Senin, 25 Mei 2015

RASA TAKUT MENDATANGKAN TAKWA



RASA TAKUT AKAN MENDATANGKAN TAKWA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Kata ittaqi atau bertakwalah bermakna kasyyatullah wan-titsaalu awaamirihi wajtinaabu nawaa hiihi. Yaitu takut kepada Allah dengan melaksanakan perintah perintah-Nya dan menghindari larangan larangan-Nya. 

Adapun makna taqwa dalam pengertian bahasa berarti batasan atau penghalang yang mencegah seseorang dari hal yang ditakutinya. Jadi takwa kepada Allah bermakna membuat penghalang antara diri pribadi dengan siksa-Nya. Untuk memperoleh takwa itu maka seorang hamba haruslah mentaati perintah dan larangan Rabb-nya. (Tahdzibul Atsar, Imam ath Thabari).

Thalq bin habib, seorang tabi’in berkata : Apabila terjadi fitnah, padamkanlah fitnah itu dengan takwa. Orang-orang bertanya :  Apa makna  takwa itu. Dia menjawab : Takwa adalah engkau melakukan ketaatan kepada Allah berdasarkan cahaya dari Allah karena mengharap pahala dari-Nya. Dan engkau meninggalkan segala bentuk kemaksiatan kepada-Nya berdasarkan cahaya dari-Nya karena takut terhadap siksa-Nya. (Dikeluarkan oleh Ibnul Mubarak, dalam az Zuhd).

Para ulama mengatakan : Ini adalah sebaik-baik makna atau definisi tentang takwa. Cahaya Allah adalah Iman dan Islam yang bersumber dari al-Qur’an dan as Sunnah  yang shahih, berdasarkan pemahaman salafush shalih.

Teruslah berusaha untuk menjadi orang orang yang takut kepada Allah sehingga bisa mencapai takwa. Ketahuilah bahwa  surga hanya disediakan untuk orang orang yang bertakwa. Allah berfirman : “Wa saari’uu ilaa maghfiratin min rabbikum wa jannatin ’ardhuhas samaawaatu wal ardhu u’iddat lil muttaqiin” Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang orang yang bertakwa  (Q.S Ali Imran 133). 

Salah satu cara yang diajarkan oleh Rasulullah untuk memelihara kadar takwa dalam diri adalah dengan selalu melakukan kebaikan. Rasulullah bersabda : “Ittaqillah haitsuma kunta wa atbi’is saiyiatal hasanata tamhuhaa”. Bertakwalah kepada Allah di manapun kamu berada. Iringilah setiap keburukan dengan kebaikan. Niscaya kebaikan itu akan menghapus keburukan. (H.R Imam at Tirmidzi)

Ketahuilah bahwa ketakwaan seseorang  antara lain akan terbentuk oleh rasa takutnya kepada  Allah Ta’ala. Semakin besar rasa takutnya kepada Allah maka akan semakin tinggi pula derajat ketakwaannya, begitupun sebaliknya. 

Orang bijak bekata bahwa segala bentuk  kejahatan dan keburukan yang dilakukan manusia dari dahulu hingga sekarang, kejahatan besar ataupun kecil, tidaklah akan pernah terjadi kecuali karena tidak ada rasa takut kepada Allah. 

Rasa takut seseorang kepada Rabbnya juga  akan mendatangkan kemuliaan derajat baginya disisi Allah meskipun dia terlihat hina di mata manusia. Imam Ibnu Katsir berkata : Allah mengetahui eseorang yang memiliki perasaan takut kepada Allah dan juga mengetahui seberapa besar kadar takutnya kepada Allah. Perasaan takut ini akan membuat pemiliknya selalu menjauhi larangan larangan Allah dan melaksanakan perintahNya. Bagi mereka disediakan ampunan dan pahala yang besar.

Rasulullah bercerita tentang seseorang yang sangat besar rasa takutnya kepada Allah Ta’ala. Beliau bersabda : “Ada seorang dari umat sebelum kalian yang berprasangka buruk terhadap amal perbuatannya sendiri. Ketika tiba ajalnya, dia berpesan kepada keluarganya : Jika aku mati bakarlah jasadku hingga menjadi abu. Kemudian buanglah ke laut. Sungguh jika Allah mendapatiku Dia tidak akan mengampuniku.

Lalu Allah menyuruh malaikat untuk mendatangkan ruhnya dan bertanya : Apa yang membuatmu melakukan hal demikian ?. Orang itu menjawab : Wahai Rabbku, aku tidak melakukannya kecuali karena aku takut terhadap-Mu. Kemudian Allah mengampuni dosanya. (H.R an Nasa’i).

Inilah salah satu gambaran bagaimana besar takutnya seseorang kepada Allah Ta’ala dan  akhirnya  Allah mengampuni dosanya. Wallahu A’lam. (323)


      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar