Selasa, 07 Maret 2023

SAAT AMAL ORANG BERIMAN DIANGKAT KE HADAPAN ALLAH

 

SAAT AMAL ORANG BERIMAN DIANGKAT KE HADAPAN ALLAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, semua amal manusia dicatat oleh Malaikat, yaitu sebagaimana firman-Nya :

إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ 

(Ingatlah) ketika dua malaikat mencatat (amal, perbuatannya) yang satu duduk disebelah kanan dan yang lain disebelah kiri. Tidak ada satu yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikan pengawas yang selalu siap (mencatat). Q.S Qaaf 17-18.

Pada beberapa waktu yang   ditentukan amal amal seseorang akan diangkat ke hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Salah satu waktu diangkatnya amal  adalah PADA HARI SENIN DAN KAMIS. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yaitu dari Usamah bin Zaid pernah bertanya kepada Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam tentang kebiasaan beliau berpuasa pada dua hari yaitu Senin dan Kamis. 

قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لاَ تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لاَ تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلاَّ يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلاَ فِى صِيَامِكَ وَإِلاَّ صُمْتَهُمَا. قَالَ  :أَىُّ يَوْمَيْنِ  :قُلْتُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ. قَالَ  :ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ

Aku berkata kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam : Wahai Rasulullah, engkau terlihat berpuasa sampai-sampai dikira tidak ada waktu bagimu untuk tidak puasa. Engkau juga terlihat tidak puasa, sampai-sampai dikira engkau tidak pernah puasa. Kecuali dua hari yang engkau bertemu dengannya dan berpuasa ketika itu.

Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadaku : Apa dua hari tersebut ?. Usamah menjawab : Senin dan Kamis. Lalu beliau bersabda : Dua hari tersebut adalah waktu DIHADAPKANNYA AMAL pada Rabb semesta alam. Aku sangat suka ketika amalanku dihadapkan sedang aku dalam keadaan berpuasa. (H.R an Nasa’i  dan Imam Ahmad. Al Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini Hasan).

Oleh karena itu hamba hamba Allah hendaklah berusaha mengisi hari Senin dan Kamis  dengan ibadah puasa  sebagaimana yang di sunnahkan dan dilakukan Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam.

Ketahuilan bahwa ketika seseorang mengikuti apa yang dicontohkan dan diajarkan  Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam berarti dia telah menghidupkan sunnah.  Yang demikian itu  termasuk salah satu cara mencintai beliau. Beliau bersabda :

 من أحيا سنتي فقد أحبني ومن أحبني كان معي في الجنة .

Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku maka dia telah mencintaiku. Barangsiapa mencintaiku maka dia akan bersamaku di surga. (H.R at Tirmidzi).

Selain itu, sungguh sangat baik jika setiap hamba memperhatikan atau muhasabah atau introspeksi diri terhadap  amal amal shalih yang dilakukan antara Senin dan Kamis juga antara Kamis dan Senin itu. Bagaimana shalat rawatibnya, shalat dhuha dan shalat malamnya, bagaimana sedekahnya dan juga kegiatan membaca al Qur an dan mentadaburinya selama periode Senin-Kamis dan Kamis-Senin itu.

Bukankah Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah menjelaskan bahwa salah satu periode waktu diangkatnya amalan seorang hamba dihadapkan kepada Allah Ta'ala  adalah hari Senin dan Kamis yaitu sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh an Nasa'i dan Imam Ahmad tesebut diatas.

Insya Allah ada anfaatny bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.946).      

 

 

 

 



 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar