Jumat, 24 Maret 2023

KETIKA MASIH DIBERI NIKMAT UMUR PANJANG

 

KETIKA MASIH DIBERI NIKMAT UMUR PANJANG

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh semua orang pada waktunya pasti akan menghadapi mati. Kapan saatnya, pada umur berapa kita akan mati tidak ada yang mengetahui kecuali Allah Ta'ala. Perhatikanlah bahwa penghuni tempat pemakaman layaknya seperti penghuni dunia juga yaitu   dihuni oleh orang orang dari segala umur. Ada yang tua, muda, remaja, balita bahkan bayi sudah ada yang  menjadi penghuni makam.

Ya begitulah kenyataannya yaitu sesuai dengan kehendak atau ketetapan Allah Ta'ala. Perhatikanlah, teman teman kita yang dulu sama sama main gundu, teman sesama di sekolah dasar, di sekolah menengah, teman teman sama belajar ngaji juga banyak yang sudah wafat.

Sungguh, Allah Ta'ala memberi kita umur sampai saat ini dan mungkin beberapa waktu lagi kedepan. Dengan NIKMAT UMUR  kita yang masih tersisa ini, maka ada beberapa perkara yang sangat dianjurkan, diantaranya :

Pertama : KETAHUILAH BAHWA SIFAT SUATU NIKMAT ADALAH WAJIB UNTUK DISYUKURI. Sungguh Allah Ta'ala ridha kepada hamba hamba-Nya yang bersyukur yaitu sebagaimana firman-Nya :

 وَإِن تَشْكُرُوا۟ يَرْضَهُ لَكُمْ ۗ

Dan jika kamu bersyukur niscaya dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu. (Q.S az Zumar 7).

Dan ingatlah bahwa salah satu cara bersyukur terhadap nikmat Allah Ta'ala adalah dengan menggunakan nikmat itu UNTUK MENCARI RIDHA-NYA.

Kedua : Jangan tertipu dengan waktu yaitu umur yang masih diberikan Allah Ta'ala kepada kita. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah mengingatkan dalam sabda beliau :

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

Dua nikmat, kebanyakan manusia tertipu dengan keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang. (H.R Imam Bukhari)

Sungguh nikmat waktu yaitu umur yang panjang adalah kasih sayang Allah Ta'ala agar kita punya tambahan kesempatan untuk :

(1) Kesempatan untuk terus menerus bertaubat dan memohon ampun terhadap kesalahan dosa yang telah lalu. Tentang bertaubat diperintahkan Allah Ta'ala dalam firman-Nya :

وَتُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُون

Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang orang yang beriman, agar kamu beruntung.  (Q.S an Nuur 31).

(2) Kesempatan untuk banyak melakukan amal shalih yang disyariatkan sehingga menjadi manusia terbaik. Perkara ini  dijelaskan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dalam satu hadits dari Abdurrahan bin Abu Bakrah : 

 عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِى بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَجُلاً قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ خَيْرٌ قَالَ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ قَالَ فَأَىُّ النَّاسِ شَرٌّ قَالَ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ

Dari Abdurrahman bin Abu Bakrah, dari bapaknya, bahwa seorang laki-laki berkata, Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang terbaik ?. Beliau menjawab : Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya. Dia bertanya lagi, lalu siapakah orang yang terburuk ?. Beliau menjawab : Orang yang berumur panjang dan buruk amalnya. (H.R Imam  Ahmad, at Tirmidzi; dan al-Hakim. Dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Wallahu A'lam. (2.969).

 

 

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar