Minggu, 16 Oktober 2016

MATI DI RUMAH BISA MENDAHULUI SYUHADA KE SURGA



MATI DI RUMAH BISA MENDAHULUI SYUHADA KE SURGA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Alangkah berbahagianya orang orang, terutama para sahabat yang mati syahid karena perang berjuang menegakkan dan meninggikan kalimat Allah di muka bumi. Mereka mendapat kedudukan yang tinggi disisi Allah Ta’ala disamping keutamaan yang banyak dan pantas mereka dapatkan. 

Diantara keutamaan dan kebaikan yang akan diperoleh orang yang mati syahid adalah sebagaimana dimaksud dalam sabda Rasulullah :“Orang yang mati syahid mendapatkan enam hal di sisi Allah.  Diampuni dosa dosanya sejak pertama kali darahnya mengalir, diperlihatkan kedudukannya di surga, diselamatkan dari siksa kubur, dibebaskan dari ketakutan yg besar, dihiasi dgn perhiasan iman, dikawinkan dgn bidadari dan dapat memberikan syafaat kepada tujuh puluh orang kerabatnya” (H.R Ibnu Majah).

Orang yang mati syahid adalah salah satu dari empat golongan yang mendapat nikmat yaitu sebagaimana firman Allah Ta’ala :  Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin , orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya”. (Q.S an Nisa’ 69).

Lalu bagaimana dengan  orang yang selainnya. Sungguh Allah Maha Pengasih Maha Penyayang kepada orang orang yang betul betul taat kepada-Nya. Ketahuilah orang orang diberi umur panjang yang senantiasa diisi dengan ketaatan kepada Allah Ta’ala juga bisa mendapat kesempatan yang lebih baik dari seorang yang mati syahid atau syuhada. 

Syaikh Mahmud al Mishri menukil sebuah kisah  dari Abu Salamah, dari Thalhah bin Ubaidillah : Sesungguhnya dua orang laki laki dari kabilah Baliy (suatu kabilah besar yang dinisbatkan kepada Baliy bin Amr) menghadap Rasulullah dan menyatakan keislamannya. Satu dari kedua laki laki ini lebih giat dari yang lainnya. Lalu yang lebih giat ini pergi berperang dan mati syahid. Laki laki yang satunya lagi diberi umur setahun lagi dan wafat dalam keadaan wajar di rumahnya.

Thalhah berkata : Saya bermimpi, saya berada di pintu surga, ternyata saya bersama dua orang laki laki yang sudah meninggal ini. Lalu dari surga ada suara memanggil orang yang meninggal lebih akhir dari keduanya. Kemudian datang lagi suara dari dalam surga memanggil orang yang mati syahid. Selanjutnya suara itu datang kepadaku dan terdengar : Kembalilah, karena belum waktunya kamu masuk surga.

Lalu pagi harinya, Thalhah bercerita kepada orang orang dan mereka heran akan hal itu. Kenapa orang yang mati belakangan di rumahnya itu,  dipanggil lebih dahulu masuk surga sedangkan yang mati syahid dipanggil masuk surga belakangan. Cerita mimpi Thalhah ini disampaikan kepada Rasulullah, maka Rasulullah bertanya kepada orang orang : “Apa yang kalian herankan dari hal itu” Mereka menjawab : Wahai Rasulullah orang ini adalah yang paling giat dari keduanya kemudian mati syahid tapi yang lainnya dipanggil masuk surga lebih dahulu darinya.

Kemudian Rasulullah bersabda : “Bukankah dia telah hidup setahun lagi setelahnya”? Mereka menjawab : Benar ya Rasulullah : Rasulullah bersabda : “Dengan begitu (laki laki yang meninggal belakangan itu bukankah) dia mendapati bulan Ramadhan, lalu berpuasa, shalat ini dan shalat itu, sujud sepanjang tahun” ? Mereka mejawab : Benar. Lalu Rasulullah bersabda : “Karena itulah jarak di antara keduanya lebih jauh dari jarak antara langit dan bumi” (H.R Imam Ahmad dan Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam shahih Sunan Ibnu Majah). Lihat Kitab Rihlah ilad Darul Aakhirah.

Oleh karena itu kepada orang orang yang masih diberi umur (panjang) seharusnya  dia berusaha dengan sungguh sungguh menggunakannya  untuk taat beribadah.   Bisa jadi, dengan kasih sayang Allah Ta’ala dia  masuk surga lebih dahulu dari orang orang  yang mati syahid tersebab ketaatannya. Allahu Akbar.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (840)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar