Sabtu, 25 Maret 2023

BERBUKA BERLEBIHAN BISA MELALAIKAN SHALAT KE MASJID

 

BERBUKA BERLEBIHAN BISA MELALAIKAN SHALAT KE MASJID

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, ketika berbuka puasa, Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam  memberi petunjuk kepada kita  agar bersegera yaitu sebagaimana hadits   dari Abu Hurairah, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda :

لا يزالُ النَّاسُ بخَيرٍ ما عجَّلوا الفِطرَ عجِّلوا الفطرَ

Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka. (H.R Ibnu Majah, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah).


Kemudian, tentang  cara berbuka Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam  ada dijelaskan dalam satu  hadits dari Anas bin Malik, yaitu :

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ عَلَى رُطَبَاتٍ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَتُمَيْرَاتٌ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تُمَيْرَاتٌ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ

Dari Anas bin Malik, ia berkata : Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum shalat dengan ruthab (kurma basah),  jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering), dan jika tidak ada tamr, beliau meminum seteguk air. (HR Abu Dawud).

Dari zhahir hadits ini kita mengetahui bahwa Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam berbuka dengan kurma dan/atau minum air. Jadi sangat sederhana dan mudah. Jauh dari berlebih lebihan dan tak butuh waktu lama  sehingga bisa bersegera shalat fardhu maghrib ke masjid. Ketahuilah bahwa hal  ini termasuk sunnah yang sangat baik untuk kita ikuti karena jika sesuatu diajarkan Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam PASTI ADA KEBAIKAN PADANYA.

Selain itu, ketahuilah bahwa  ketika seseorang menghidupkan sunnah Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam, maka akan bersama beliau di surga, yaitu sebagaimana disebut dalam sabda beliau : 

 من أحيا سنتي فقد أحبني ومن أحبني كان معي في الجنة .

Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku maka dia telah mencintaiku. Barangsiapa mencintaiku maka dia akan bersamaku di surga. (H.R at Tirmidzi). 

Tetapi terkadang kita menyaksikan atau mendapat kabar bahwa ada sebagian saudara saudara kita berbuka dengan berlebihan. Bebuka dengan minum dua jenis minuman, lalu makanan ringan dan juga  makanan padat.  (Maaf), seolah olah balas dendam setelah tidak makan dan minum sekitar 14 jam. Ini tentu tidak termasuk salah besar. Cuma karena terlalu banyak makan dan minum saat berbuka maka badan berasa berat untuk bergerak.

Akhirnya terlambat ke masjid untuk shalat maghrib.  Jadilah dia jamaah masbuk, ketinggalan  takbir awal  yang mengiringi takbir imam.  Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah menjelaskan tentang DUA KEUTAMAANNYA sebagaimana sabda beliau :

مَنْ صَلَّى لِلَّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا فِى جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ التَّكْبِيرَةَ الأُولَى كُتِبَتْ لَهُ بَرَاءَتَانِ بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ وَبَرَاءَةٌ مِنَ النِّفَاقِ

Barangsiapa shalat karena Allah (selama) empat puluh hari secara berjamaah, tidak ketinggalan takbir pertama (takbiratul ihram atau takbir pertama pembuka shalat bersama imam) maka akan ditetapkan baginya  TERBEBAS DARI DUA HAL. Terbebas  dari adzab neraka dan terbebas dari kemunafikan. (H.R Imam at Tirmidzi dan yang selainnya, dishahihkan oleh Syaikh al Albani). Wallahu A'lam (2.970)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar