Minggu, 01 Januari 2017

KETAATAN KUNCI UTAMA MENDAPATKAN RAHMAT ALLAH



KETAATAN KUNCI UTAMA MENDAPATKAN RAHMAT ALLAH

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh manusia sangat butuh kepada rahmat atau kasih sayang Allah Ta’ala. Baik rahmat Allah yang bersifat ‘ammah atau umum untuk seluruh makhluk dan lebih lebih lagi terhadap rahmat yang bersifat khashshaah atau khusus yang bersifat imaaniyah diiniyah  di dunia maupun di akhirat.

Sungguh orang yang tidak mendapat rahmat Allah  tergolong kedalam kelompok orang yang sangat merugi. Ini adalah  sebagaimana dimaksud dalam firman Allah : “Tsumma tawallaitum min ba’di dzaalika falau laa fadhlillahi ‘alaikum lakuntum minal khaasiriin”. Kemudian setelah itu kamu berpaling, maka sekiranya kalau bukan karena  karunia Allah dan rahmat-Nya atasmu, pasti kamu tergolong orang-orang yang rugi (Q.S al Baqarah 64). 

Bahkan di dalam ayat lain disebutkan bahwa keberuntungan akan didapat oleh orang yang mendapat rahmat Allah yaitu   dijauhkan dari azab-Nya, Allah berfirman : “Man yushraf ‘anhu yaumaidzin faqad rahimahuu, wa dzaalikal fauzul mubiin”. Barangsiapa yang dijauhkan azab dari padanya pada hari itu, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat kepadanya. Dan itulah keberuntungan yang nyata (Q.S al An’am 16).
 
Oleh karena itu maka seorang hamba hendaklah selalu berdoa dan memohon dengan sungguh sungguh  untuk memperoleh rahmat Allah Ta’ala. Diantara doa yang disebutkan dalam al Qur an adalah :

Pertama :  “Rabbanaa aatina min ladunka rahmatan wa hayyi’ lanaa min amrinaa rasyadaa”. Ya Rabb kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami. (Q.S al Kahfi 10). 

Kedua : “Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba’da idz hadaitanaa wahab lanaa min ladunka rahmatan, innaka antal wahhaab”. Ya Rabb kami janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi. (Q.S Ali Imran 8).

Bahkan Rasulullah menganjurkan kita menyebarkan salam kepada sesama muslim yang lafazh lengkapnya adalah : Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. Salam ini bermakna doa kepada saudara sesama muslim agar dia mendapatkan keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya.

Saudaraku,  berdoa dan saling mendoakan untuk mendapatkan rahmat Allah Ta’ala adalah  baik sekali dan sangat dianjurkan. Tapi ketahuilah bahwa disamping berdoa ada yang lebih penting lagi yang harus dilakukan seorang hamba agar memperoleh rahmat Allah yaitu TAAT KEPADA ALLAH DAN RASUL-NYA. Inilah kunci utama untuk mendapatkan rahmat Allah. 

Allah berfirman : “Wa athi’ullaha warrasuula la’allakum turhamuun”. Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya supaya kamu diberi rahmat. (Q.S Ali Imran 132). 

Amal amal kebajikan dan ketaatan akan mendatangkan ridha Ar Rahmaan, masuk surga dan teraihnya rahmat. Oleh karena itu Allah berfirman : “Dan taaatilah Allah dan Rasul”  dengan menjalankan perintah perintah dan menjauihi larangan larangan “supaya kamu diberi rahmat”.

Jadi ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya adalah diantara sebab sebab mendapatkan rahmat Allah, sebagaimana firman-Nya : “Wa rahmatii wasi’at kulla syai-in, fasa-ak tubuhaa lil ladziina yattaquuna wa yu’tuunaz zakaah”. Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat. (Q.S al A’raf 156). Lihat Tafsir Taisir Karimir Rahman.

Syaikh Muhammad Shalih al Utsaimin berkata : Bila kalian taat kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya niscaya kalian akan mendapatkan rahmat. Dan rahmat itu terwujud dalam bentuk diraihnya hal hal hal yang diinginkan dan hilangnya hal hal yang dikhawatirkan.
  
Syaikh Utsaimin melanjutkan : Bahwa rahmat yang dimaksud dalam ayat adalah rahmat khusus yang berhubungan dengan kebahagian di dunia dan akhirat, karena rahmat yang bersifat umum sudah kita dapatkan setiap saat bahkan orang kafir pun mendapatkannya. (Lihat Tafsir Surat Ali Imran).

Syaikh Bakar Jaabir al Jazaairi mengatakatan : Wajibnya taat kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya untuk mendapatkan rahmat ilahiyah, yaitu maaf dan ampunan (dari Allah Ta’ala) dan masuk kedalam surga-Nya. (Aisarut Tafaasir).

Jadi sangatlah jelas dan pasti bahwa ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya merupakan kunci  paling utama untuk mendapatkan rahmat-Nya. Oleh karena itu maka mafhuum mukhaalafahnya (pemahaman terbaliknya) adalah bahwa maksiat maksiat yang dilakukan seorang hamba akan menjauhkannya dirinya dari rahmat Allah bahkan akan mendatangkan murka dan laknat-Nya. 

Kita berdoa agar selalu diberi kekuatan untuk melakukan ketaatan disepanjang umur kita dan semoga rahmat Allah Ta’ala yang sangat kita butuhkan akan mendatangi kita. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.

Wallahu A’lam (914). 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar