Jumat, 03 Maret 2023

JANGAN JANGAN INI SHALAT TERAKHIR BAGIKU

 

JANGAN JANGAN INI SHALAT TERAKHIR BAGIKU

Disusun oleh Azwir B. Chaniago

Sungguh shalat adalah rukun Islam kedua setelah syahadatain. Ketahuilah bahwa ibadah shalat adalah yang pertama kali akan dihisab di akhirat kelak dan menjadi cerminan bagi ibadah ibadah yang lain. Rasulullah Salallahu ‘alaihi wa Sallam  bersabda : 

إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – : اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا

Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba di hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi.

Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman : Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah. Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya. (H.R at Tirmidzi dan an Nasa’i).

Oleh karena itu hamba hamba Allah mestilah menghadirkan atau menampilkan shalat terbaik sehingga benar benar bermanfaat baginya. Sungguh banyak jalan untuk menampilkan shalat terbaik. Satu diantaranya adalah melaksanakan shalat seperti  shalat yang terakhir.

Dari hadits Abu Ayyub al Anshari diriwayatkan bahwa ada seorang laki laki mendatangi Nabi Salallahu 'alaihi Wasallam lalu berkata : Berilah aku nasehat yang ringkas !. Dalam riwayat lain disebutkan : Ajarilah aku !. Dan peringkaslah untukku. Lalu Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :

إِذَا قُمْتَ فِي صَلَاتِكَ فَصَلِّ صَلَاةَ مُوَدِّعٍ وَلَا تَكَلَّمْ بِكَلَامٍ تَعْتَذِرُ مِنْهُ غَدًا وَاجْمَعْ الْإِيَاسَ مِمَّا فِي يَدَيْ النَّاسِ

Jika kamu hendak melaksanakan shalat, SHALATLAH SEPERTI SHALAT TERAKHIR, jangan mengatakan sesuatu yang membuatmu minta maaf di kemudian hari dan kumpulkan keputus-asaan terhadap apa yang ada pada manusia. (H.R Imam Ahmad, Ibnu Majah dan juga yang selainnya).

Tentang hadits ini, Syaikh Abdur Razaq bin Abdul Muhsin al Badr berkata : Barangsiapa bisa melakukan shalat seperti shalatnya orang yang akan meninggalkan (dunia) DENGAN MENGHADIRKAN HATI DAN MENYADARI BAHWA ITU SHALAT TERAKHIRNYA, setelah itu dia tidak bisa lagi melakukan shalat maka pasti dia akan bersungguh sungguh dan berupaya keras menunaikannya. Dia akan melakukannya dengan sebaik baiknya. Dia akan memantapkan ruku' dan sujudnya serta hal hal yang diwajibkan dalam shalat juga hal hal yang disunahkan.

Oleh karena itu, semestinya orang orang beriman menghadirkan dan mengingat wasiat ini dalam setiap shalatnya. Dia merasa bahwa shalat yang sedang dikerjakan saat ini ADALAH SHALAT TERAKHIRNYA. Setelah itu dia tidak bisa lagi menunaikan shalat. Jika rasa ini maka dia pasti akan menunaikan shalat dengan cara terbaik dan paling sempurna yang dia bisa.

Barangsiapa menunaikan SHALAT DENGAN CARA TERBAIK maka itu mendatangkan semua kebaikan dan keutamaan. Sekaligus bisa mencegahnya dari keburukan dan prilaku yang hina. (Dari Ta'zhimush Shalaati). 

Wallahu A'lam. (2.941).

 

 

 



    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar