Minggu, 24 Mei 2015

FITNAH DARI LAWAN JENIS




FITNAH DARI LAWAN JENIS

Oleh : Azwir B. Chaniago

Muqaddimah
Adalah merupakan fitrah bahwa manusia tercipta untuk saling tertarik dengan lawan jenisnya. Allah berfirman : “Dijadikan indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan perempuan, anak anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik”.  (Q.S Ali Imran 14).

Fitnah yang berbahaya.
Oleh karena itu pula, Rasulullah  mengingatkan bahwa fitnah atau ujian bagi laki laki pada umat ini adalah fitnah wanita. Rasulullah bersabda : “Maa taraktu ba’dii fitnata adharra ‘alar rijaali minan nisaa’  Tidaklah aku tinggalkan setelahku fitnah yang lebih berbahaya bagi laki laki dari pada wanita (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Dari Abu Said Al-Khudri radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwa beliau bersabda : “Innad dun-yaa hulwatun khadhiratun wa innallaha mustakhlifkum fiihaa fa yanzhuru kaifa ta’maluun, fattaqud dun-yaa wataqun nisaa-a, fa inna auwala fitnati banii israa-iila kaanat finnisaa’.  Sesungguhnya dunia itu manis lagi hijau dan sesungguhnya Allah menjadikan kalian penguasa di atasnya lalu Dia memperhatikan apa yang kalian perbuat. Karenanya takutlah kalian kepada (fitnah) dunia dan takutlah kalian dari (fitnah) wanita, karena sesungguhnya fitnah pertama (yang menghancurkan) Bani Israil adalah dalam masalah wanita.”(H.R Imam Muslim no. 2742)

Jangan pernah merasa aman dari fitnah lawan jenis.
Barangkali diantara manusia ada yang berkata : Saya bisa menjaga diri, iman saya cukup kuat. Kalau saya bergaul dekat dengan lawan jenis, insya Allah tidak akan sampai melanggar norma agama. Saya sangat paham tentang dosa yang akan mendatangkan murka Allah Ta’ala. 

Sungguh janganlah seorang hamba merasa mampu menjaga diri dari berbagai fitnah apalagi fitnah wanita yang merupakan fitnah yang berbahaya sebagaimana disebutkan Rasulullah dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim diatas.

Ketahuilah bahwa manusia mempunyai potensi untuk berhadapan dengan fitnah, karena :

Pertama : Manusia bukan malaikat. Manusia memiliki hawa nafsu,  Dan hawa nafsu itu cenderung kepada keburukan. Allah berfirman : “Wa maa ubarri-u nafsii, innan nafsa la-ammaa ratun bis suu-i illa maa rahima rabbi”. (Yusuf berkata) Dan aku  tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan) karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Rabb-ku (Q.S Yusuf 53)

Dalam kitab Tafsir Kariimir Rahman di sebutkan bahwa : “Sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan” maknanya adalah seringkali (nafsu itu) memerintahkan pemiliknya untuk berbuat keburukan yakni perbuatan keji dan segala dosa.   

Kedua : Manusia mempunyai musuh yang nyata yaitu syaithan yang selalu berusaha menggoda dan mendorongnya untuk melakukan kemaksiatan dan dosa. Allah berfirman : “Innamaa ya’murukum bis suu-i wal fahsyaa-i wa an taquuluu ‘alallahi maa laa ta’lamun”.   Sesungguhnya (syaithan) itu hanya menyuruh kamu agar berbuat jahat dan keji dan mengatakan apa yang tidak kamu ketahui tentang Allah (Q.S al Baqarah 169)

Syaikh as Sa’di berkata : Yang dimaksud adalah kejahatan yang merusak pelakunya. Dengan demikian termasuk dalam hal ini adalah seluruh kemaksiatan.   

Ketiga : Manusia itu diciptakan dalam keadaan lemah. Syaikh as Sa’di berkata : Manusia itu adalah lemah dalam hal fisik, lemah dalam berkehendak, lemah dalam bertekad dan lemah dalam iman dan kesabaran (Lihat Tafsir Kariimir Rahman). Allah berfirman : “Wa khuliqal insaanu dha’iifaa”. Dan manusia diciptakan dalam keadaan lemah. (Q.S an Nisaa’ 28.)
Oleh sebab itu teruslah berusaha mencari jalan agar bisa terhindar dari fitnah lawan jenis. Wallahu A’lam.  (321).






Tidak ada komentar:

Posting Komentar