Selasa, 05 Mei 2015

JANGAN MENGABAIKAN AMALAN SUNNAH



JANGAN MENGABAIKAN AMALAN SUNNAH

Oleh : Azwir B. Chaniago

Allah menciptakan kita adalah untuk satu tujuan saja yaitu mengabdi atau beribadah kepadaNya. Tidak ada kegunaan yang lain.  Ketahuilah bahwa amalan atau ibadah  kita tidaklah memberi manfaat  kepada Allah. Ibadah atau amal kebaikan apapun yang kita lakukan tidak menambah kemuliaan dan keagungan Allah sedikitpun. Sungguh ibadah yang kita lakukan adalah untuk kebaikan dan keselamatan bagi diri kita sendiri di dunia dan sampai ke akhirat. 

Allah berfirman : “In ahsantum ahsantum li anfusikum, wain asa’tum falaha” Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat keburukan maka (akibat keburukan) itu untuk dirimu. (Q.S al Isra’ 7)

Untuk beribadah kepada Allah dengan benar maka Allah melalui RasulNya telah mengajarkan kepada kita cara caranya dengan lengkap. Jadi tidaklah diperkenankan kita beribadah atau beramal sesuai dengan yang kita mau atau yang baik menurut kita. Rasulullah bersabda :“ Man ‘amila ‘amalan laisa lahu amruna fahuwa raddun”  Barangsiapa yang melakukan suatu amal yang tidak ada perintahnya dari kami maka (amalnya itu) tertolak. (H.R Imam Muslim).
 
Ibadah atau amalan yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya kepada kita ada yang wajib dan ada pula yang sunnah atau tidak wajib. Contohnya adalah perintah shalat ada shalat wajib dan ada pula shalat yang tidak wajib. Ada puasa wajib  ada pula puasa sunnah. Zakat adalah wajib tapi bersedekah atau berinfak adalah tidak wajib. Ibadah haji wajib bagi yang mampu sekali selama umurnya tapi ada  ibadah umrah yang tidak wajib dan yang lainnya.

Lalu kenapa ada ibadah yang wajib dan ada pula ibadah yang tidak wajib. Itu adalah karena :

Pertama : Tanda kasih sayang Allah kepada hamba-hambaNya. Kita diperintahkan melakukan yang wajib tapi diberi pula kesempatan untuk mendapatkan tambahan pahala melalui amalan amalan sunnah sehingga kita bisa mendapat kedudukan yang semakin tinggi disisi Allah dengan ibadah ibadah sunnah.

Kedua : Sangatlah besar kemungkinan amalan wajib yang kita lakukan banyak kekurangannya. Lalu Allah beri kesempatan untuk menutup kekurangan itu dengan amalan yang tidak wajib atau amalan amalan sunnah. 

Manfaat amalan sunnah

Pertama : Menutup kekurangan amalan wajib
Rasulullah bersabda :“Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab pada manusia di hari kiamat nanti adalah shalat. Allah ‘azza wa jalla berkata kepada malaikat-Nya dan Dia-lah yang lebih tahu, “Lihatlah pada shalat hamba-Ku. Apakah shalatnya sempurna ataukah tidak?

Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun jika dalam shalatnya ada sedikit kekurangan, maka Allah berfirman: Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah. Jika hamba-Ku memiliki amalan sunnah, Allah berfirman: sempurnakanlah kekurangan yang  ada pada amalan wajib dengan amalan sunnahnya.” Kemudian amalan lainnya akan diperlakukan seperti ini.”(H.R Imam Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi)

Kedua : Penghapus dosa
Setiap amalan yang dilakukan seorang hamba akan diberikan ganjaran berupa pahala yang banyak. Selain itu amalan yang kita lakukan juga bermanfaat untuk menghapus dosa.

Ada sebuah riwayat dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu yaitu pada suatu kali : “Ada seorang laki-laki yang pernah mencium seorang wanita (yang tidak halal baginya), lalu ia mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan hal tersebut.
Lalu Allah azza wa jalla menurunkan firman-Nya: “Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. (QS. Hud: 114). Kemudian orang itu bertanya : Ya Rasulullah, apakah ini khusus untukku? Beliau menjawab: Untuk umatku seluruhnya. (H.R Imam Bukhari)

Ketiga : Mendapatkan kecintaan Allah.
Diantara keutamaan melakukan amalan amalan sunnah yang tidak diwajibkan adalah sebagai pendekatan diri kepada Allah Ta’ala sehingga mendatangkan kecintaan-Nya.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahualaihi wa sallam bersabda : “Allah Ta’ala berfirman: Barangsiapa memerangi wali (kekasih)-Ku, maka Aku akan memeranginya. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib yang Kucintai. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya.

Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku melindunginya.” (H.R Imam Bukhari)

Itulah sebagian manfaat yang bisa diperoleh seorang hamba jika mengerjakan amalan amalan  sunnah yang sangat dianjurkan. Oleh karenanya sungguh merugi orang orang yang mengabaikannya padahal dia berkemampuan untuk melakukannya.

Memang ada diantara saudara saudara kita yang  terkadang melalaikan amalan amalan sunnah. Mereka berkata : Ah inikan cuma amalan sunnah. Jika dikerjakan memang berpahala tapi jika tidak dikerjakan tidak apa apa, tidak  berdosa. Perkataan ini memang  ada sedikit benarnya karena begitulah makna sunnah menurut ulama fiqih. Tapi ketahuilah wahai saudaraku, bahwa suatu amalan sunnah jika dilakukan maka Allah menjanjikan pahala yang besar dan jika tidak dikerjakan akan rugi karena kehilangan tambahan pahala dan kebaikan.

Oleh karena itu mari kita senantiasa mengiringi dan melengkapi amalan amalan wajib kita dengan amalan amalan sunat. Shalat fardhu kita lengkapi dengan shalat sunnah, Zakat yang wajib kita lengkapi dengan infak dan sadaqah, puasa ramadhan kita tambah dengan puasa sunah diluar ramadhan, ibadah haji kita tambah dengan umrah dan yang lainnya sesuai kemampuan kita. 

Wallahu A’lam. (298)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar