Senin, 09 Januari 2017

SETIAP HAMBA WAJIB MENCINTAI ALLAH DAN RASULNYA



SETIAP HAMBA WAJIB MENCINTAI ALLAH DAN RASULNYA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Mencintai Allah dan Rasul-Nya adalah wajib bagi seorang hamba. Kecintaannya itu haruslah melebihi cintanya kepada kedua orang tuanya, anak anaknya dan dirinya sendiri serta manusia secara keseluruhan dan  apapun selain Allah dan Rasul-Nya.

Tentang kewajiban mencintai Allah dan Rasul-Nya haruslah melebihi kepada selain kedua-Nya, dijelaskan Allah Ta’ala dalam firman-Nya : “Katakanlah : Jika bapak bapakmu, anak anakmu, istri istrimu, keluargamu,harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya dan rumah tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai  daripada Allah dan Rasul-Nya maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang orang fasik. (Q.S at Taubah 24).

Syaikh as Sa’di berkata : Ayat yang mulia ini adalah dalil terbesar akan kewajiban mencintai Allah dan Rasul-Nya dan mendahulukannya di atas kecintaan kepada segala sesuatu selain kedua-Nya. Ancaman keras dan kemarahan besar atas siapa saja yang salah dari yang disebutkan (dalam ayat) ini lebih dia cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan jihad di jalan-Nya.

Dan tandanya adalah bahwa jika dia dihadapkan pada dua perkara : (1) Dicinti oleh Allah dan Rasul-Nya dan dia tidak memiliki hasrat padanya. (2) Dicintai dan diinginkan oleh nafsunya akan tetapi dia mengakibatkan lenyapnya apa yang dicintai oleh Allah dan rasul-Nya atau menguranginya, maka jika dia mendahulukan apa yang diinginkan oleh nafsunya daripada apa yang dicintai Allah berarti itu menunjukkan bahwa dia zhalim dan telah meninggalkan apa  yang wajib atasnya. 
      
Ketahuilah bahwa mencintai Allah dan Rasul-Nya  menjadi sebab bagi seorang hamba untuk merasakan manisnya iman. Rasulullah bersabda : “Ada tiga perkara yang apabila perkara tersebut ada pada seseorang maka ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu (1) barang siapa yang Allah dan rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya, (2) apabila ia mencintai seseorang ia hanya mencintainya karena Allah, (3) ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya sebagaimana ia benci untuk dilemparkan ke dalam Neraka. (H.R Imam Bukhari 16, Imam Muslim 43, dan at Tirmidzi 2624).

Dalam hadits ini dikatakan : “Man kaanallahu wa rasuuluhu ahabba ilaihi mimma siwaahumaa”. Barangsiapa yang Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya. Kata : Rasul-Nya disebut kemudian karena kecintaan kepada Rasullah Salallahu ‘alaihi Wasallam mengikuti dan timbul dari kecintaan kepada Allah Ta’ala.   

Ketahuilah bahwa :  (1)  Kecintaan kepada Allah mempunyai konsekwensi, yaitu wajib mentauhidkan Allah, mengikhlaskan  ibadah kepada-Nya, takut, berharap, bertawakal, berdoa dan semua ibadah wajib dilaksanakan semata mata karena Allah dan menurut syariat-Nya serta wajib menjauhkan diri dari semua bentuk kesyirikan dan kekufuran. (2) Kecintaan kepada Rasulullah mempunyai konsekwensi, yaitu mewajibkan ittiba’ kepada beliau dan jangan berbuat bid’ah.

Imam Ibnu Rajab memberikan penjelasan tentang makna mencintai Allah dan Rasul-Nya. Beliau berkata : Barang siapa yang mencintai Allah dan rasul-Nya dengan kecintaan yang jujur dari hatinya, maka :

(1) Dia harus mencintai juga dengan hatinya apa yang dicintai Allah dan Rasul-Nya dan membenci apa yang dibenci Allah dan rasul-Nya. 

(2) Dia harus ridha dengan apa yang diridhai oleh Allah dan Rasul-Nya dan marah terhadap apa yang dimurkai oleh Allah dan Rasul-Nya. 

(3) Dia harus mengamalkan dengan anggota badannya sesuai dengan cinta dan benci tersebut. Jika dia melakukan sesuatu dengan angota badannya yang menyelisihi itu atau melakukan sebagian yang dibenci Allah dan Rasul-Nya atau meninggalkan sebagian apa yang dicintai Allah dan Rasul-Nya, padahal perkara tersebut wajib dan ia mampu maka itu menunjukkan kurangnya kecintaan yang wajib. Dia wajib bertaubat dan kembali menyempurnakan kecintaannya yang wajib. (Jami’ul Ulum wal Hikam).

Itulah kewajiban paling utama kewajiban palin utama seorang hamba yaitu mencintai Allah dan rasul-Nya melebihi cintanya kepada segala sesuatu selain kedua-Nya.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (924)

1 komentar:

  1. Sangat Bermanfaat sekali tulisannya, semoga bisa saya aplikasikan pada diri saya sendir.

    Jual Kaos Dakwah

    BalasHapus