Minggu, 08 Januari 2017

ORANG BERIMAN DIUJI MELALUI MUSUH ISLAM



ORANG BERIMAN DIUJI MELALUI MUSUH MUSUH ISLAM 
 
Oleh : Azwir B. Chaniago

Ketahuilah bahwa orang orang beriman selalu akan di uji baik pada dirinya, keluarganya, hartanya bahkan agama yang dipegangnya. Diantara tujuan ujian itu adalah untuk diketahui siapa yang benar imannya. Allah berfirman : “Ahasibannaasu aiyutraku aiyaquuluu aamannaa wahum laa yuftanun” Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan : Kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi. (Q.S al Ankabut 2).

Ujian kepada orang orang beriman secara perorangan ataupun kelompok sering sekali bahkan terus menerus datang dari manusia yang menjadi musuh musuh Islam. Mereka melakukan berbagai tipu daya atau makar kepada kaum muslimin. Diantara mereka adalah :

Pertama : Orang orang kafir.
Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan bahwa orang kafir itu adalah musuh Islam sebagaimana dijelaskan dalam  firman-Nya : “Innal kaafiriina kaanu lakum ‘aduwan mubiinaa”. Sesungguhnya orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu. (Q.S an Nisa’ 101).

Terkadang  secara zhahir  nampak ada diantara orang kafir yang memberi secuil  bantuan kepada orang Islam. Tetapi mari kita tanyakan : Berapakah bantuan yang diberikan kepada kaum muslimin. Apakah sebanding dengan kerusakan dan kerugian urusan dunia dan urusan akhirat yang diderita oleh umat Islam ?. Ketahuilah bantuan yang mereka berikan adalah dengan tujuan melapangkan rencana  mereka untuk menjalankan misi busuknya terhadap Islam. 

Tentang hal ini sungguh telah Allah jelaskan dalam firman-Nya : “Sesungguhnya orang orang yang kafir itu menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah yang benar. Mereka akan menafkahkan harta itu kemudian kemudian menjadi sesalan bagi mereka dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam neraka jahannamlah orang orang yang kafir itu dikumpulkan”. (Q.S al Anfaal 36).         
Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan bahwa yang akan membantu orang beriman adalah Allah, Rasul-Nya dan saudaranya sesama orang beriman. Tidak orang kafir, sekali kali tidak. Allah berfirman : “Sesungguhnya penolongmu hanyalah Allah, Rasul-Nya dan orang orang yang beriman. Yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat serta tunduk (kepada Allah).  Q.S al Maa-idah 55) 
   
Syaikh as Sa’di berkata : (Menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah) Yakni untuk membatalkan kebenaran dan menyokong kebatilan, membatalkan tauhid dan menegakkan penyembahan kepada berhala. Mereka (orang orang kafir) mengeluarkan nafkah ini dengan ringan karena keteguhan mereka memegang kebathilan dan kebencian mereka yang mendalam terhadap kebenaran. (Tafsir Taisir Karimir Rahman)

Allah Ta’ala juga telah memperingatkan orang orang beriman bahwa mereka musuh musuh Islam tidak akan puas sebelum orang beriman  mengikuti millah atau cara cara mereka, agama mereka. Allah berfirman : “Dan orang orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya). Dan jika engkau mengikuti mengikuti keinginan mereka setelah  (kebenaran) sampai kepadamu, tidak ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah”.  (Q.S al Baqarah 120).

Oleh karena itu, orang orang beriman jangan sampai tertipu dengan mulut  mereka yang kelihatan manis, terkadang ada tampilan mereka yang meniru niru ustadz serta kunjungan kunjungan mereka ke masjid atau ke pesantren dengan memberikan sumbangan secuil materi.

Allah Ta’ala berfirman : “Laa yaghurannaka taqallubul ladziina kafaruu fil bilaad. Jangan sekali kali kamu terpedaya oleh kegiatan kegiatan orang orang kafir  (yang bergerak) di seluruh negeri. (Q.S Ali Imran 196).

Salah satu cara untuk menjauhi keburukan dari orang kafir kepada orang orang beriman adalah   tidak menjadikan mereka sebagai teman dekat atau orang kepercayaan apalagi menjadi pemimpin.  

Allah Ta’ala berfirman : Wahai orang orang yang beriman !. Janganlah kamu menjadikan teman orang orang yang di luar kalanganmu (dalam hal agama) sebagai teman kepercayaanmu (karena) mereka tidak henti hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh telah nyata kebencian dari mulut mereka dan apa yang yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh telah kami terangkan kepadamu ayat ayat (Kami) jika kamu mengerti”. (Q.S Ali Imran 118).

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa’di berkata : Ini adalah peringatan Allah buat hamba hamba-Nya dari menjadikan orang orang kafir sebagai pemimpin mereka. Menjadikan orang kafir sebagai sahabat sahabat terpercaya, kolega kolega dan teman teman dekat, menampakkan dan membuka rahasia rahasia kaum mukmin kepada mereka.

Allah Ta’ala menjelaskan kepada hamba hamba-Nya yang beriman tentang perkara perkara yang mengharuskan mereka anti dari mengambil orang orang kafir itu sebagai sahabat terpercaya, yaitu bahwasanya mereka “tidak henti hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka berusaha dan tidak pernah lelah dalam (melakukan berbagai hal yang) mengakibatkan kemudharatan bagi kalian. Dan sesungguhnya telah nampak adanya kebencian dari perkataan dan ucapan ucapan sinis mereka. Juga kebencian dan permusuhan yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi dari apa yang ditampakkan oleh mereka dalam perkataan maupun perbuatan mereka. (Kitab Tafsir Taisir Karimir Rahman)

Kedua : Orang orang munafik.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, KBBI, munafik adalah berpura pura percaya atau setia dan sebagainya kepada agama dan sebagainya, tetapi sebenarnya hatinya tidak suka (selalu) mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatannya, bermuka dua.

Nah, orang orang munafik ini merupakan manusia yang juga merupakan ujian bagi orang orang yang beriman. Saat ini jumlah orang munafik ini kelihatannya semakin bertambah. Diantara mereka ada yang berpendidikan tinggi, pandai bersilat lidah seolah olah berpihak kepada Islam pada hal hakikatnya dia adalah musuh Islam.

Bahkan ada pula diantara mereka  yang mulai terang terangan memusuhi Islam dan kaum muslimin. Membela kaum kafir dan memojokkan Islam. Pada hal dia mengaku Islam, berpendidikan Islam. Di KTP nya tertulis dengan jelas Islam. Jika suatu waktu dia harus mengisi suatu daftar isian yang ada kolom agama mereka dengan tidak ragu  dan tidak malu menulis kata Islam.

Salah satu yang dikhawatirkan Rasulullah akan menimpa  umat ini adalah   orang orang munafik yang lihai bersilat lidah (tapi menyesatkan). Rasulullah bersabda : “Inna akhwafa maa akhaafu ‘ala ummatii kullu munaafiqiin ‘alimul lisaan”. 
Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan menimpa umatku, setiap orang munafik yang lihai bersilat lidah. (H.R Imam Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Bahkan diantara orang orang munafik ini ada juga yang dikenal sebagai tokoh atau yang ditokohkan.  Rasulullah telah mengingatkan umatnya tenang hal ini. Beliau bersabda  : “Inna akhwafa maa akhaafu ‘alaikumul a-immatul mudhillun”. Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan menimpa umatku adalah para tokoh umat yang menyesatkan. (H.R Imam Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang orang beriman untuk menghadapi makar musuh musuh ini yaitu (1) Bersabar dan kuatkan kesabaran. (2) Bertakwa dan (3) Tetaplah bersiaga,  sebagaimana dijelaskan Allah Ta’ala dalam firman-Nya :  

(1) Allah berfirman : “Jika kamu memperoleh kebaikan (niscaya) mereka bersedih hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, tipu daya mereka tidak akan menyusahkan kamu sedikitpun. Sungguh Allah Maha Meliputi segala apa yang mereka kerjakan.”(Q.S Ali Imran 120)

(2) Allah berfirman : “Wahai orang orang yang beriman !. Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.”(Q.S Ali Imran 200).

Kita berlindung kepada Allah Ta’ala dari segala makar dan tipu daya musuh musuh Islam agar tidak mendatangkan mudharat bagi kita orang orang beriman. 

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (922)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar