Rabu, 27 Mei 2015

BERSYUKUR DENGAN NIKMAT WAKTU



BERSYUKUR DENGAN NIKMAT WAKTU

Oleh : Azwir B. Chaniago

Muqaddimah.
Sungguh waktu atau zaman adalah salah satu dari demikian banyaknya rahmat dan nikmat yang diberikan Allah kepada manusia agar dimanfaatkan untuk  beribadah kepada-Nya. Seorang hamba wajib untuk bersyukur dengan nikmat waktu sebagaimana juga nikmat nikmat yang lainnya.

Allah Ta’ala berfirman : “Wamin rahmathii ja’ala lakumul laila wan nahara litaskunuu fiihi wa litabtaghu min fadhlihi wa la’allakum tasykuruun.” Dan diantara rahmatNya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebagian dari karuniaNya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur. (Q.S al Qashas 73).

Tapi amat disayangkan banyak diantara manusia mengabaikan dan melalaikan nikmat ini. Rasulullah bersabda : “Nikmataani maghbuunun fihi, katsirun minannasi shihatu wal faragh”  Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan waktu luang (H.R Imam Bukhari)

Agar waktu bermanfaat.
Kita sangatlah meyakini bahwa waktu yang diberikan Allah kepada manusia  untuk menjalani  hidup di dunia ini adalah sedikit. Oleh karena itu maka manusia yang cerdas akan memanfaatkan waktu tersebut dengan  sebaik baiknya untuk sesuatu yang bermanfaat yaitu sebagai salah satu tanda bersyukur kepada Allah. Paling tidak ada  empat cara dalam menggunakan waktu sehingga betul betul  bermanfaat yaitu : 

Pertama : Menyibukkan diri dengan thalibul ‘ilmi. Sungguh thalibul ‘ilmi adalah ibadah yang agung dan merupakan kewajiban bagi setiap muslim. 

Kedua : Menyibukkan diri dengan ibadah. Sungguh tujuan penciptaan manusia adalah hanya untuk beribadah kepadaNya. 

Ketiga : Mendahulukan amal yang utama. Seorang muslim  mengetahui bahwa waktunya berada di dunia tidaklah lama. Dia akan lebih mendahulukan amal yang utama dari yang kurang utama sehingga mendapat nilai lebih disisi Allah Ta’ala.

Keempat : Bersegera melakukan amal shalih.  Rasulullah bersabda : “Gunakan waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu dan hidupmu sebelum matimu. Sesungguhnya engkau tidak akan mengetahui namamu untuk esok, wahai Abdullah. (H.R Imam at Tirmidzi).
Imam Hasan al Bashri berkata : Jauhkan dirimu dari taswif, yaitu berkata nanti sajalah

Pelit terhadap waktu untuk sesuatu yang sia sia.
Imam Ibnul Qayyim menyebutkan 10 tanda orang yang hatinya sehat. Satu diantaranya adalah dia sangat bakhil atau pelit dengan waktu yang dimiliki. Bahkan lebih bakhil daripada orang yang bakhil terhadap harta.

Oleh karena itu maka orang yang hatinya sehat menggunakan waktu yang diberikan Allah hanya untuk sesuatu yang bernilai ibadah dan ketaatan kepada Allah. Tidak ada waktu yang disia siakan. Sungguh orang yang hatinya sehat sangatlah bakhil  menggunakan waktunya untuk yang tidak ada manfaat akhiratnya.  

Ketahuilah bahwa masih banyak ayat ayat al Qur an yang belum kita pelajari maknanya, masih banyak hadits yang belum sempat kita baca, masih banyak taklim yang belum sempat kita hadiri. Bahkan masih banyak jenis ibadah yang telah kita ketahui ilmunya tapi belum kita amalkan. Kalau begitu keadaannya, masihkah kita akan menggunakan waktu dengan sia sia. 

Sejatinya jika hati kita sehat maka tidaklah kita akan menyia nyiakan nikmat Allah yang bernama waktu. Jangan tertipu dengan waktu. Bersyukurlah dengan waktu yang masih diberikan Allah kepada kita dan isilah dengan amalan amalan yang paling utama dan paling bermanfaat.  

Imam Hasan al Bashri berkata : Sungguh saya telah bertemu dengan beberapa kaum, mereka lebih bersungguh sungguh menjaga waktu mereka dari pada kesungguhan kalian mendapatkan dinar dan dirham.

Wallahu A’lam.  (324)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar