Sabtu, 09 Mei 2015

KETIKA CATATAN AMAL DIBUKA



KETIKA CATATAN AMAL MANUSIA DIBUKA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, apapun yang kita ucapkan dan yang kita kerjakan di dunia ini pastilah kelak akan ditanyakan. Kenapa engkau ucapkan ini kenapa atau untuk apa engkau melakukan itu dan pertanyaan semisalnya. Selain itu semuanya tercatat dengan sangat rapih jauh dari salah atau keliru dalam pencatatannya.
Catatan ini semua akan dibuka pada hari Kiamat. Allah berfirman : “Wa idzash shuhufu nusyirat”  Dan ketika catatan catatan (amal perbuatan manusia) dibuka (Q.S at Takwir 10).

Tentang ayat ini, Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin memberikan penjelasan bahwa : Ash Shuhuf adalah bentuk jamak dari kata shahifah, yakni buku catat amal. Ketahuilah sekalian manusia bahwa setiap amal yang kalian lakukan, baik perkataan maupun perbuatan, semuanya telah ditulis dan dicatat dalam buku catatan amal di tangan malaikat yang terpercaya, mulia dan selalu mencatat apa saja yang kalian lakukan. Semua perbuatan yang kalian lakukan telah dicatat.

Pada hari Kiamat nanti Allah Ta’ala akan berfirman seperti yang disebutkan dalam kitab-Nya : “Wa kulla insaanin alzamnaahu thaa-irahu, fii ‘unuqihii wa nukharriju lahu yaumal qiyaamati kitaaban yalqaahu mantsuuraa. Iqra’ kitaabaka kafayaa binafsikal yauma ‘alaika hasiibaa”.  Dan tiap tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya) kalung pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari Kiamat sebuah kitab yag dijumpainya terbuka. Bacalah kitabmu, cukuplsh dirimu sendiri pada waktu itu sebagai penghisab terhadapmu. (Q.S al Israa’ 13-14).

Perkatan yang kita ucapkan sekarang semuanya dicatat, perkataan kalian sehari hari semuanya telah dicatat. Bahkan setiap ucapan telah dicatat. Allah berfirman : Maa yalfizhu  min qaulin illa ladaihi raqiibun ‘atiid” Tiada satu ucapan pun yang 
diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir (Q.S Qaaf 18).
Oleh sebab itu Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Min husni islaamil mar-i tarkuhu maa laa ya’niih”. Salah satu tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak berguna baginya. (H.R Ibnu Majah no. 3976, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Dalam hadits lain Rasulullah bersabda : “Man kaana yu’minu billahi wal yaumil aakhiri fal yaqul khiran au liyashmut” Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhirat, hendaklah dia berkata yang baik atau diam. (H.R Imam Bukhari no. 6018, Imam Muslim no. 47 dan 74)

Karena segala sesuatu akan dicatat.  Barangsiapa terlalu banyak berbicara maka semakin banyak pula kesalahannya. Maksudnya, semakin banyak bicara maka semakin banyak pula kekeliruan dan kekhilafannya. Maka jagalah lisanmu, karena perkataanmu pasti dicatat dalam buku catatan amalmu. Dan buku catatan amal itu akan dibuka pada hari Kiamat kelak. (Lihat Tafsir Juz ‘amma, Syaikh Utsaimin).   
         
Oleh sebab itu seorang hamba hendaknya mempersiapkan isi catatan ini dengan sebaik baiknya yaitu dengan menjaga semua perkataan dan perbuatan semasa hidup di dunia. Sungguh saudaraku bahwa secara asal, yang akan mengisi buku catatan amal anda adalah anda sendiri. Tinggal anda memilih apa yang anda inginkan untuk  memenuhi catatan amal itu. Apakah catatan kebaikan atau sebaliknya.

Ya Allah ya Rabb berilah kami semua kekuatan untuk mengisi buku catatan itu dengan sebaik baik perkataan dan perbuatan kami.

Wallahu A’lam. (304)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar