Selasa, 05 Mei 2015

AJARKAN ANAK TAKUT KEPADA ALLAH



AJARKAN ANAK SUPAYA TAKUT KEPADA ALLAH

Oleh : Azwir B. Chaniago

Anak adalah amanah yang  harus dijaga, dipelihara dan harus dididik oleh orang tuanya. Rasulullah Salallahu ’alaihi wassalam, bersabda : ”Qaala rasulullahi salallahu ’alaihi wasallama, maa min mauluudin ilaa yuuladu ’alal fithrati fa abawaahu yuhauwidaanihi wa yunashiraanihi wa yumajjisaanihi” Rasulullah  telah bersabda, 'Seorang bayi tidak dilahirkan  melainkan ia berada dalam kesucian (fitrah). Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi. (H.R Imam Muslim)

Dalam hadits ini terdapat kewajiban yang besar bagi orang tua untuk mendidik anak-anaknya agar tidak terjerumus menjadi Yahudi, Nasrani, dan Majusi. 

Tujuan pendidikan kepada anak terutama dan paling utama adalah memberi bekal agar mereka  terhindar  dari api neraka.  

Allah berfirman: Ya aiyuhalladziina aamanuu quu anfusakum wa ahliikum naaraa wa quuduhan naasu wa hijaaratu, ’alaihaa malaaikatun ghilaazhun syidaadun laa ya’shuunallaha maa amrahum wa yaf’aluuna maa yukmaruun”    Wahai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang di perintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang di perintahkan”(QS. At Tahrim: 6).

Imam Ibnu Katsir, dalam tafsirnya menukil perkataan Qathadah tentang makna  ayat ini, yaitu : Hendaklah engkau menyuruh mereka berbuat taat kepada Allah dan mencegah mereka durhaka kepada-Nya. Dan hendaklah engkau menjalankan perintah Allah kepada mereka dan perintahkan mereka untuk menjalankannya. Jika engkau melihat mereka berbuat maksiat kepada Allah, maka peringatkan dan cegah mereka. 

Sungguh sangatlah banyak cara dan teori yang dikemukakan orang orang ahli berkenaan dengan cara mendidik dan mengajar anak. Tapi ketahuilah bahwa teori apapun yang dipakai dalam mendidik anak janganlah melupakan   dua hal pokok dan paling penting yaitu : 

Pertama : Anak harus diajarkan untuk taat, takut dan bertakwa kepada Allah. Kalau sudah ada ketaatan, rasa takut dan takwanya kepada Allah, maka hal-hal selainnya insya Allah akan menjadi baik dan mudah untuk diarahkan. Bukankah, kerusakan dan kemungkaran yang dilakukan manusia dari zaman ke zaman adalah terutama disebabkan tiada rasa takut kepada Allah.
 
Allah berfirman : ”Wa man yuthi’illaha wa rasuulahuu wa yakhsyallaha wa yattaqhi fa ulaa-ika humul faa-izuun” Dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya serta takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya mereka itulah orang orang yang mendapat kemenangan. (Q.S an Nuur 52).

 Kedua : Jangan mengajarkan anak untuk mengejar kehidupan dan gemerlapnya dunia beserta segala perhiasan dan godaannya.  Ajarkan kepada anak untuk tidak   rakus terhadap kehidupan dan harta dunia. Jika seseorang rakus terhadap kehidupan, kesenangan dan harta dunia maka akan sangat membahayakan kepada dunianya dan akhiratnya.

Allah berfirman : ”Wamal hayaatud dun-yaa illaa laibun wa lahwun, wa ladaarul aakhiratu khairun lilladziina yattaquun, afalaa ta’qiluun”. Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau, sedangkan negeri akhirat itu sungguh lebih baik bagi  orang yang bertakwa. Tidakkah kalian mengerti (QS. Al An’am: 32).

Allah berfirman : “Wa mal hayaatad dun-yaa illaa mataa’ul ghuruur” Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya. (Q.S Ali Imran 185).

Mudah mudahan ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam.   (296)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar