Kamis, 19 Januari 2017

KETIKA SEORANG HAMBA DIDATANGI PENYAKIT



KETIKA SEORANG HAMBA DIDATANGI PENYAKIT 

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, Rabb Yang Mahabijaksana akan senantiasa memberikan ujian dan cobaan bagi para hamba hambaNya. Rasulullah bersabda : “Matsalul mukminin kamatsaliz zar’i. laa tazzaalur riyaahu tufiiuhu wa laa yazaalul mu’minu yushiibuhu balaa’ Permisalan seorang mukmin seperti tanaman, angin senantiasa menerpanya. Seorang mukmin itu akan selalu ditimpa cobaan. (H.R Imam Muslim dan Imam Tirmidzi). 
  
Salah satu cobaan atau ujian yang pada waktunya pasti akan menimpa setiap hamba tanpa kecuali adalah sakit. Baik sakit yang ringan maupun yang berat, lama ataupun sebentar.

Orang yang beriman tidak akan pernah  ragu sedikitpun bahwa sakit yang menimpanya adalah ketentuan yang telah Allah tetapkan baginya. Orang beriman itu yakin bahwa sakit yang menimpanya pasti memiliki hikmah dan pelajaran baginya. Oleh karenanya seorang hamba akan selalu berusaha  untuk memelihara sikap sabar dan ridha didalam dirinya dalam menghadapi ujian berupa sakit dan yang lainnya.

Dari pandangan sebagian manusia mungkin sakit dianggap suatu yang buruk.  Tidak ada kebaikannya karena memang secara fisik terasa tidak menyenangkan. Butuh biaya untuk berobat. Berhenti sementara dari berbagai kegiatan bahkan tidak mampu melaksanakan sebagian ibadah yang biasa dilakukan. Juga bisa menambah kerepotan keluarga dan yang lainnya. Tapi ketahuilah dibalik itu ada manfaat dan pelajaran yang bisa diambil oleh yang sakit, keluarga dan kerabatnya dan siapa saja yang mau mengambil ibrah dari keadaan sakit tersebut.

Sabar dan ridha adalah  sikap yang sangat dianjurkan untuk mendapatkan banyak kebaikan dari setiap cobaan atau penyakit yang dialami seseorang. Semuanya terjadi karena izin dan kehendak Allah. 

Allah berfirman :  “Maa ashaaba min mushibatin illa bi-idznillah” Tidak ada . sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah. (Q.S at Taghabun 11). 

Berkenaan dengan ayat diatas, Alqamah berkata : Ayat ini tentang musibah yang menimpa seseorang kemudian dia menyadari bahwa  itu semua dari Allah, maka dia ridha dan menerimanya (Lihat Tafsir Ibnu Katsir).

Imam Ibnul Jauzi berkata : Dunia ini dijadikan tempat cobaan bagi manusia. Hendaknya orang yang berakal  selalu melatih  diri agar (selalu) bersabar.

Ketahuilah saudaraku, jika engkau mengalami sakit yang Allah telah tetapkan untukmu, maka engkau ridha atau tidak. Engkau sabar atau tidak, penyakit itu tetap akan mendatangimu. Jika engkau tidak sabar dan tidak ridha maka akan rugi dua kali.

Pertama : Penyakit itu tetap menimpamu karena datang dari sisi Allah dan Allah telah mentakdirkannya bagimu. Sunguh Allah telah berfirman : “Qul lan yushiibanaa illa maa kataballahu lana, huwa maulaanaa wa ‘alallahi falyatawakkalil mu’minuun”. Katakanlah, Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami dan hanya kepada Allah bertawakkal orang orang yang beriman. (Q.S at Taubah 51) 

Kedua : Engkau tidak mendapat kebaikan yang dijanjikan Allah bagi orang yang sabar dan ridha dalam menerima sakit atau ujian yang lainnya. Ketahuilah bahwa jika seseorang ridha terhadap ujian yang menimpanya maka dia akan mendapatkan ridha Allah Ta’ala.
 Rasulullah bersabda : “Inna ‘izhamal jazaa’ ma’a ‘izhamil balaa’. Wa innallaha idza ahabba qaumab talaahum. Faman radhiya falahum radha waman sakhitha falahus sukhthu”. Sungguh  besarnya balasan seimbang dengan besarnya musibah. Apabila Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan mengujinya. Barangsiapa yang ridha maka dia mendapat keridhaan (Allah) dan barang siapa yang benci maka baginya kebencian. (H.R Imam Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah, dihasankan oleh Syaikh al Albani).

Ketahuilah bahwa engkau akan mendapat ampunan, rahmat dan  petunjuk yang  akan diberikan kepada orang orang yang bersabar terhadap ujian berupa musibah. Allah berfirman : “(Orang yang sabar yaitu) Orang orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata, innalillahi wa inna ilaihi raajiuun (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami kembali). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Rabb-nya dan mereka itulah orang orang yang mendapat petunjuk. (Q.S al Baqarah 156-157).

Terkadang memang ada orang yang kurang sabar bahkan selalu mengeluh dengan penyakitnya. Ketika didatangi sakit empat  hari saja sudah mengeluh kemana mana. Mungkin saja dia lupa bahwa Allah Ta’ala  pernah memberinya sehat lebih dari 40 tahun.
Oleh karena itu mari  sama sama kita jaga dan pelihara kesabaran dalam diri kita agar mampu menghadapi ujian atau cobaan termasuk sakit yang  pada suatu waktu akan mendatangi kita semua.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (935)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar