Jumat, 16 Oktober 2015

SHALAT BERJAMAAH DI RUMAH ?



SHALAT BERJAMAAH DI RUMAH  ??

 Oleh : Azwir B. Chaniago

Ada sebagian dari saudara saudara kita yang lebih mengutamakan melakukan  shalat fardhu dengan  berjamaah di rumah bersama keluarga. Diantara alasannya adalah untuk mengimami keluarganya. Sekalian juga untuk  mendidik keluarga terutama anak anak agar terbiasa shalat pada waktunya dan berjamaah.

Sungguh ini sepintas kelihatan  baik karena paling tidak ada dua manfaat yang ingin didapat yakni tarbiyah atau pendidikan kepada keluarga  terutama  anak anak dan juga  melakukan shalat awal waktu. Lalu apakah ini sesuatu yang baik sesuai petunjuk syariat.  ?. Apakah Rasulullah, para sahabat dan orang orang shalih melakukannya ? 

Shalat berjamaah  yaitu shalat bersama sama di rumah baru memenuhi makna shalat jamaah secara bahasa   karena telah melakukan shalat bersama sama atau berjamaah. Tapi ketahuilah yang dimaksud shalat berjamaah yang syar’i  dan sesuai petunjuk adalah shalat bersama imam di masjid. Bukan di rumah meskipun di sebagian ruangan rumah di adakan tempat shalat yang khusus.

Ada satu kisah yaitu tentang Syaikh Abdul Aziz bin Baz, seorang ulama besar Saudi Arabia, bekas Rektor Universitas Islam Madinah, bekas Ketua Lajnah Daimah yaitu Dewan Tetap Urusan Riset dan Fatwa  dan juga bekas Mufti Besar Kerajaan Saudi Arabia (wafat 1420 H). Pada suatu kali beliau bersama beberapa tamu penting lainnya diundang oleh salah satu Duta Besar di Riyadh untuk berbuka puasa Ramadhan di rumah Duta Besar.

Setelah  berbuka puasa, ketika hendak shalat maghrib maka tuan rumah berkata kepada Syaikh   : Kita shalat di rumah dengan berjamaah, wahai Syaikh. Mendengar itu Syaikh bin Baz terdiam sejenak lalu memukulkan tongkatnya ke tanah dan bangkit seraya berkata : “Man sami’an nadaa-a falam yaktihi falaa shalaata lahu illaa min ‘udzri”. 
Barangsiapa mendengar panggilan adzan lalu ia tidak mendatanginya, maka tidak ada shalat baginya kecuali karena ada suatu udzur (halangan) H.R Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Abu Dawud, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).  
   
Syaikh melanjutkan perkataannya : Berdirilah dan pergilah ke masjid. Maka orang orang semua berdiri dan melakukan shalat berjamaah di Masjid. (Dari Kitab Akhlak dan Keutamaan Syaikh bin Baz)

Jadi Syaikh sebagai orang yang berilmu mengingkari untuk melakukan shalat berjamaah di rumah  meskipun ada banyak orang yang akan shalat bahkan sang Duta Besar telah menyediakan tempat shalat berjamaah yang sangat kondusif di rumahnya.  Kenapa begitu, karena beliau sebagai seorang yang berilmu tahu betul hukum syari’at bahwa shalat berjamaah adalah di masjid bukan di rumah.

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin, adalah seorang Ulama Besar  Kerajaan Saudi Arabia, (wafat 1421 H/2001 M). Beliau pernah ditanya tentang shalat berjamaah (bagi laki-laki) di rumah ataukah  di masjid bersama imam, maka beliau memberikan fatwa :

Kami menasehatkan kepada yang bertanya agar bertakwa kepada Allah  dan melaksanakan shalat berjamaah bersama kaum muslimin di masjid masjid. Karena pendapat yang rajih diantara ahli ilmu adalah bahwa shalat  (fardhu) berjamaah wajib di masjid kecuali ada udzur syar’i. 

Rasulullah bersabda : “ Sungguh aku ingin memerintahkan agar segera dikumandangkan iqamah untuk shalat, lalu aku akan menyuruh salah seorang untuk mengimami sekelompok manusia. Kemudian aku pergi bersama beberapa orang yang membawa seikat kayu bakar menuju orang orang yang tidak  menghadiri shalat berjamaah lalu aku akan membakar rumah rumah mereka” (Mutafaq ‘alaih).

(Dari Maj’mu’ Fatawa Syaikh Utsaimin dengan diringkas).

Ketahuilah saudaraku, bahwa Rasulullah memiliki pribadi yang sangat lembut. Namun jika orang orang melalaikan shalat berjamaah ke masjid maka beliau  marah bahkan mengancam untuk membakar rumah rumah mereka. Kenapa beliau marah. Ini tentulah karena demikian penting dan banyaknya keutamaan shalat berjamaah di masjid.

Ya Allah ya Rabb, berilah kami kekuatan untuk  berusaha dengan sungguh sungguh agar kami selalu mampu  shalat berjamaah di masjid. Ya Allah jangan lalaikan hati kami untuk mengikuti petunjuk Rasul-Mu. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin

Wallahu A’lam. (430). 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar