Minggu, 08 Januari 2017

MEMOHON PERLINDUNGAN DARI SEGALA KEBURUKAN



MEMOHON PERLINDUNGAN  DARI SEGALA KEBURUKAN

Oleh : Azwir B. Chaniago

Orang orang yang beriman sangat meyakini bahwa segala sesuatu yang mendatangi dirinya   adalah ketetapan Allah Ta’ala. Sunguh Allah Subhanahu wa Ta’ala   berfirman : “Qul lan yushiibanaa illa maa kataballahu lana, huwa maulaanaa wa ‘alallahi falyatawakkalil mu’minuun”. Katakanlah : Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami dan hanya kepada Allah bertawakkal orang orang yang beriman. (Q.S at Taubah 51).

Sementara itu sangatlah dianjurkan untuk selalu berdoa memohon kebaikan. Dan diantara doa yang diajarkan Allah Subhanahu wa Ta’ala  adalah :   “Rabbanaa aatinaa fid dun-yaa hasanatan wa fil aakhirati hasanatan wa qinaa ‘adzaaban naar” . Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari adzab neraka. (Q.S al Baqarah 201).

Juga jangan lupa dan sangatlah penting bagi seorang hamba untuk selalu memohon kepada Allah Ta’ala agar dilindungi dan dihindarkan dari segala keburukan. Farwah bin Naufal pernah bertanya kepada Aisyah tentang doa yang biasa dipanjatkan Rasulullah kepada Allah Ta’ala.

Aisyah menjawab bahwa Rasulullah biasa membaca doa : “Allahhumma innii a’udzubika min syarri maa ‘amiltu, wa min syarri maa lam a’mal”. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa yang aku lakukan dan dari keburukan apa yang belum aku lakukan. (H.R Imam Muslim).

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam adalah seorang hamba yang ma’shum. Namun demikian beliau memohon perlindungan kepada Allah Ta’ala dari berbagai keburukan agar selalu berkomitmen dan istiqamah dalam menghadirkan rasa takut kepada Allah Ta’ala. Selalu mengagungkan dan menyanjung kebesaran-Nya serta untuk menunjukkan betapa beliau senantiasa membutuhkan Allah Ta’ala. Ini adalah pelajaran yang diberikan Rasulllah kepada umatnya agar selalu meneladani Nabi. Pada hal (kita mengetahui) bahwa  seluruh amalan beliau itu adalah baik dan tidak ada keburukan padanya. 

Bahwa doa ini mengandung permohonan perlindungan dari semua keburukan, baik yang telah dilakukan seorang hamba maupun belum. Baik di waktu lalu, sekarang  maupun yang akan datang. Ketahuilah, jika keburukan telah terhimpun pada diri seseorang maka itu akan merusak agama, dunia dan akhiratnya.

Memohon perlindungan : (1) Dari keburukan yang telah dilakukan maksudnya adalah meminta ampun atas apa yang telah dilakukan. (2) Memohon perlindungan dari buruknya amalan pada waktu yang akan datang yang tidak diridhai Allah Ta’ala  yaitu memohon agar Allah Ta’ala menjaganya dari amalan (yang buruk) tersebut. Sungguh tidak ada yang yang bisa merasa aman dari adzab Allah kecuali orang orang yang merugi. 

Atau bisa pula makna ungkapan ini adalah memohon perlindungan dari keburukan yang timbul karena merasa takjub dan besar diri karena telah meninggalkan hal hal yang buruk. Akan tetapi wajib atasnya untuk melihat hal itu sebagai karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Atau maknanya adalah meminta perlindungan dari buruknya amalan orang lain, seperti dalam firman-Nya : “Wattaquu fitnatan laa yushibannal ladziina zhalamuu minkum khaashshah. Wa’lamu annallaha syadiidul ‘iqaab”. Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang orang zhalim saja diantarakamu. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya. (Q.S al Anfaal 25).

Singkatnya, termuat dalam doa ini memohon perlindungan kepada Allah dari semua keburukan  dunia dan akhirat, yang dilakukan seseorang ataupun orang lain, yang mengundang siksa Allah di dunia dan di akhirat meskipun hal itu tidak dimaksudkan. Maka dari itu teruslah bersemangat wahai hamba Allah untuk membaca doa ini. Dan jadikanlah doa ini di antara doa doa yang seringkali engkau mohonkan sebagai wujud meneladani Rasulullah Salallahu ‘alaii Wasallam. (Lihat Syarh an Nawawi ‘ala Muslim).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (923)     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar