Senin, 04 Mei 2015

KETIKA MUSIBAH DATANG



KETIKA MUSIBAH DATANG

Oleh : Azwir B. Chaniago

Muqaddimah.
Dalam menjalani hidup ini, tidak ada manusia yang tidak akan diuji. Ujian itu bisa terjadi kepada dirinya, keluarganya, hartanya dan yang lainnya. Allah berfirman : “Ahasibannaasu aiyutraku aiyaquuluu aamannaa wahum laa yuftanun” Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan : Kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi. (Q.S al Ankabut 2).

Sikap dalam menerima musibah.
Sungguh, musibah yang datang kepada seorang hamba adalah ketetapan Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Maa ashaaba min mushibatin illa bi-iznillah, waman yu’min billahi yahdi qalbahu, wallahu bi kuli syai-in ‘aliim” Tidak ada sesuatu  musibahpun menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah, dan barang siapa beriman kepada Allah niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Mahamengetahui segala sesuatu. (Q.S at Taghaabun 11)

Ketahuilah bahwa setiap musibah atau ujian  yang diturunkan Allah kepada seorang hamba pastilah disitu ada hikmah yang sempurna. Oleh karena itu seseorang yang menerima musibah mestilah menjaga sikap yang benar sehingga musibah menjadi terasa tidak terlalu berat bahkan bisa memperoleh manfaat ataupun pahala dari Allah.
Ketahuilah bahwa jika seseorang menerima musibah dengan sabar ataupun tidak sabar musibah akan tetap mendatanginya. Allah berfirman : “Qul lan yushiibanaa illa maa kataballahu lanaa”  Katakanlah, sekali kali tidak akan menimpa kami  melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. (Q.S at Taubah 51)  

Diantara sikap yang benar dan bermanfaat dalam menerima musibah ataupun ujian adalah  :

Pertama :  Berbaik sangka kepada Allah.
Inilah sikap pertama yang harus dikedepankan  seorang yang mendapat musibah atau  ujian. Tidaklah menjadi sempurna imam seseorang jika tidak berbaik sangka kepada Allah dalam setiap keadaan.

Syaikh Muhammad Shalih al Utsaimin berkata : Engkau wajib husnuzhan atau berbaik sangka kepada Allah terhadap perbuatan Allah di alam ini. Engkau wajib meyakini bahwa apa yang Allah lakukan adalah untuk suatu hikmah yang sempurna. Terkadang akal manusia memahaminya, terkadang tidak. Maka janganlah ada yang menyangka bahwa jika Allah melakukan sesuatu di alam ini karena kehendak-Nya yang buruk.

Kedua : Menjaga sikap sabar
Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah dalam Kitab Madaarijus Saalikin, menjelaskan makna sabar ada empat,  yaitu : (1) Menahan diri  dari berputus asa. (2) Meredam amarah jiwa. (3) Mencegah lisan untuk mengeluh, dan (4)  Mencegah anggota badan untuk berbuat kemungkaran.

Sungguh sangatlah banyak keutamaan sabar. Diantaranya seperti yang dikatakan oleh Syaikh Sulaiman bin Qaashim : Setiap amalan dapat diketahui ganjarannya kecuali kesabaran yaitu seperti air yang mengalir deras. Lalu beliau membacakan al Qur an surat az Zumar 10 : Innamaa yuwaffash shabiruna ajrahum bighairi hisaab” Sesungguhnya hanyalah pahala orang-orang bersabarlah yang dicukupkan tanpa batas.
Syaikh Muhammad Shalih al Utsaimin dalam Kitab Syarah Riyadush Shalihin menjelaskan : Adapun kesabaran pahalanya berlipat ganda tidak terbatas. Ini menunjukkan bahwa ganjarannya sangat besar sekali hingga tidak mungkin bagi seorang insan untuk membayangkan pahalanya karena tidak bisa diukur dengan bilangan. 

Bahkan, pahala sabar termasuk perkara yang maklum disisi Allah tanpa bisa dibatasi. Tidak pula bisa disamakan dengan mengatakan satu kebaikan dilipat gandakan pahalanya sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Kesabaran itu pahalanya tanpa batas. Demikian penjelasan Syaikh Utsaimin.

Ketiga : Banyak beristighfar.  
Seorang hamba yang mendapat musibah atau ujian dalam hidupnya hendaklah banyak beristighfar.
Imam al Qurthubi  dalam Kitab Tafsirnya menjebutkan tentang seseorang yang datang kepada Imam Hasan al Bashri mengadukan cobaan dirinya yaitu susah sekali mendapatkan rizki. Imam Hasan al Bashri memberi nasehat agar banyak beristighfar.
Yang lain datang  mengadukan musibah tentang tanamannya yang kekeringan karena hujan sudah lama tidak turun.  Imam Hasan al Bashri memberi nasehat agar banyak beristighfar.

Yang lain lagi datang mengadukan cobaan yang menimpa dirinya. Dia sudah lama menikah tapi belum mendapatkan keturunan.  Imam Hasan al Bashri memberi nasehat agar banyak beristighfar. 

Lalu ada seseorang yang bertanya kepada Imam Hasan al Bashri. Ya syaikh kenapa setiap orang yang datang mengadukan keadaannya selalu engkau beri nasehat agar banyak beristighfar. 

Imam Hasan al Bashri menjelaskan : Aku mengatakan  (agar banyak beristighfar) itu bukan dari diriku. Lalu beliau membacakan surat Nuh 10 -12) : Faqultu astaghfiruu rabbukum innahu kaana ghafaaraa. Yursilis samaa-a ‘alaikum midraaraa. Wayumdidkum biamwaalin wa baniina wa yaj’allakum jannaatin wayaj’allakum anhaaraa.”    Maka aku katakan kepada mereka : Mohonlah ampun kepada Rabb-mu, sesungguhnya Dia Mahapengampun. Niscaya Dia akan menurunkan kepadamu hujan yang lebat dari langit. Dan Dia memberikan kepadamu anak-anak dan harta yang banyak, diadakan-Nya bagimu kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu.

Keempat : Banyak berdoa.
Seorang hamba haruslah senantiasa berdoa kepada Allah agar diberi kekuatan dan kesabaran dalam menerima musibah. Juga bermohon untuk mendapatkan   kemudahan dalam hidupnya di dunia dan akhirat. Apalagi pada saat ada musibah atau ujian yang ringan maupun berat.

Rasulullah bersabda : “Innad du’a-a yanfa’u mimma nazala wa mimma lam yanzil, fa’alaikum ‘ibadallahi biddu’a-i”  Doa itu bermanfaat terhadap apa yang sudah maupun belum menimpa. Oleh karena itu wahai sekalian hamba Allah hendaklah kalian berdoa (H.R Imam at Tarmidzi dan al Hakim dari Ibnu Umar).

Rasulullah bersabda : “Laisa syai’un akrama ‘alallahi  Ta’ala minad dua’i” Tidak ada yang lebih mulia disisi Allah daripada doa (H.R Imam Ahmad, Imam at Tirmidzi dari Abu Hurairah)
Rasulullah bersabda : “Innad du’a-u huwal ibadah”  Sesungguhnya doa itu ibadah. Suatu ibadah tentulah mendatangkan pahala dan kebaikan. Andaikata  seseorang merasa doanya belum dikabulkan maka melakukan doa sebagai ibadah saja insya Allah sudah memberi manfaat bagi yang berdoa tersebut.

Mudah mudahan ada manfaatnya bagi kita semua.  Allahu a’lam.  (295)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar