Jumat, 30 Oktober 2015

AMPUNAN ALLAH SANGAT CEPAT DATANGNYA



AMPUNAN ALLAH SANGAT CEPAT DATANGNYA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Tidak ada manusia yang tidak memiliki kesalahan  dan dosa. Rasulullah telah menjelaskan tentang hal ini dalam sabda beliau  : “Kullubni aadam  khaththa’un, wa khairul khaththainat tauwabun” Setiap Bani Adam banyak berbuat salah dan sebaik baik orang yang berbuat salah adalah yang bertaubat. (H.R at Tirmidzi). 

Selanjutnya dalam sebuah hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim disebutkan bahwa manusia berbuat dosa siang dan malam artinya terus dan sering berbuat dosa. Allah berfirman : “Ya ‘ibaadi, innakum tukhti-una bil laili wan nahar” Wa ana aghfiru dzunuba jamii’a. Fastaghfiruuni, aghfirlakum”. Wahai hamba hambaku, sesungguhnya kalian berbuat dosa (kesalahan) siang dan malam. Dan Aku Mahapengampun, semua dosa. Minta ampunlah kepadaKu, Aku akan ampuni kalian.     

Sungguh Allah Ta’ala mengingatkan bahwa Dia Maha Pengampun dan menyuruh hamba hamba-Nya untuk memohon ampun kepada-Nya dan Allah berjanji akan memberikan ampunan.

Selanjutnya Allah Ta’ala menjelaskan pula agar manusia  bertaubat  untuk menghapus dosanya  dan ini akan mengantarkannya  kepada keberuntungan di dunia dan di akhirat. Allah berfirman : “Wa tuubuu ilallahi jamiian aiyuhal mu’minuuna, la’allakum tuflihuun”. Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang orang yang beriman, agar kamu beruntung.  (Q.S an Nuur 31). 

Dan seseorang yang tidak tidak mau bertaubat dicap sebagai orang yang zhalim Allah berfirman : Waman lamyatub, faulaaika humuzh zhaalimuum”. Barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang orang yang zhalim  (Q.S al Hujurat 11)

Orang orang yang telah melampaui batas dan yang telah menzhalimi diri merekapun  tetap disuruh memohon ampun dan bertaubat. Tidak boleh berputus asa karena telah banyak berbuat dosa. Allah berfirman : “Qul yaa ‘ibaadiyal ladziina asrafuu ‘alaa anfusihim laa naqnathuu min rahmatillah, innallaha yaghfirudz dzunuuba jamii’aa, innahu huwal ghafuurur rahiim”. Katakanlah, wahai hamba hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri. Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.  (Q.S az Zumar 53).

Ayat al Qur an dan as Sunnah diatas semuanya adalah merupakan  bentuk kasih sayang Allah kepada hamba hamba-Nya meskipun mereka telah banyak berbuat dosa dan menzhalimi diri mereka. Allah berjanji akan mengampuni semua dosanya jika mereka bertaubat dengan sungguh sungguh.

Dalam Kitab Fii Bathnil Huut, Syaikh DR. Muhammad al ‘Ariifi menyebutkan sebuah kisah bagaimana cepatnya ampunan Allah itu datang kepada manusia meskipun sudah 40 tahun bermaksiat kepada-Nya.

Dikisahkan bahwa pada zaman Nabi Musa pernah terjadi kemarau  panjang yang menimpa kaumnya. Lalu mereka mendatangi Nabi Musa dan berkata : Wahai Nabi Allah, berdoalah engkau kepada Rabb-mu agar Dia menurunkan hujan kepada kami.
Maka berangkatlah Nabi Musa bersama kaumnya menuju padang yang luas. Waktu itu jumlah mereka lebih dari 70 ribu orang dan  mereka dalam keadaan lusuh, kumal penuh debu bahkan haus dan lapar. 

Lalu mulailah Nabi Musa berdoa : Rabb-ku. Turunkanlah hujan kepada kami. Tebarkanlah rahmatmu kepada kami. Kasihanilah kami dan anak anak kami yang masih menyusu, para orang tua yang ruku’ kepada-Mu dan hewan ternak yang merumput." Namun langit tetap saja terang  benderang bahkan matahari semakin bersinar.     

Kemudian Nabi Musa berdoa lagi. Lalu Allah Ta’ala berfirman : Wahai Musa, bagaimana Aku akan menurunkan hujan kepada kalian sedang diantara kalian ada seorang hamba yang sejak 40 tahun yang lalu bermaksiat kepada-Ku. Umumkanlah dihadapan manusia agar dia berdiri dihadapan kalian semua. Sebab dialah Aku tidak menurunkan hujan untuk kalian.

Maka Nabi Musa pun berteriak ditengah tengah kaumnya : Wahai hamba yang bermaksiat kepada Allah sejak 40 tahun. Keluarlah dihadapan kami karena sebab engkaulah hujan tak kunjung turun.

Seorang laki laki melirik kekanan dan kekiri tapi tidak berani keluar (dan mengaku) dihadapan manusia. Saat itu dia sadar kalau dirinyalah yang dimaksud. Lalu dia berkata dalam hati : Kalau aku keluar dihadapan manusia maka akan terbuka aibku. Tapi kalau aku tidak keluar maka hujan tentu tak akan turun.

Maka hatinya gundah, air matanya menetes menyesali perbuatan maksiatnya. Lalu berdoa dengan lirih : Ya Allah aku telah bermaksiat kepada-Mu selama 40 tahun. Selama itu pula Engkau menutup aibku. Sungguh aku sekarang bertaubat kepada-Mu, maka terimalah taubatku.

Tak lama setelah dia bertaubat, maka awan tebal pun muncul. Semakin lama semakin tebal dan menghitam. Akhirnya hujan turun dengan lebat. Nabi Musa pun keheranan dan berkata : Ya Allah, Engkau telah menurunkan hujan kepada kami pada hal tak seorangpun yang keluar dihadapan kami. 

Allah berfirman : Wahai Musa, dia sudah bertaubat dan Aku telah menerima taubatnya. Disebabkan dialah Aku menahan hujan bagi kalian dan karena dia (yang telah bertaubat) pulalah Aku menurunkan hujan. 

Nabi Musa berkata : Ya Allah, tolong tunjukkan padaku orang (yang telah bermaksiat)  itu. Tunjukkan aku orang itu. Lalu Allah berfirman : Wahai Musa Aku telah menutupi aibnya pada hal dia telah bermaksiat kepada-Ku (40 tahun). Apakah  Aku akan membuka aibnya sedangkan dia telah bertaubat dan kembali kepada-Ku. ?

Dari kisah ini sangatlah banyak pelajaran dan faedah yang bisa kita ambil. Pelajaran yang paling utama adalah bahwa sungguh ampunan dari Allah Ta’ala datang sangat cepat jika seorang hamba benar benar bertaubat, meskipun hamba itu telah bermaksiat selama 40 tahun ataupun lebih. Sungguh Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

Insya Allah bermanfaat. Wallahu A’lam.  (448)    
 
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar