Minggu, 22 Januari 2017

KESEMPATAN MENGAMALKAN SUNNAH 24 JAM



KESEMPATAN MENGAMALKAN SUNNAH 24 JAM
 DENGAN MEMELIHARA JENGGOT

Oleh : Azwir B. Chaniago

Salah satu kewajiban  seorang hamba Allah dalam memegang Islam ini adalah mengamalkan as Sunnah dari  Nabi Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam. Sangatlah banyak as Sunnah yang diajarkan beliau kepada kita. Mengamalkan as Sunnah adalah meneladani beliau baik dalam aqidah, ibadah akhlak bahkan muamalah. 

Sungguh beliau adalah suri tauladan terbaik bagi kita. Allah berfirman : “Laqad kaana lakum fii rasuulillahi uswatun hasanah”. Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu. (Q.S al Ahzaab 21). 

Salah satu yang sangat baik untuk kita teladani dari beliau adalah sunnah beliau tentang memelihara jenggot. Sangatlah banyak hadits yang memerintahkan umat Islam untuk memelihara jenggot. Diantaranya :

Pertama : Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَأَعْفُوا اللِّحَى
Potong pendeklah kumis dan biarkanlah (peliharalah) jenggot.” (H.R Imam Muslim no. 623).

Kedua :dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خَالِفُوا الْمُشْرِكِينَ أَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَأَوْفُوا اللِّحَى
Selisilah orang-orang musyrik. Potong pendeklah kumis dan biarkanlah jenggot. (H.R. Imam Muslim no. 625)

Ketiga : Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,
أَنَّهُ أَمَرَ بِإِحْفَاءِ الشَّوَارِبِ وَإِعْفَاءِ اللِّحْيَةِ.
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk memotong pendek kumis dan membiarkan (memelihara) jenggot. (H.R Imam Muslim no. 624)

Keempat : Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
جُزُّوا الشَّوَارِبَ وَأَرْخُوا اللِّحَى خَالِفُوا الْمَجُوسَ
Pendekkanlah kumis dan biarkanlah (perihalah) jenggot dan selisilah Majusi. (H.R Imam Muslim no. 626).

Kelima : Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
انْهَكُوا الشَّوَارِبَ ، وَأَعْفُوا اللِّحَى
Cukur habislah kumis dan biarkanlah (peliharalah) jenggot. (H.R Imam Bukhari no. 5893).

Keenam : Dari Ibnu Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
خَالِفُوا الْمُشْرِكِينَ ، وَفِّرُوا اللِّحَى ، وَأَحْفُوا الشَّوَارِبَ
Selisilah orang-orang musyrik. Biarkanlah jenggot dan pendekkanlah kumis. (H.R Imam Bukhari no. 5892).

Ketika Raja Kisra dari Persia mengutus dua orang untuk menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka menemui beliau dalam keadaan jenggot yang tercukur dan kumis yang lebat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak suka melihat keduanya. Beliau bertanya :”Celaka kalian! Siapa yang memerintahkan kalian seperti ini ?”
Keduanya berkata : Tuan kami  yaitu Kisra memerintahkan kami seperti ini.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : ”Akan tetapi, Rabb-ku memerintahkanku untuk memelihara jenggotku dan menggunting kumisku.” (H.R ath Thabrani).

Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah  sangat tidak suka melihat orang yang jenggotnya dipotong. Dan ternyata dari  riwayat di atas dengan sangat jelas diketahui pula bahwa Rasulullah memiliki jenggot. Lalu adakah yang mau atau nekad mencela orang yang memelihara jenggotnya. Bertakwalah kepada Allah. Jika seseorang mencela orang berjenggot berarti juga telah mencela Rasulullah beserta sahabat sahabat beliau yang senantiasa memelihara jenggot mengikuti perintah Allah Ta’ala.

Ternyata di zaman ini banyak kita menemukan orang orang muslim yang bukan hanya tidak mau memelihara jenggot malah  mencela orang berjenggot. Mereka menyelisihi apa yang disunnahkan Rasulullah. Bahkan yang lebih buruk lagi sampai ada yang mengatakan orang yang berjenggot itu bodoh, semakin panjang jenggotnya semakin bodoh pula dia. Na’udzubillah. 

Selain itu ada pula  diantara istri yang melarang suaminya berjenggot, orang tua melarang anaknya berjenggot. Adapula saudara yang melarang saudaranya berjenggot bahkan ada pula teman teman yang mencela teman yang berjenggot. Semoga Allah Ta’ala memberi petunjuk kepada kita semua untuk memahami dan mengamalkan sunnah. 

Untuk mengamalkan sunnah di zaman ini semakin banyak tantangannya. Rasulullah telah mengingatkan umatnya tentang hal ini dalam sabda beliau :  “Ya’tii ‘alannaasi zamaanul qaabidhu ‘alaa diinihi kalqaabidhi ‘alal jamr”. Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api. (H.R at Tirmidzi, dishaihkan oleh Syaikh al Albani).

Itulah perumpamaan yang diberikan oleh Rasulullah tentang betapa beratnya memegang agama yang benar di akhir zaman ini yaitu bagaikan memegang bara api. Memegang bara api tentulah sangat berat karena panasnya dan jika dilepaskan berarti seseorang melepaskan agamanya. 

Imam al Munawi rahimahullah dalam menjelaskan hadits ini beliau berkata : Nabi Shallallahualaihi wasallam mengibaratkan dengan perumpamaan yang bisa dicerna secara inderawi. Maksudnya orang yang bersabar dalam berpegang pada hukum Al Qur’an dan As Sunnah, akan mendapatkan perlakuan keras dan kesulitan-kesulitan dari ahlul bid’ah dan orang-orang menyimpang. (Mereka) dianalogikan bagai memegang bara api dengan genggaman tangannya, bahkan lebih dahsyat dari itu.(Faidhul Qadir).

Ketahuilah bahwa setiap hamba berkewajiban   mengamalkan sunnah pada setiap kesempatan bahkan terus menerus.  Perhatikanlah bahwa berdasarkan dalil dalil yang shahih dijelaskan bahwa memelihara jenggot adalah mengamalkan sunnah. Seseorang yang memelihara jengot berarti dia bisa mengamalkan sunnah ini terus menerus baik di kala bangun ataupun di kala tidur karena sewaktu tidur jenggotnya masih ada, tidak dilepas. Jadi bisa dikatakan bahwa dia telah   mengamalkan salah satu sunnah  24 jam terus menerus setiap hari, insya Allah sampai akhir hayatnya yaitu dengan memelihara jenggot.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (937).








Tidak ada komentar:

Posting Komentar