Minggu, 10 Mei 2015

NASEHAT UNTUK PENASEHAT



NASEHAT UNTUK PENASEHAT KELUARGA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, memberi nasehat adalah perkara yang agung dan sangat dianjurkan bagi setiap muslim. Bahkan Rasulullah menjadikan nasehat sebagai salah satu pokok ajaran agama. Beliau bersabda : “Addiinun naashihah  Agama itu adalah nasehat. (H.R Imam Muslim) 

Ketahuilah bahwa dalam bermasyarakat terkadang kita diminta nasehat oleh saudara sesama muslim. Apakah itu kerabat, tetangga dan yang lainnya. Diantara yang meminta nasehat  adalah tersebab adanya perselisihan,  pertikaian ataupun salah paham mereka dalam keluarga ataupun di rumah tangganya. Bisa jadi ada yang berselisih dengan istrinya, anaknya atau saudaranya.  

Sebagai muslim kita berkewajiban memberikan nasehat jika diminta bahkan dalam kondisi tertentu seseorang boleh memberi nasehat meskipun tidak diminta.
Rasulullah telah mengabarkan bahwa nasehat adalah sebagai bagian dari hak seorang muslim atas saudaranya. Jika ada hak seseorang tentu disitu ada  kewajiban bagi yang lain. Beliau bersabda : “Haqqul muslimi ‘alal muslimi sittun. …..Wa idzas tanshahaka fanshah lahu…Hak muslim atas muslim lainnya ada enam … jika ia minta nasehat kepadamu maka nasehatilah dia … (H.R Imam Muslim, dari Abu Hurairah)

Untuk memberi nasehat kepada orang lain yang sedang bertikai tentu tidaklah terlalu mudah. Semua  harus dilakukan dengan adab dan cara yang benar. Ada beberapa  point pokok yang  sebaiknya diperhatikan oleh penasehat dalam memberikan nasehat yang diperlukan. Diantaranya adalah :  

Pertama : Tugas pertama si penasehat, sebelum berbicara dan memberi nasehat adalah membuat kedua belah pihak merasa nyaman oleh karena itu siapkanlah suasana yang kondusif. Jika yang datang kepada anda tidak mendapati suasana yang nyaman dan kondusif maka anda sudah  gagal pada ronde pertama.

Kedua : Dalam memberi nasehat, wajiblah menjadi pendengar yang baik. Harus berlaku adil terhadap mulut dan telinga anda. Jika anda banyak bicara, maka anda  akan kesulitan menemukan masalah yang pokok. Akibatnya anda kesulitan mencari solusi atau memberikan nasehat yang baik. Biarkan mereka berbicara sepuas puasnya. Beri perhatian dan apresiasi yang tulus terhadap apa yang disampaikan. Tunjukkan simpati anda. Buat anda seperti hanyut dengan apa yang disampaikannya.  

Ketiga : Lebih diutamakan memberi apresiasi dan fokus kepada yang akan dinasehatkan.  Jangan pernah menjurus kepada memojokkan satu pihak atau semua pihak yang berselisih meskipun anda tahu persis pihak mana yang salah.

Keempat : Ada baiknya bagi penasehat untuk menunjukkan dan menjelaskan fakta fakta, contoh dari pengalaman sendiri maupun orang lain. Lalu  memberikan beberapa jalan atau solusi.

Kelima : Jangan pernah memberikan solusi dengan tergesa gesa. Pikirkan dengan lebih matang. Tidak asal bunyi. Ingat, anda adalah penasehat yang seharusnya berada step ahead yaitu minimal satu langkah di depan yang diberi nasehat.

Keenam : Jangan pernah memvonis satu pihak bersalah. Sekali lagi, ingatlah bahwa anda hanya  penasehat, bukan hakim. Orang bijak pernah mengatakan :  “It’s not about doing what’s wrong. It’s about how to make it right.” Kita tidak berbicara tentang kesalahan atau siapa yang salah tapi bicaralah bagaimana memperbaiki kesalahan untuk menjadi benar.

Ketujuh : Satu hal yang harus diingat  bahwa anda adalah penasehat. Anda bukan pengambil keputusan tapi pemberi pertimbangan dan alternatif serta bimbingan. Biarlah yang diberi nasehat itu mengambil kesimpulan dan keputusan.

Kedelapan : Pelihara sikap sabar, lemah lembut dan pemaaf. Ini modal utama anda. Yang anda hadapi adalah orang yang sedang mengalami masalah yang terkadang akan berbicara tanpa kendali. Anda akan sering mendengar kalimat kalimat yang mungkin tidak menyenangkan dari orang yang akan anda nasehati ini. 

Kesembilan : Berangkatlah dari niat yang baik, menginginkan kebaikan bagi yang diberi nasehat. Tetap menjaga keikhlasan dan hanya mengharap balasan yang terbaik dari Allah Ta’ala. Ketahuilah bahwa  sesuatu  jika datang dari hati yang tulus akan mudah sampai kepada hati yang tulus pula. 

Kesepuluh : Berdoalah kepada Allah agar pertikaian diantara orang yang anda nasehati itu bisa mendapatkan jalan keluar yang terbaik. Dan adalah sangat baik jika anda mendoakan mereka pada saat mereka tidak berada dihadapan anda. Ketahuilah bahwa doa seorang muslim bagi saudaranya yang tidak hadir didepannya insya Allah lebih mudah diijabah. 

Mudah mudah bermanfaat. Allahu A’lam. (305)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar