Jumat, 02 Oktober 2015

BAGI KAMI AMALAN KAMI BAGIMU AMALANMU



BAGI KAMI AMALAN KAMI BAGI KAMU AMALAN KAMU

Oleh : Azwir B. Chaniago

Didalam al Quranul Karim ada tiga ayat yang menyebutkan : Lanaa a’maalunaa wa lakum a’maalukum” Bagi kami amalan kami dan bagi kamu amalan kamu.  Ayat ini ada pada :

Pertama : Surat al Baqarah 139.
Allah berfirman : “Qul atuhaajjuunanaa fillahi wa huwa rabbunaa wa rabbukum wa lanaa a’maalunaa wa lakum a’maalukum wa nahnu lahuu mukhlishuun” .  Katakanlah : Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal Dia adalah Rabb kami dan Rabb kamu. Bagi kami amalan kami bagi kamu ammalan kamu dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati. 

Ibnu Katsir berkata makna  : “bagi kami amalan kami dan bagi kamu amalan kamu dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati,  yaitu kami bara’ (berlepas diri) dari kamu dan kamu bara’ dari kami dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati yaitu di dalam ibadah dan menghadapkan wajah (hati).

Kedua : Surat al Qashash 55.
Allah berfirman :“Wa idza sami’ul laghwa a’radhuu ‘anhu wa qaaluu lanaa a’maalunaa wa lakum a’maalukum, salaamun ‘alaikum laa nabtaghil jaahiliin”. Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling darinya dan mereka berkata : Bagi kami amal amal kami dan bagimu amal amalmu, kesejahteraan atas dirimu kami tidak ingin bergaul dengan orang orang jahil. 

Intinya ayat ini menjelaskan perkataan orang orang Nasrani yang telah masuk Islam, kepada orang kafir yang mencela keislaman mereka. Sebagaimana dikatakan Imam Mujahid, ayat ini turun tentang sekelompok orang dari Ahli Kitab yang masuk Islam lalu mereka diganggu (Tafsir al Baghawi). 

Ketiga : Surat asy Syura 15.
Allah berfirman : “Oleh karena itu, serulah (mereka kepada agama ini) dan tetaplah (istiqamahlah) sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah : Aku beriman kepada semua kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil diantara kamu. Allah-lah Rabb kami dan Rabb kamu. Bagi kami amal amal kami dan bagi kamu amal amal kamu.Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah (kita) kembali”.  

Firman Allah : Bagi kami amal amal kami dan bagi kamu amal amal kami, yaitu kami bara’ (berlepas diri) dari kamu, sebagaimana firman-Nya : “Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah : Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan”.  (Q.S Yunus 41) Lihat Tafsir Ibnu Katsir. 

Jika diperhatikan konteks ayat ini sebagaimana penjelasan dari para ulama ahli tafsir maka sangatlah jelas bahwa kalimat : “Lanaa a’maalunaa wa lakum a’maalukum”  semuanya hanya ditujukan oleh orang orang beriman kepada orang orang kafir.
Suatu keadaan yang memprihatinkan adalah  pernah kita saksikan dalam masyarakat kita.  Jika seorang muslim berbeda pendapat dengan muslim lainnya, terkadang mereka menggunakan kalimat ini  sebagai hujjah dan sebagai isyarat untuk menghentikan perdebatan diantara mereka.

Yang lebih memprihatinkan lagi, penulis pernah mendengar langsung seorang muslim mengingatkan saudaranya yang lagi merokok bahwa merokok itu tidak baik. Lalu dijawab dengan kalimat : Lanaa a’malunaa wa lakum a’malukum. Sungguh ini adalah keliru berat. Salah pasang. Tapi kita berbaik sangka mungkin dia belum mengetahui makna dari potongan ayat yang dia sebut itu.  

Perbedaan pendapat diantara seorang muslim dengan yang lainnya dalam memahami sesuatu dalam syariat ini adalah suatu hal yang lumrah terjadi. Tentang perbedaan ini hendaknya tidak menjadi perselisihan yang berakibat perpecahan diantara sesama muslim.  Allah Ta’ala telah memberi petunjuk tentang hal ini dalam firman-Nya : “Wahai orang orang yang beriman, taatilah Allah dan Rasul-Nya dan ulil amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (al Qur- an) dan Rasul (Sunnahnya) jika kamu benar benar beriman kepada Allah dan hari kemudian .Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. (Q.S an Nisa’ 59).

Jadi perbedaan pendapat sesama muslim haruslah dikembalikan kepada Allah dan Rasul-Nya. Sekiranya seseorang muslim mengucapkan kalimat lanaa a’maalunaa walakum a’maalukum,  kepada saudaranya sesama muslim maka berarti dia telah meletakkan ayat   bukan pada tempat yang semestinya. Ayat yang seharusnya ditujukan untuk orang kafir lalu ditujukan kepada saudara sesama muslim. Itu berarti secara tidak langsung dia merasa berhadapan dengan orang kafir padahal dia sedang berhadapan dengan saudaranya sesama muslim. 

Oleh karena itu wajiblah bagi kita semua untuk menempatkan ayat sesuai makna yang dimaksud oleh ayat tersebut yakni sebagaimana penjelasan ulama ulama ahli tafsir.

Wallahu A’lam.  (415) 

1 komentar:

  1. Kalau dgn org kafir... Bagimu agamamu bagiku agamaku, bukan begitu ?

    BalasHapus