Jumat, 02 Oktober 2015

DOA DIKABULKAN TIDAK SEPERTI YANG DIMINTA



DOA DIKABULKAN TIDAK SEPERTI YANG DIMINTA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Allah Subhanahu wa Ta’ala  berjanji akan mengabulkan doa hamba hambaNya. Allah berfirman : “Wa qaala rabbukum ud’unii astajiblakum.” Dan Rabbmu berfirman  : Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku perkenankan bagimu. (Q.S al Mu’min 60). 

Oleh karena itu maka seorang hamba yang berdoa haruslah yakin bahwa doanya akan dikabulkan. Cuma saja seorang hamba yang berdoa janganlah mengira bahwa doanya akan dikabulkan seperti yang diminta. Bisa juga diberikan dalam bentuk lain yang lebih bermanfaat, bisa pula dalam bentuk dihindarkan dari keburukan. Bahkan bisa pula ditangguhkan sebagai simpanan di akhirat kelak untuk memberatkan timbangan amal baiknya.

Rasulullah bersabda : “Maa min muslimin bida’watin laisa fiihaa itsmun walaa qathii’atu rahimin illaa ‘athahullahu ihda tsalatsa : Imma an yu’ajjila lahu da’watahu, wa immaa  au yudakhkhirahaa lahu fiil akhirati, wa imma au yashrifa ‘anhu minas suu-i mitslihaa.”  Tidaklah seorang muslim berdoa dengan doa yang tidak mengandung dosa dan memutus silaturrahim, melainkan Allah akan menyegerakan  doanya untuk dikabulkan, atau Allah simpan untuknya di akhirat, atau Allah akan palingkan darinya keburukan yang semisalnya (H.R Imam Bukhari dalam Adab al Mufrad, dishahihkan oleh Syaikh al Albani)  
   
Ketahuilah bahwa jika pada suatu waktu kita merasa doa kita belum diijabah, maka pastilah ada disitu hikmah yang kita tidak mengetahuinya. 

Pertama : Apapun pilihan Allah buat kita itulah yang terbaik, termasuk doa yang belum dikabulkan. Sufyan ats Tsauri berkata : Allah (apabila) mencegah dari sesuatu pada hakikatnya adalah pemberian dan nikmat. Tidaklah Dia mencegah sesuatu karena kebakhilanNya, bukan pula karena tidak punya, melainkan (karena) Dia melihat kebaikan para hambaNya. Apabila Allah tidak memberi maka itu adalah atas dasar pilihan dan pandangan baik dari-Nya (Madarijus Salikin).

Kedua : Manusia tidak mengetahui apa yang akan terjadi bagi dirinya. Allah berfirman : “… Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal  ia amat baik bagimu, Allah mengetahui,  sedangkan kamu tidak mengetahui” (Q.S al Baqarah 216). Sufyan ats Tsauri berkata : Apa yang dibenci oleh seorang hamba adalah lebih baik baginya daripada yang dia cintai. Karena yang dia benci akan membangkitkannya untuk berdoa sedangkan apa yang dicintainya hanya akan melalaikannya.

Sungguh ini adalah hikmah yang  sangat baik untuk kita renungkan. Insya Allah.

Wallahu A’lam (414)        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar