Selasa, 20 Oktober 2015

MENDAPAT PAHALA HAJI DAN UMRAH SEMPURNA



MENDAPAT PAHALA HAJI DAN UMRAH SEMPURNA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Adalah merupakan cita cita yang  agung  setiap  mukmin untuk bisa melaksanakan kewajiban berhaji dan melaksanakan ibadah sunnah  berumrah. Cita cita ini adalah terutama sekali dalam rangka mewujudkan perintah Allah. Disamping itu karena  kerinduan yang besar untuk dapat kesempatan beribadah di tanah suci dan tentu juga karena keinginan untuk meraih pahala yang besar dari ibadah haji dan umrah. 

Namun demikian tidaklah semua orang mukmin bisa memenuhi cita citanya yang agung itu. Berbagai hambatan bisa  ada padanya. Diantaranya adalah ketiadaan biaya, kondisi kesehatan,  keamanan dan yang lainnya. Tapi yang paling utama adalah karena Allah belum mentakdirkan langkahnya pergi ke tanah suci.

Sungguh Allah Ta’ala  Maha Pengasih dan Maha Penyayang.  Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya memberi kemudahan untuk mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah dengan sempurna meskipun belum bisa pergi ke tanah suci, yaitu melalui suatu ibadah yang diajarkan Rasulullah. 

Beliau bersabda  : “Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah lalu berdzikir kepada Allah Ta’ala hingga terbit matahari, kemudian dia shalat dua rakaat, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah, Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam mengatakan : Pahalanya sempurna, sempurna, sempurna.” (H.R at Tirmidzi dari Anas bin Malik, dihasankan oleh Syaikh al Albani)

Dari hadits tersebut dapat diketahui bahwa untuk memperoleh pahala yang besar dari shalat sunat tersebut ada tiga syaratnya  yaitu  (1) Sholat shubuh berjama’ah, di masjid.  (2) Duduk berdzikir kepada Allah Ta’ala di masjid sampai matahari terbit. Berdzikir tersebut antara lain dzikir muqayyad yaitu dzikir setelah shalat fardhu, dzikir pagi dan kemudian dzikir yang lain. Termasuk juga di dalamnya membaca al Qur-an, mendengar tausiah dan yang lainnya.  (3) Sholat sunnah  dua raka’at.

Shalat sunnah ini disebut shalat sunnah isyraq atau shalat sunnah syuruq  yaitu shalat sunnah setelah matahari terbit (syuruq)  setombak. Waktunya adalah kira kira 15 menit setelah matahari terbit yaitu  saat telah berakhirnya waktu dilarang mengerjakan shalat.   Para ulama menjelaskan bahwa shalat isyraq atau shalat syuruq ini sebenarnya adalah shalat dhuha yang dilakukan lebih awal.

Perlu diketahui bahwa dengan melaksanakan shalat sunnah syuruq ini ada pahala seperti pahala haji dan umrah sempurna, tapi ini tidaklah menggugurkan kewajiban melaksanakan haji bagi yang mampu. Jadi tidak boleh salah paham dengan ibadah ini .

Dalam pelaksanaan shalat syuruq atau shalat isyraq atau shalat dhuha di awal waktu ini, terkadang sulit dilakukan terutama bagi orang orang yang bekerja dan harus berangkat pagi pagi. Bekerja tentu wajib dan jangan dilalaikan karena ingin  melakukan shalat sunnah.

Lalu bagaimana jalan keluarnya ? Ada suatu ungkapan bahwa : Kalau tidak bisa dapat semua maka jangan tinggalkan semua. Jadi kalau tidak bisa melakukannya setiap hari karena berbagai tugas dan pekerjaan ataupun urusan maka usahakanlah melakukan semampunya. Bisa dilakukan setiap hari libur saja. Jika tidak bisa setiap hari libur lakukanlah satu atau dua kali sebulan karena ibadah ini memiliki nilai yang sangat besar disisi Allah sebagaimana disebutkan dalam hadits diatas.

Oleh karena itu sangatlah dianjurkan untuk berusaha melakukan semampunya. Fastabiqul khairaat. Berlombalah dalam mendapatkan kebaikan.

Wallahu A’lam. (435)

    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar