Minggu, 04 Oktober 2015

TIGA TINGKATAN UMMAT RASULULLAH



TIGA TINGKATAN UMMAT RASULULLAH

Oleh : Azwir B. Chaniago
Orang yang telah menerima Islam ini adalah ummat Muhammad Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam. Mereka mewarisi al Qur an dan mereka adalah orang orang yang dipilih oleh Allah Ta’ala diantara hamba hamba-Nya.
Tetapi tingkatan mereka disisi Allah tidaklah sama. Ini dijelaskan dalam firman Allah beserta sabda Rasulullah.

Pada suatu ketika, seorang sahabat yaitu Abu Darda’ berkata bahwa ia pernah mendengar Rasulullah bersabda : “Allah berfirman : Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang orang yang Kami pilih di antara hamba hamba Kami. Lalu ada di antara mereka yang menzhalimi diri mereka sendiri dan ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah”. (Q.S Fathir 32). “Sedangkan mereka yang lebih dahulu berbuat kebaikan, mereka itulah yang akan masuk surga tanpa hisab dan mereka yang pertengahan adalah mereka yang akan dimudahkan hisabnya. Adapun yang menzhalimi (menganiaya) diri mereka sendiri, mereka akan ditahan selama di Mahsyar, Allah menyelamatkan mereka dengan rahmat-Nya dan ketika itu mereka berkata; Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kesedihan kami. Sungguh Rabb kami Maha Pengampun dan Dzat yang patut di syukuri. Sampai firman-Nya : “Orang yang lemah serta lesu” surat Fathir 34-35. (H.R Imam Ahmad).

Dari ayat dan hadits di atas dapat diambil manfaat bahwa ummat Muhammad Rasulullah adalah hamba hamba pilihan Allah dan diwariskan kepada mereka al Kitab (al Qur-an). Mereka berada pada tingkatan :

Pertama : Zhaalimun linafsihi, yang menganiaya diri mereka sendiri. Mereka ditahan di Mahsyar dan Allah menyelamatkan mereka dengan rahmat-Nya.

Kedua : Muqtashid, yang pertengahan dan mereka dimudahkan hisabnya.

Ketiga : Sabiquu bil khairaat, yang lebih dahulu berbuat kebaikan dan mereka akan masuk surga tanpa hisab.

Para ulama  menjelaskan makna yang sangatlah banyak dari tiga tingkatan umat ini. Diantaranya adalah sebagaimana dinukilkan dalam Kitab Tafsir al Azhar, Prof. DR Hamka, yaitu :

Pertama : Sahal bin Abdillah berkata : (1) Orang yang menzhalimi dirinya adalah orang orang yang jahil atau bodoh. (2) Orang yang pertengahan adalah orang yang menuntut ilmu. (3) Orang yang lebih dahulu berbuat kebaikan adalah orang orang yang ‘alim atau orang orang yang berilmu.

Kedua : Dzunnun al Mishri berkata : (1) Orang yang menzhalimi dirinya adalah orang orang yang mengingat Allah dengan lisannya saja. (2) Orang yang pertengahan adalah orang orang yang mengingat Allah dengan hatinya. (3) Orang yang lebih dahulu berbuat kebaikan adalah orang orang yang tidak pernah melupakan Allah.

Ketiga : Al Anthaki berkata : (1) Orang yang menzhalimi dirinya adalah orang orang yang banyak berbicara. (2) Orang  yang pertengahan adalah orang orang yang banyak berbuat. (3) Orang yang lebih dahulu berbuat kebaikan adalah orang orang yang menyesuaikan antara keduanya.

Keempat : Ibnu Athaillah al Iskandari berkata : (1) Orang yang menzhalimi dirinya adalah orang orang yang cinta kepada Allah karena dunia. (2) Orang yang pertengahan adalah orang orang yang cinta kepada Allah karena memikirkan hari kemudian. (3) Orang yang lebih dahulu berbuat kebaikan adalah orang orang yang gugur keinginan dirinya karena mengikuti kehendak Rabb-nya.

Kelima : Ar Razi menyebutkan 10 penjelasan tentang tingkatan ummat Rasulullah, satu diantaranya adalah : (1) Orang yang menzhalimi dirinya adalah orang orang yang tak mau berhenti berbuat maksiat. (2) Orang yang pertengahan adalah orang orang yang merasa menyesal dan bertaubat. (3) Orang yang lebih dahulu berbuat kebaikan adalah orang orang yang menyesal dan bertaubat yang taubatnya diterima.

Prof. DR Hamka berkata : Dengan semua keterangan ini jelaslah bahwa ketiga golongan  ini adalah sifat ummat Muhammad. Ummat yang mengaku  bertuhan kepada Allah Yang Mahaesa. Bagaimanapun ada yang kurang mutunya namun mereka adalah ummat Muhammad jua adanya. 

Beliau melanjutkan, ujung ayat surat Fathir 32 ini berbunyi : “Itulah dia karunia yang amat besar”, yaitu bahwa :

Pertama : Orang orang yang merasa dirinya sudah berlaku zhalim dibukakan Allah baginya pintu untuk memohon ampun.

Kedua : Orang yang pertengahan dibukakan Allah baginya kesempatan untuk mempertinggi mutu amalnya.

Ketiga : Orang  yang lebih dahulu berbuat kebaikan tampil kedepan dengan tidak merasa ragu lagi, sampai kadang kadang mencapai syahid di medan juang, akan dimasukkan Allah dengan serba kemuliaaan ke dalam surga.

Demikian juga yang berlaku zhalim dan yang pertengahan itu. Memang itulah karunia yang amat besar dari Allah kepada umat terpilih (yaitu ummat Muhammad).

Semoga Allah memberi kita semua kekuatan untuk senantiasa menjadi ummat Rasulullah sampai akhir hayat kita dan kita bermohon kepada Allah agar diberi tingkatan yang terbaik dalam memegang Islam ini.   
        
Wallahu A’lam.  (417)
       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar