Senin, 18 Mei 2015

SARANA INVESTASI AKHIRAT



SARANA INVESTASI UNTUK AKHIRAT
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh Allah Ta’ala Mahapengasih dan Mahapenyayang. Allah menginginkan keselamatan bagi hamba hamba-Nya dalam hidup di dunia dan di akhirat kelak. Ketahuilah bahwa pada saat nenek moyang manusia yaitu Adam dan Hawa diturunkan ke bumi, dengan kasih sayang-Nya,   Allah Ta’ala telah terlebih dahulu menyediakan berbagai fasilitas atau kebutuhan agar Adam dan Hawa beserta keturunannya bisa hidup nyaman di dunia.

Diantaranya adalah telah tersedia di dunia oksigen untuk bernafas, tempratur air yang cukup serta udara yang cocok bagi kehidupan dan ditambah lagi dengan tumbuhan dan hewan untuk memenuhi kebutuhan dan yang lainnya.

Satu hal  yang paling penting adalah bahwa  Allah juga memberikan  petunjuk agar selamat hidup di dunia dan di akhirat. Allah utus Nabi dan Rasul-nya untuk menjelaskan petunjuk petunjuk itu. Allah berfirman : “Huwal ladzii arsala rasuulahuu bil hudaa wa diinil haqqi, liyuzh-hirahuu ‘aladdini kullihii, walau karihal musyrikun” Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk (al Qur an) dan agama yang benar untuk diunggulkan atas segala agama, walaupun orang orang musyrik tidak menyukainya. (Q.S as Saff 9). 

Allah juga menjelaskan bahwa manusia hidup di dunia hanya sementara dan akan kembali ke negeri akhirat. Lalu Allah mengingatkan pula agar kita berbekal. Siapkan investasi atau tabungan untuk akhirat. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengingatkan orang orang yang beriman sebagaimana firman-Nya  : “Ya aiyuhal ladziina aamanuut taqullaha wal tanzhur nafsun maa qaddamat lighad, wattaqullah, innallaha khabiirun bimaa ta’maluun” Wahai orang orang yang beriman. Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (Q.S al Hasyr 18). 

Sungguh Allah telah memberikan nikmat yang banyak macam dan bentuknya yang kalau kita mau menghitungnya sudah pasti kita tidak akan sanggup. Allah berfirman : “Wain ta’udduu ni’matallahi laa tuhshuuhaa”  Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya.  (Q.S Ibrahim 34).

Untuk mempersiapkan bekal itu Allah telah memberikan kenikmatan berupa fasilitas untuk menuju akhirat dengan selamat. Diantaranya adalah asset berupa waktu atau masa yang bisa digunakan sebagai sarana investasi di akhirat kelak.
 
Rasulullah bersabda :  “Ighnanim khamsaan qabla khamsin, sabaabaka qabla haramaka, washihataka qabla saqamika wa ghinaa-aka qabla faqrika wa faraaghaka qabla syughlika wa habaataka qabla mautika. Ingatlah lima perkara sebelum lima perkara; masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, waktu luangmu sebelum waktu sempitmu, waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu dan waktu hidupmu sebelum datang matimu. (H.R Imam al Hakim, dari Ibnu Abbas).

Kelima nikmat masa atau waktu tersebut wajiblah dikelola dengan bijak dan cerdas sehingga betul betul bisa menjadi investasi atau tabungan untuk akhirat.

Pertama : Masa muda.
Masa muda adalah salah satu modal yang diberikan Allah untuk diinvestasikan sebagai tabungan akhirat yaitu dengan mengisinya dengan banyak belajar ilmu terutama ilmu syar’i dan ilmu yang lainnya yang bermanfaat bagi kaum muslimin. Lalu dengan sungguh sungguh mengamalkannya. Selain itu, masa muda  juga bisa investasi akhirat melalui perbuatan perbuatan baik dengan menolong orang lain yang kena musibah seperti banjir atau gempa dan yang lainnya karena  memiliki  semangat yang tinggi dan tenaga yang masih kuat. 

Kedua : Masa sehat.
Jika anda memperoleh nikmat kesehatan, jangan sia siakan ini. Sungguh seorang yang sehat akan mudah bergerak untuk melakukan kegiatan kegiatan yang bermanfaat untuk investasi akhirat. Bersyukurlah. Jangan pernah lupa bahwa masa sehat tidak akan selalu ada, karena pada satu saat akan digantikan masa sakit. Jangan tunggu sakit dulu berangan angan untuk melakukan kebaikan ibadah ini dan itu.

Rasulullah bersabda : “Ni’mataani maghbunun fihima kasyirum minannasish shihatu wal faragh”  Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan waktu luang (H.R Imam Bukhari). 

Ketiga : Masa luang.
Masa luang termasuk nikmat Allah yang banyak dilupakan orang, pada hal setelah masa luang akan ada masa sempit. Oleh karena itu, kebaikan apapun yang ada di depan anda saat ini segeralah kerjakan, jangan menunggu masa sempit. Jika selesai mengerjakan suatu kebaikan maka kejarlah kebaikan berikutnya. Allah berfirman : “Fa idza faraghta fanshab” Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan) tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). 

Jangan menunda amal shalih yang bisa engkau kerjakan sekarang ini, segera kerjakan dengan sungguh sungguh.  Abdullah bin Umar bin Khaththab berkata : “Jika engkau berada di sore hari, janganlah menunggu pagi hari. Dan jika engkau berada di pagi hari janganlah menunggu sore hari”.

Keempat : Masa kaya.
Selagi kaya maka investasikan kekayaan anda untuk akhirat. Diantaranya adalah dengan berzakat, berinfak dan sedekah, menyantuni anak yatim. Juga dengan melaksanakan ibadah haji dan umrah. Jangan gunakan harta untuk sesuatu  yang tidak bermanfaat apalagi untuk kemaksiatan, na’udzubillah.
Ada diantara manusia yang menyesal setelah masa kayanya berakhir dan berganti dengan masa miskin. Tapi penyesalan ini tentulah sudah tidak bermanfaat.  

Kelima : Masa hidup.
Sungguh masa hidup kita di dunia ini hanya sebentar. Bersiaplah untuk menghadapi akhirat yang kekal. Jangan sia-siakan. Jangan melalaikan  masa hidup atau umur yang diberikan Allah. Gunakan dengan sungguh sungguh untuk melakukan segala yang  bermanfaat bagi investasi akhirat. Jangan gunakan masa hidup ini untuk yang sia sia atau untuk segala sesuatu yang tak bermanfaat

Rasulullah bersabda : “Min husni islamil mar’i tarkuhu ma laya’niih” Paling baiknya Islam seseorang (ialah) meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya. (H.R Ibnu Majah, dalam shahihul Jami’).

Ketahuilah bahwa orang yang  tidak mempersiapkan investasinya atau bekal  untuk akhiratnya pasti akan menyesal bahkan setelah mati minta dikembalikan ke dunia untuk satu tujuan yaitu  melakukan amal shalih. Tentang hal ini difirmankan Allah dalam surat as Sajdah ayat 12 : “Rabbanaa absharnaa wa sami’na, farji’naa na’mal shaalihan, innaa muuqinuun” Wahai Rabb kami, kami telah melihat dan mendengar maka kembalikanlah kami (ke dunia), niscaya kami akan melakukan amal shalih. Sungguh, kami (sekarang) adalah orang orang yang yakin.

Oleh karena itu manfaatkan hidup ini untuk mempersiapkan investasi  akhirat. Jangan tunggu mati dulu, lalu menyesal dan minta dikembalikan kedunia agar bisa melakukan amal shalih. Sungguh sesal kemudian tidak berguna.  
      
Semoga ada manfaatnya. Wallahu A’lam.  (318)



























Tidak ada komentar:

Posting Komentar