Kamis, 14 Mei 2020

KETIKA MENGHARAP TIDUR YANG BERPAHALA


KETIKA MENGHARAP TIDUR YANG BERPAHALA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Tidur adalah perkara mubah dalam syariat Islam. Dengan tidur yang nyaman terutama di malam hari orang orang bisa beristirahat sehingga mampu untuk melanjutkan kegiatan dunia maupun akhiratnya. Allah Ta’ala berfirman : 

وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا

Dan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat. (Q.S an Naba’ 9)

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Oleh sebab itu apabila engkau lelah kemudian segera beristirahat dan tidur maka tubuh akan kembali segar. Ini termasuk salah satu tanda kebesaran Allah Ta’ala. (Tafsir Juz ‘Amma)

Ketahuilah bahwa hamba hamba Allah BISA MENDAPATKAN KEBAIKAN DAN PAHALA dari perbuatan yang mubah seperti tidur yaitu antara lain dengan :

Pertama : Sebelum tidur berniat untuk mendapat kebaikan.


Ketika hendak tidur maka hendaklah ada niat dalam hati   untuk bisa  beristirahat agar setelahnya ada tenaga untuk bekerja mencari nafkah.  Dan juga bersemangat pula dalam beribadah, dan bisa bangun lebih awal sebelum fajar. Dengan begitu maka ada kebaikan dan pahala padanya.

Sungguh niat yang baik memberi nilai pada satu perbuatan. Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh ‘Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar 
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى

Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Kedua : Mengamalkan sunnah untuk bersegera tidur.

Ketika seseorang bersegera tidur di malam hari, waktunya tak di isi dengan begadang untuk perkara yang tak bermanfaat maka dia telah mengamalkan sunnah. Dalam satu hadits disebutkan bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam biasa bersegera tidur. Dari Abu Barzah radhiallahu ‘anhu, dia berkata :

أنَّ رسولَ الله – صلى الله عليه وسلم – كان يكرهُ النَّومَ قَبْلَ العِشَاءِ والحَديثَ بَعْدَهَا

Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyukai tidur sebelum shalat Isya dan berbincang-bincang setelahnya. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim)

Nah, ketika seseorang mengikuti cara Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasalam yaitu mengamalkan sunnah maka jadilah dia orang yang mencintai Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dan akan bersama beliau di surga. Ini sebagaimana disebutkan dalam  sabda beliau :

 من أحيا سنتي فقد أحبني ومن أحبني كان معي في الجنة .

Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku maka dia telah mencintaiku. Barangsiapa mencintaiku maka dia akan bersamaku di surga. (H.R at Tirmidzi).

Ketiga : Mengamalkan adab adab tidur.

Sungguh sangatlah banyak adab adab tidur yang diajarkan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam.
Syaikh Abdul Aziz  asy Syayyid Nada dalam Kitab Ensklopedi Adab Islam menjelaskan 37 macam adab tidur sesuai sunnah. Semuanya pastilah mendatangkan KEBAIKAN DAN PAHALA bagi yang melazimkan diri untuk mengamalkannya.

Diantaranya adalah berwudhu sebelum  tidur , mengibas tempat tidur tiga kali, memulai tidur dengan miring ke kanan, membaca doa dan dzikir sebelum tidur, membaca  beberapa ayat al Qur an seperti al Ikhlas, al Falaq dan an Annas. Juga ayat Kursi serta surat surat lain yang diajarkan Rasulullah.

Oleh karena itu hamba hamba Allah akan berusaha mendapatkan kebaikan dan pahala dari tidurnya. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.977)











Tidak ada komentar:

Posting Komentar