Minggu, 12 Maret 2023

MANUSIA MUNAFIK SUKA MELALAIKAN SHALAT

 

MANUSIA MUNAFIK SUKA MELALAIKAN SHALAT

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan  bahwa shalat adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya  :

إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

Sungguh, shalat itu adalah kewajiban DITENTUKAN WAKTUNYA atas orang orang beriman. (Q.S an Nisa’ 103).

Ketahuilah bahwa salah satu ibadah yang DICINTAI ALLAH TA'ALA adalah shalat PADA WAKTUNYA. Dalam hal ini Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam menjawab pertanyaan Ibnu Mas’ud :

عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ سَأَلْتُ النَّبِيَّ ﷺ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ قَالَ الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

Dari Ibnu Mas’ud, aku bertanya kepada Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam : Amalan apakah yang paling dicintai Allah ?. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam   menjawab : Mengerjakan shalat pada waktunya. Aku bertanya : Kemudian apa ?. Beliau menjawab : Kemudian berbakti kepada kedua orang tua. Aku bertanya : Kemudian apa ?. Beliau menjawab, kemudian jihad di jalan Allah. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Oleh karena itu seorang hamba jangan pernah melalaikan shalat. Hamba hamba Allah hendaklah sungguh sungguh menjaga datangnya waktu shalat. Sangatlah berat ancaman Allah Ta'ala terhadap orang yang melalaikan shalat. Allah Ta’ala memberi cap dengan CELAKA, sebagaimana  firman-Nya : 

الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ  فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ

Maka CELAKALAH ORANG YANG SHALAT. (yaitu) ORANG ORANG YANG LALAI terhadap shalatnya. (Q.S al Ma’un 4-5).

Syaikh as Sa’di berkata : “Maka celakalah (bagi) orang orang yang shalat” yaitu orang orang (terbiasa, konsisten) menegakkan shalat, tapi mereka adalah “orang yang lalai terhadap shalatnya”. YAITU MENYIA NYIAKANNYA. Tidak shalat hingga waktunya berlalu dan tidak memenuhi rukun rukunnya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin mengatakan  bahwa salah satu makna MELALAIKAN SHALAT dalam ayat ini adalah : TIDAK MELAKSANAKAN SHALAT DI AWAL WAKTU. (Tafsir Juz ‘Amma)

Sungguh manusia yang suka melalaikan shalat dari waktunya adalah orang orang munafik. Dari Anas bin Malik bahwa  yang terbiasa melalaikan shalat dari waktunya adalah orang orang orang munafik.  

تلك صلاة المنافق يجلس يرقب الشمس حتى إذا كانت بين قرنى الشيطان قام فنقرها أربعا لا يذكر الله فيها إلا قليلا

Ini adalah shalat orang munafik. Ia duduk sampai matahari terbenam di antara dua tanduk syaithan. Lalu ia mengerjakan shalat 'Ashar empat raka'at. Ia hanya mengingat Allah dalam waktu yang sedikit.  (H.R Imam Muslim).

Selain itu, termasuk sifat buruk orang munafik dalam melaksanakan shalat adalah mereka  BERDIRI DENGAN MALAS DAN BERMAKSUD RIYA. Allah Ta'ala berfirman  

إِنَّ ٱلْمُنَٰفِقِينَ يُخَٰدِعُونَ ٱللَّهَ وَهُوَ خَٰدِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوٓا۟ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ قَامُوا۟ كُسَالَىٰ يُرَآءُونَ ٱلنَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا

Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah-lah yang menipu mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan shalat) di  hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut nama Allah kecuali sedikit sekali.  (Q.S an Nisaa’ 142).

Syaikh as Sa'di berkata : Rasa malas itu tidaklah ada kecuali karena tidak adanya kehendak untuk melakukannya dalam hati mereka, dan sekiranya bukan karena hati mereka itu kosong dari keinginan kepada Allah dan kepada apa yang ada di sisi-Nya serta tidak ada keimanan, pastilah tidak ada rasa malas dalam diri mereka. (Tafsir Taisir Karimir Rahman)

Wallahu A'lam. (2.953).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar