islaami diina” Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kamu agamamu dan telah Aku cukupkan nikmatKu kepadamu dan Aku ridha Islam sebagai agama bagimu (Q.S al Maidah 3).

Oleh karena itu saya berusaha menjaga posisi yaitu : SAYA DENGAR DAN SAYA PATUH. Saya menyadari bahwa jika  bergeser dari posisi ini dan melanggar apa yang dilarang Allah Ta’ala maka saya benar benar takut akibat buruk yang akan menimpa diri saya yang sangat lemah ini.

Sungguh jika  Allah Ta’ala telah menyuruh  sesuatu ataupun melarang sesuatu pastilah ada hikmah yang sempurna dibalik semua itu. Bukankah Allah Maha Mengetahui yang terbaik buat hamba hamba-Nya. Dalam hal ini termasuk larangan Allah dalam memilih pemimpin kafir. 

Sungguh sangatlah banyak mudharat atau keburukan  yang akan menimpa diri saya jika mengabaikan perintah Allah yaitu nekad memilih pemimpin dari kalangan orang kafir, diantaranya adalah : 

Pertama : Orang kafir semakin leluasa menghina (agama) saya.
Sungguh Allah telah berfirman : “Kehidupan dunia dijadikan terasa indah dalam pandangan orang orang yang kafir, dan mereka menghina orang orang yang beriman. Padahal  orang orang yang bertakwa itu berada diatas mereka pada hari Kiamat. Dan Allah memberi rizki kepada orang yang Dia kehendaki tanpa perhitungan. (Q.S al Baqarah 212). 

Dalam ayat ini disebutkan  orang orang kafir menghina orang orang beriman. Kalau mereka dipilih jadi pemimpin lalu punya kekuasaan  maka mereka akan lebih leluasa menghina (agama) Islam ini. Lalu datang pertanyaan. Apakah ada yang tega jika dia  dan agamanya dihina orang kafir ?.

Kedua : Perlindungan dan pertolongan Allah akan jauh dari saya.
Allah berfirman : “Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka (orang orang Yahudi dan Nasrani)  setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah.” (Q.S al Baqarah 120).

Perhatikanlah dalam   ayat ini  Allah Ta’ala memberikan ancaman : Jika orang beriman  mau mengikuti kemauan manusia yang tidak senang kepada orang beriman (termasuk kemauan mereka agar orang beriman   memilih mereka menjadi pemimpin) maka Allah akan mencabut perlindungan dan pertolongan-Nya bagi orang beriman. Kalau Allah Ta’ala mencabut perlindungan dan pertolongan-Nya kepada saya lalu kemana lagi saya akan memohon perlindungan dan pertolongan. 

Ketiga : Saya takut dengan siksa dan adzab Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala akan memberikan siksaan kepada orang orang yang menjadikan orang kafir sebagai pemimpin. Jika saya memilih orang kafir sebagai pemimpin berarti saya menyelisihi perintah Allah.

Sungguh ada ancaman yang berat bagi orang orang yang berani menyelisihi perintah-Nya. Allah berfirman : “Falyahdzril ladzina yukhaalifuuna ‘an amrihii an tushiibahum fitnatun au yushiibahum ‘adzaabun aliim” Maka hendaklah orang orang yang menyalahi (menyelisihi) perintah-Nya takut akan mendapat cobaan atau ditimpa adzab yang pedih. (Q.S an Nuur 63).

Sekiranya saya memilih  orang kafir sebagai pemimpin, pada hal Allah telah melarangnya dengan tegas, maka berarti saya mengingkari perintah Allah dan  Allah akan mendatangkan adzab-Nya. Allah berfirman : “Innal ladziina kafaruu biayaatillahi lahum ‘adzaabun syadiidun  wallahu ‘aziizun dzun tiqaam”. Sungguh orang orang yang ingkar terhadap ayat ayat Allah akan memperoleh adzab yang berat. Allah Mahaperkasa lagi mempunyai hukuman. (Q. S Ali Imran 4). 

Itulah sebagian alasan kenapa saya melarang diri saya untuk memilih orang orang kafir menjadi pemimpin. Intinya adalah : (1) Saya telah mewajibkan diri  untuk berpegang kepada perintah Allah (2) Saya sangat takut dengan adzab Allah.

Oleh karena itu,  saya juga ingin berbuat baik yaitu  berusaha mengajak keluarga, saudara dan teman teman saya yang memang memiliki rasa takut terhadap adzab Allah Ta’ala untuk tidak memilih pemimpin dari golongan kafir.
Hanya kepada Allah kita memohon petunjuk dan hanya kepada Allah kita memohon pertolongan. Wallahu  A’lam. (821)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar