Sabtu, 18 Maret 2023

PUASA ITU TIDAK ADA BANDINGANNYA KATA RASULULLAH

 

PUASA ITU TIDAK ADA BANDINGANNYA KATA RASULULLAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ketahuilah bahwa  berpuasa adalah amalan yang betul betul sangat banyak keutamaannya bahkan tak ada bandingannya sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :

عَنْ أَبِي اُمَامَةَ أنَّهُ سَأَلَ رَسُو الله سَلَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم أيُّ العَمَلِ اَفْضَلُ قال عَلَيْكَ بِا لصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَا عِدْلَ لَهُ

Dari Abu Umamah, bahwa dia bertanya kepada Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam, apakah  amal yang paling utama. Beliau menjawab : Hendaklah engkau selalu berpuasa, SESUNGGUHNYA PUASA ITU TAK ADA BANDINGANNYA. (H.R an Nasa’i, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Sungguh, ibadah puasa memang memiliki SANGAT BANYAK KEUTAMAAN sehingga bisa disebut sebagai amalan yang TAK ADA BANDINGANNYA. Diantaranya adalah bahwa setelah menjelaskan tentang tiga macam sabar, Imam Ibnu Rajab al Hambali berkata : Dan diantara jenis sabar yang paling utama adalah (ketika) BERPUASA, karena (ibadah) puasa menyatukan antara ketiga macam sabar, yaitu :

(1) Puasa adalah sabar di dalam KETAATAN kepada Allah Ta’ala.

(2) Juga sabar dalam MENJAUHI MAKSIAT. Hal itu karena seorang hamba, dengan berpuasa, dia meninggalkan syahwatnya karena Allah Ta’ala sedangkan hatinya terkadang menolak untuk melakukan itu.

(3) Dalam puasa juga terkandung sabar TERHADAP TAKDIR TAKDIR (atau ketetapan) yang memberatkan karena apa yang dirasakan oleh orang berpuasa seperti lapar dan haus.

Itulah sebabnya, kata beliau, disebutkan dalam hadits shahih (tentang balasan bagi orang yang berpuasa).

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ ، فَإِنَّهُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِي بِهِ ، إِنَّهُ تَرَكَ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ وَشَرَابَهُ مِنْ أَجْلِيْ

Setiap amal anak cucu Nabi Adam adalah untuknya, kecuali puasa maka ia adalah untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya. Sesungguhnya dia telah meninggalkan syahwatnya, makanannya dan minumannya karena Aku. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim). Lihat Jami’ul Ulum wal Hikam.

Selain itu ketahuilah bahwa dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim tersebut diatas yaitu tentang puasa untuk-Ku ini juga termasuk satu perkara yang menunjukkan bahwa ibadah puasa tak ada bandingannya. 

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata : Hadits yang agung ini menunjukkan akan keutamaan puasa dari beberapa sisi :

Pertama : Sesungguhnya Allah khususkan puasa untuk diri-Nya dari amalan-amalan lainnya. Hal itu karena keutamaannya di sisi-Nya, cinta-Nya padanya dan tampak keikhlasan padanya untuk-Nya.

Karena puasa merupakan rahasia seorang hamba dengan Rabb-nya, tidak ada yang melihatnya kecuali Allah. karena orang yang berpuasa,  di tempat yang sepi mungkin baginya memakan apa yang diharamkan oleh Allah, (akan tetapi) dia tidak memakannya. Karena dia mengetahui punya Rabb yang melihat di tempat yang sunyi.

Dan Dia telah mengharamkan hal itu. Maka dia tinggalkan karena takut akan siksa-Nya serta berharap pahala dari-Nya. Maka, Allah berterimakasih akan keikhlasan ini dengan mengkhususkan puasa untuk diri-Nya dibandingkan amalan-amalan lainnya.

Oleh karena itu (Allah) berfirman,  ( يَدعُ شهوتَه وطعامَه من أجْلي  , Dia meninggalkan syahwat dan makanannya karena diri-Ku).

Keistimewaan ini akan terlihat nanti di hari kiamat sebagaimana yang dikatakan oleh Sofyan bin Uyainah rahimahullah : Ketika hari Kiamat, Allah akan menghisab hamba-Nya. Dan mengembalikan tanggungan dari kezalimannya dari seluruh amalnya. Sampai ketika tidak tersisa kecuali puasa, maka Allah yang akan menanggung sisa kezaliman dan dia dimasukkan surga karena puasanya.

Kedua : Allah berfirman dalam puasa (وأَنَا أجْزي به  (Dan Aku  yang akan membalasnya).  Maka balasannya disandarkan kepada diri-Nya yang Mulia. Karena amalan-amalan shalih akan dilipatgandakan pahalanya dengan bilangan. Satu kebaikan dilipat gandakan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali sampai berlipat-lipat. Sementara puasa, maka Allah sandarkan pahalanya kepada diri-Nya tanpa ada kadar bilangan.

Maka Dia Subhanahu adalah Dzat yang paling dermawan dan paling mulia. Pemberian sesuai dengan apa yang diberikannya. Maka pahala orang puasa sangat besar tanpa batas. (Dari Kitab Majaalis Syahru Ramadhan).

 

Wallahu A'lam. (2.960).

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar