Selasa, 13 Oktober 2015

MENJAGA ALLAH APA MAKNANYA



 MENJAGA ALLAH APA MAKNANYA ?

Oleh : Azwir B. Chaniago

Dalam sebuah hadits  dari Abdullah bin Abbas, disebutkan bahwa Rasulullah bersabda : “…Iffazhillaha yaffazhzhuka…”  Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. (H.R at Tirmidzi, dan beliau berkata : Hadits hasan shahih.)

Lalu apa makna perintah menjaga Allah dalam hadits ini. Imam Ibnu Rajab al Hambali berkata : Jagalah Allah yakni jagalah batas batas hukum (yang ditetapkan-Nya), hak hak-Nya, perintah perintah dan larangan larangan-Nya.

Selanjutnya, Imam Ibnu Rajab berkata bahwa  maknanya adalah : (1) Apabila berupa perintah perintah maka dengan melaksanakannya. (2) Apabila berupa larangan larangan maka dengan menjauhinya. (3) Apabila berupa batasan batasan hukum, maka dengan tidak melewati apa yang diperintahkan dan dizinkan-Nya hingga batas apa yang Dia larang. 


Siapa yang melakukan demikian, maka dia termasuk di antara orang orang yang menjaga batas batas Allah yang Dia puji dalam Kitab Suci-Nya.

Allah berfirman : Haadzaa maa tuu’aduuna likulli awwabin haafizh. Man khasyiyar rahmaana bil ghaibi wa jaa-a bi qalbin muniib”  Inilah nikmat yang dijajikan kepada kalian, (yaitu) kepada setiap hamba yang senantiasa bertaubat (kepada Allah) dan menjaga (batas batas yang ditetapkan-Nya), (yaitu) orang yang takut kepada Allah Yang Maha Pengasih sekalipun tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat. (Q.S Qaaf 32-33). 

Diantara perintah perintah Allah yang paling agung dan  wajib dijaga oleh seorang hamba adalah shalat.

Allah berfirman : “Haafizhuu ‘alash shalawaati wash shalawaatil wusthaa”. Peliharalah shalat shalat (fardhu) dan shalat wustha. (Q.S al Baqarah 238).

Sungguh,  Allah Ta’ala memuji dan memuliakan orang orang yang menjaga shalatnya. Allah berfirman : “Walladziina hum ‘alaa shalaatihim yufaafizhuun”. Dan orang orang yang memelihara shalatnya. (Q.S al Ma’arij 34).

Bahkan Allah Ta’ala melalui lisan Rasul-Nya  menjanjikan surga bagi hamba hamba-Nya yang menjaga kewajiban shalat. Rasulullah bersabda : “Man haafizha ‘alaihaa, kaana lahu ‘indallahi ‘ahdun yudkhilahul jannah”. Barangsiapa yang menjaganya (shalat) maka dia memiliki suatu perjanjian di sisi Allah, bahwasanya Dia akan memasukkannya ke dalam surga. (H.R at Tirmidzi dan Imam Ahmad).  

Sungguh shalat adalah tiang dalam agama ini yang wajib kita jaga karena shalat akan menentukan apakah seseorang akan menjadi orang beruntung atau orang yang merugi disi Allah. Bahkan ibadah shalat adalah yang pertama kali akan dihisab kelak di hari Kiamat. 

Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya yang pertama kali dihisab dari amalan hamba adalah shalatnya. Jika shalatnya baik maka dia adalah orang yang beruntung dan menyelamatkan dirinya. Dan jika shalatnya rusak maka dia telah merugi. Jika ada kekurangan dari shalat wajibnya maka Allah berfirman (kepada malaikat-Nya) : Lihatlah apakah hamba-Ku mempunyai (amalan) shalat sunnah. Kemudian disempurnakanlah kekurangan shalat wajibnya dengan (shalat sunnah) nya. Kemudian demikianlah segala amalan itu diperlakukan. (H.R at Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Oleh karena itu mari kita jaga Allah yaitu dengan menjaga perintah perintahnya serta menjauhkan diri dari larangannya,  tunduk kepada hukum hukum dan ketetapan-Nya. Dan diantara yang paling utama harus dijaga adalah shalat shalat fardhu.

Wallahu A’lam. (429) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar